Diluar masih hujan, kamu jangan kemana-mana dulu ya. Tapi kalau kamu tetap bandel dan memilih menerobosnya, aku tak apa, silahkan saja.
Hai sudah lama rasanya tak berkunjung kemari, malam ini tepat pukul 23.00 WIB aku ingin membawa kisahku, lebih tepatnya kisah singkat ku dengan dia yang aku sebut Bulan.
Lelaki yang bahkan dipertemuan pertama dengannya yang tanpa sengaja itu aku sama sekali tidak pernah terpikirkan akan jatuh cinta padanya sedalam ini.
Dia yang sempat menyinari malam-malamku yang gelap nan hampa, sama seperti bulan, sayangnya kehadirannya tak lama. Dia ternyata tak sebaik yang aku inginkan, ya aku menginginkan dia dengan sifat yang sangat baik. Bodoh bukan?
Dia memang se istimewa itu untukku, dia tidak perlu melakukan apa-apa untukku bisa jatuh hati padanya dengan begitu indah. Meskipun pada akhirnya aku patah hati dengan begitu hebat pula di akhir cerita kita.
Pertama kali aku bertemu dan berkenalan dengannya, jujur saja aku tidak menyukainya, bahkan aku sampai kesal karena ia tidak berhenti merokok.
Namun sebulan setelah hari itu kita kembali dipertemukan, di stasiun dengan tujuan yang sama bersama rombongan yang sama, bahkan dipertemuan kedua itu aku masih tidak terpikirkan apapun tentang dia.
Namun setelah mengikuti kegiatan yang sama, yang mengharuskan aku bertemu dengannya terus selama empat hari berturut-turut, akhirnya membuatku mengenal bagaimana sosok dia.
Pada hari ke 3 kita akhirnya mengobrol dan ya, sepertinya aku menyukainya. Sosoknya yang dewasa, berwibawa namun juga kocak, ah dan jangan lupa bagian yang paling aku suka, dia selalu memperlakukan aku seperti anak kecil.
Namun sayangnya di hari ke empat kita harus berpisah, aku harus segera kembali ke Malang sedangkan ia menetap disana untuk beberapa hari. Tapi tak apa, setidaknya, setelah perpisahan itu dia menghubungi ku via chat whatsapp.
Dua bulan setelah perpisahan itu aku menyadari satu hal, sepertinya aku bukan lagi menyukainya, tapi jatuh hati, tentang bagaimana dia mempertahankan ku.
Tapi sayangnya, aku ditampar kenyataan bahwa ternyata dia sudah memiliki kekasih. Kita mulai semakin jarang bertukar pesan sampai aku pikir untuk melepaskan nya saja.
Namun, dua bulan setelah aku menyadari perasaan ku, dia kembali menghubungi ku dan menceritakan keluh kesah nya, awalnya aku sedikit heran kenapa dia tiba-tiba mau menceritakan masalahnya padaku. Padahal biasanya dia sangat tertutup.
Tak lama setelah itu aku akhirnya mengetahui bahwa dia sudah satu bulan tidak lagi berhubungan dengan kekasih (maksudku mantan) nya. Dan yang paling mengejutkan ketika ia mengajakku untuk first date. Yah akhirnya kita bertemu kembali, namun kali ini sebagai dua orang yang sama-sama saling suka.
Sangat menyenangkan bisa menghabiskan waktu dengannya, kita menonton dua film yang baru keluar di bioskop kalau itu. Dia terlihat sangat senang dan akupun tidak bisa menutupi rasa senang ku.
Hubungan kita semakin dekat hingga satu bulan setelahnya dia kembali mengajakku untuk menonton sebuah film yang lagi-lagi baru tayang di bioskop. Kita bersenang-senang meskipun saat itu aku baru saja sembuh dari sakit.
Setelah menonton, kita memutuskan untuk makan tapi pada akhirnya hanya dia yang makan karena aku merasa kondisi perutku kurang enak dan setelah makan kita memutuskan study tour date, i know it funny, but itu hal paling unik yang baru aku rasakan.
Kita berjalan mengelilingi kampusnya, ia bercerita dan mengenalkan tiap sudut kampus nya itu sampai akhirnya kegiatan menyenangkan itu harus terhenti karena hujan tiba-tiba saja turun, aku dan dia akhirnya memutuskan untuk berteduh sambari bermain game dan yaa sedikit bercerita sembari bercanda ria.
Semuanya begitu menyenangkan kita dilakukan bersamanya. Lalu pada pertengahan bulan ia harus keluar kota untuk penelitian, tapi tenang saja, hubungan kita justru semakin dekat, bahkan saat itu kita jadi sering video call-an saat malam.
Pada awal bulan selanjutnya, kita akhirnya berpacaran namun belum resmi, karena ia mau kita resmi ketika ia sudah kembali ke Malang pada pertengahan bulan.
Semuanya semakin asik, setiap pagi dia akan mengirim foto masakan yang uang buat, malamnya kita video call, saling bertukar cerita, bercanda, menyanyi.
Namun sayangnya pada usia satu minggu hubungan kita, dia melakukan kesalahan yang tidak bisa aku toleransi, pada malam itu seperti biasa, kita video call, namun sepertinya malam itu aku dan dia sama-sama sedang sibuk dengan pikiran masing-masing sampai akhir nya hal itupun terjadi.
Satu hal yang berhasil membuatku dengan berat hati mengakhiri hubungan kita. Berat sekali rasanya, namun ketika memikirkan perbuatannya yang membuat ku teringat trauma lama ku, aku bisa apa.
Berakhir begitu tragis. Aku benar-benar tidak menyukai ending cerita ini.
Untuk kamu, percayalah aku tidak marah padamu, aku hanya kecewa, aku hanya, hanya tidak bisa berdamai dengan masa lalu ku dan aku harap suatu saat nanti kita kembali bertemu di titik takdir terbaik menurut tuhan. Jadilah lebih baik ketika itu tiba dan begitu pula aku yang akan menjadi lebih baik.
See u when i see u, moon❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada Netra Yang Masih Terjaga
Non-Fictiondisaat-saat tidak menyenangkan ini, aku mencoba mencari pengalihan. jutaan masalah ingin selalu aku lalui dengan mudah, namun itu tidak mungkin. aku tahu yang salah itu ekspetasi ku, akhir-akhir ini aku lebih sering berharap lebih terhadap, entah it...