Chapter 4: Sentuhan

153 19 9
                                    

"Aku juga tidak akan tinggal diam jika kalian mengganggu wanitaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku juga tidak akan tinggal diam jika kalian mengganggu wanitaku."

🍂

"Kamu suka?" Anna mengangguk dengan cepat begitu sosok lelaki tampan yang sedang bersamanya itu tengah mengajaknya berjalan-jalan sembari menikmati pemandangan indah dalam mimpinya.

Mulai dari taman bunga yang dipenuhi ratusan macam bunga yang semuanya berbeda, kemudian Jayden juga memperlihatkan sebuah telaga yang terdapat air terjun dengan suara gemericik yang menenangkan telinga.

Anna tahu dirinya sedang bermimpi, namun mimpinya tersebut terlihat begitu nyata. Ia bahkan bisa merasakan segarnya air yang masuk ke kerongkongannya ketika ia mencoba meminum air yang mengalir dari telaga yang ditunjukkan oleh Jayden, dan rasanya sangat berbeda dengan air yang biasa ia minum.

Susah menjelaskannya dalam kata-kata, namun ia merasakan kesegaran yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Kamu mau melihat apalagi? Akan aku tunjukkan." Ucap Jayden sembari masih menggandeng erat tangan Anna. Perasaan Jayden sedang membuncah hingga ia enggan untuk melepaskan tangan Anna barang sedetik. Rupanya Anna pun juga terlihat tak masalah dengan hal itu.

"Ehm, lain kali saja. Aku lupa harus mengerjakan tugas sekolahku, jadi aku harus kembali sekarang." Anna menatap lekat sosok Jayden yang berada tepat di hadapannya, berusaha untuk mengingat wajah lelaki di hadapannya agar tak ia lupakan ketika ia bangun nanti.

Anna memang tipikal orang yang tidak pernah mengingat alur mimpinya, namun kali ini ia merasa harus mengingatnya. Entah dengan alasan apa, Anna merasa begitu nyaman ketika bersama Jayden yang baru ditemuinya dalam mimpi itu.

"Baiklah, kalau kamu ingin bertemu denganku lagi, cukup pikirkan aku ketika hendak tidur. Maka aku akan langsung datang ke dalam mimpimu." Jayden menyunggingkan senyum terbaiknya sampai kedua lesung pipinya jelas terlihat, lalu ia kecup kening Anna untuk yang kedua kalinya.

Sedetik kemudian, Anna langsung membuka kedua matanya begitu ia terbangun dari tidurnya. Kecupan itu juga terasa begitu nyata, bahkan ketika bibir Jayden menempel pada keningnya saja masih dapat ia rasakan.

"Gue berangkat duluan! Dasar kebo!" Teriak Juan dari arah bawah. Begitu ia mendengar pintu rumah dibanting, Anna langsung duduk dan menatap ke arah jam di meja belajarnya. Betapa terkejutnya ia ketika jam ternyata sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, padahal kemarin ia ingat jika dirinya tidur di siang hari.

"Gila! Gila banget! Bisa telat ke sekolah aku! Arghhh! Aku belum ngerjain tugas juga! Bisa-bisanya aku tidur kayak orang mati suri gini!" Teriak Anna sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.

Hahaha! Kamu lucu sekali, Anna!

Sosok Jayden yang tetap setia berada di kamar Anna itu tertawa lepas karena melihat tingkah lucu wanitanya, tak tahu saja jika Anna merasa benar-benar kesal dibuatnya.

JAYDEN, 18:23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang