Bab 1

3 2 0
                                    

Berada didekat orang-orang yang selalu menyayangi dan memberikan support penuh, salah satunya adalah Ayah dan Ibu membuat aku selalu bersemangat menjalani hari-hariku dengan begitu indah.
Meskipun begitu aku sering merasa kesepian tetapi hal tersebut bukanlah masalah besar bagiku. Rasa kesepian kesendirian inilah yang biasa ku pendam. Namun ketika aku mulai menginjak kaki di SMK baraku, aku mulai tertarik dengan teman sekelasku.

*********

Queen Griselda Aurelia itulah namaku. Aku dibesarkan oleh Ayah dan Ibu dengan penuh cinta dan kasih sayang, walaupun kami hidup sederhana tetapi kami selalu bahagia menjalani kehidupan sehari-hari.
Ayahku adalah seorang perantau yang dimana suatu hari kami sekeluarga, harus berpindah keluar kota karena ayahku ada pekerjaan disana. Sesampainya disana kami sekeluarga langsung menuju kelokasi rumah yang akan kami tempati. Terdapat kos kosan yang lumayan kecil namun cukup untuk aku dan sekeluarga. Lalu kami membersihkan tempat itu.
Besok harinya aku dan ibuku mengurusi surat pindahan ke sekolah yang baru.
Dan pada saat itu juga aku langsung di terima dan langsung mengikuti pembelajaran di sekolah. Setelah itu aku di antar oleh seorang guru yang bernama Octavia, ke salah satu ruang kelas yang nantinya akan aku tempati untuk menimba ilmu.
Sesampainya aku dikelas, aku disuruh untuk memperkenalkan diri kepada teman-teman yang ada dikelas.

"Assalamualaikum wr.wb, Hai teman teman kenalkan nama ku Queen Griselda Aurelia bisa dipanggil Griselda. Aku pindahan dari SMK Bina Bangsa". Ucapku sambil tersenyum manis.

"Nah kalian kan sudah kenal Griselda, sekarang silahkan kalian berkenalan dan dapat berbaur dengan baik. Silahkan Griselda bisa menempati kursi kosong yang ada didekat Samuel". Ucap Bu Octavia sambil menunjuk Samuel.

*Griselda pun melangkah menuju tempat duduk yang akan dia tempati. Setelah duduk Griselda berniat untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu, namun Samuel terlebih dahulu memperkenalkan diri".

"Hay, perkenalkan aku wakil ketua kelas namaku Samuel Putra Alexander panggil saja Samuel, semoga kita bisa berteman dengan baik" sapa Samuel pada Griselda.

"Hah?? Oh iya salam kenal juga" balas Griselda dengan wajah bingung.

*Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30, yang dimana mata pelajaran pertama akan kami pelajari*

"Oke anak-anak sekarang kalian buka buku paket halaman 24, setelah itu pelajari terlebih dahulu iya" perintah Bu Octavia sembari membuka buku.

"Baik Bu" jawab semua murid dengan kompak.

"Aduh aku lupa, aku kan belum punya bukunya" batin Griselda dengan raut wajah yang kebingungan.

*Samuel kemudian melihat wajah griselda yang kebingungan, akhirnya dia menawarkan diri untuk membaca buku bersama*

"Baca bukunya berdua sama aku saja, kebetulan kamu kan belum punya". Ucap Samuel.

"Oke makasih iya, maaf jadi ngerepotin?" balas Griselda dengan canggung.

"Iya sama-sama, nggak kok santai saja" jawab Samuel sambil tersenyum.

*********

Bunyi bel pun tiba

"Kring kring kring"

Bel sekolah berbunyi menunjukkan bahwa waktu istirahat sudah dimulai. Aku yang mendengar suara bel tersebut hanya terdiam diri, bingung antara mau beristirahat atau tidak. Sebenarnya kakiku ingin melangkah keluar begitu juga dengan perutku yang mulai mengeluarkan bunyi, tetapi melihat teman-teman lain yang keluar untuk beristirahat bersama-sama membuat aku merasa tidak dianggap oleh mereka, hal itu pula yang membuat aku malas untuk keluar. Entah pendengaran ku yang bermasalah atau memang benar kenyataannya tiba-tiba aku mendengar suara perempuan yang memanggil namaku, kemudian dia pun mengenalkan diri kepadaku aku pula tak lupa membalas perkenalkan itu.

"Griselda, hai kenalin nama aku Maura, ngomong-ngomong kamu mau istirahat ke kantin nggak?? Kalo mau ke kantin sama aku aja juga kebetulan aku mau kesana" sapa Maura sembari mengajak ke kantin.

"Hai salam kenal juga, oh iya boleh kebetulan aku juga nggak ada temen nih buat diajak makan di kantin". Jawab Griselda.

Mereka pun berjalan menuju kantin, sesampainya di kantin mereka berdua tak sengaja bertemu Samuel yang sedang asik berbincang-bincang dengan gerombolannya sembari makan, Griselda yang ingin menyapanya pun canggung melihat hal itu dan lagi-lagi Samuel yang terlebih dahulu memberanikan diri menyapa Griselda yang sedang bersama Maura.

"Griselda?? Kamu kok bisa sama Maura, kalian sudah saling kenal??? tanya Samuel begitu heran.

"Iya tadi kita sempet kenalan sebelum ke kantin, sebenarnya aku nggak kepingin ke kantin cuman Maura mengajak membeli makanan jadi aku mau kebetulan juga perutku sudah terasa lapar" jawabku sambil tersipu malu.

"Lebih baik kita mencari tempat untuk duduk daripada nanti kita nggak kebagian tempat duduk" ucap Maura.

"Kalo kalian mau duduk sama aku saja, kebetulan tempatnya masih longgar buat diduduki sekalian nanti aku kenalin Griselda sama yang lain pastinya kan mereka belum kenal" kata Samuel sambil sesekali menunjukan tempat duduk yang dia duduki.

Tanpa pikir panjang kami pun berjalan menuju tempat duduk yang akan kami duduki. Setelah itu kami langsung memesan makanan, sembari menunggu makanan yang kami pesan jadi Samuel memperkenalkan teman-temannya kepada Griselda. Mereka pun saling berkenalan satu sama lain, karena teringat kata pepatah tak kenal maka tak sayang, akhirnya Griselda mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan mereka.

"Kenalin nama aku Bintang, aku ketua kelas partnernya Samuel" ucapnya dengan ekspresi yang cool.

"Kalo aku Raka. Salam kenal iya??"

"Dan terakhir nama aku Dimas orang paling lucu sejagat raya". Ucapnya sambil terkekeh.

"Salam kenal juga iya, semoga kedepannya kita bisa berteman dengan baik" kataku dengan begitu antusias.

Tak lama makanan yang aku dan Maura pesan pun datang, kami langsung mengakhiri percakapan yang sedang kami bicarakan dengan mengalihkan menyantap makanan sebelum jam waktu istirahat berakhir. Selesai makan kami langsung menuju ke kelas untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya, waktu terus berjalan dimana jam sudah menunjukkan pukul 15.00 bel sekolah pun berbunyi tandanya kami semua bisa pulang ke rumah masing-masing. Sewaktu menunggu kendaraan umum untuk aku pulang terlihat Maura yang sedang berjalan menuju keluar, dia hanya melambaikan tangan dan tidak sempat berbincang-bincang sebentar dengan ku dikarenakan mobil jemputan nya sudah datang. Selang beberapa menit kemudian terlihat Samuel yang tengah mengendarai sepeda motornya itu menghampiri dan menawarkan ku untuk pulang dengannya tetapi aku menolak tawaran itu, karena tawarannya ditolak oleh ku dia meminta untuk bertukar nomor handphone, aku pun mengiyakan permintaan Samuel tersebut dan akhirnya ada angkutan umum yang lewat untuk aku naiki pulang ke rumah.

*********

Sesampainya di rumah aku langsung membersihkan diri dan membantu Ibu yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah, sembari membantu Ibu aku menceritakan kejadian tadi pagi dari perkenalan antara aku dan Samuel sampai ke Maura, Bintang, Raka dan Dimas. Ibu ku merasa senang mendengar itu, anaknya ini yang memiliki sifat menyendiri sekarang mulai bisa berbaur dengan keadaan disekitarnya.

Ini Tentang KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang