Keputusan
-Udah cakep, lucu lagi ngerepotin
perasaan orang aja. Siapa lagi?
Kalau bukan aku.
Mettasha Elvaretta Dzafina
-
-
-
-
-Vote!!!
Share!!!
Komentar!!!---
Seorang gadis cantik yang sedang memakan kue kering coklat di ruang tamu dengan santainya. Entah mengapa pikiran nya mulai tak begitu baik.
"Metta"
Gadis itu menoleh kearah bundanya. Senyuman manis terpajang di wajahnya
"Bunda," panggil Metta.
Bunda mendudukkan tubuhnya di samping putrinya, dia mengelus pelan rambut putrinya.
"Kenapa hmmm?"
"Bunda nanti kalau Metta harus pindah sekolah, bakal jarang ketemu sama keluarga."
Bundanya heran dengan perkataan Metta," maksud putri bunda yang cantik apa?" Metta menghapus air matanya yang entah kapan keluar.
"perasaan Metta gak enak kalau harus pisah"
Bundanya menggenggam erat tangan putrinya guna meyakinkan bahwa tidak ada apapun yang akan terjadi.
"it's okey, semua akan baik-baik saja"
Bunda menarik Metta kedalam pelukannya,tangis Metta semakin menjadi di pelukan bundanya. Isak tangis Metta memenuhi ruang Bundanya pun mengelus bahu putrinya dan membisikkan kalimat yang menenangkan.
"ih bunda enggak lucu ya" Metta melapaskan pelukan bundanya.
Bundanya yang tadinya memeluk putrinya tersebut tiba-tiba putrinya melepaskan pelukannya, dirinya kaget.
Tidak lama kemudian datanglah Ayah dan Kakak memasuki ruang tamu. Dengan ikut berbincang-bincang.
Bundanya selalu setia menggengam erat tangan putrinya. "Ayah, Metta mau kok pindah sekolah," lirih Metta
"Lah kok mendadak gini." bisik Aydan. Matanya menatap sedih kearah adiknya. Walaupun Aydan belum bisa berpisah dengan saudara kembarnya tersebut, dia tidak tega jika harus berpisah.Apa lagi ini demi kebaikan adiknya.
"Aku bisa hidup tanpa kalian" lirih Metta.
"Baik ayah bakal kirim kamu ke sekolah baru mu mulai besok. Dan ayah sudah sediakan rumah di dekat sekolah" ucap ayahnya tanpa memikirkan perasaan putrinya.
"tapi yah" Aydan.
"Aydan" tegas ayahnya.
Aydan merasakan getaran di haiinya yang semakin resah tanpa melihat tatapan ayahnya, Aydan memeluk adiknya. Aydan juga mencium dahi adiknya terus-menerus.
"cukup Aydan" ayahnya menarik tubuh Aydan dengan kasar.
"Araghhh" teriak Aydan ke ayahnya.
"Mettasha...Tassa" suara teriakan Aydan memenuhi ruang tamu.
"Keputusan yang Lo buat gak seharusnya begini. Lo gak mikirin perasaan gue sebagai abang. Lo harusnya memperhatikan gue." Jelas Aydan.
Aydan tak henti-hentinya mengucapkan kata-kata kasarnya kepada sang adik.
Metta menatap haru kearah abangnya, "Abang jagain Bunda dan Ayah. Sayangi mereka. Walaupun aku tahu Abang gak pernah bisa sayang sama mereka tapi aku minta untuk yang terakhir kalinya, Abang harus sayang sama ayah dan bunda" ucap Metta dengan menangis.
Aydan melepaskan cengkraman tangannya dari ayahnya dan memeluk adiknya kembali. Perasaan bersalah juga menggerogoti hatinya.
"Metta maafkan Abang yang belum bisa bela kamu,ini sebenarnya bukan kesalahan mu. Tapi ini kesalahan Abang" Ucap Aydan. Metta menghapus air mata yang jatuh di pipi abangnya, lalu kepalanya menggeleng.
"Cukup Tasha yang tanggung ini semua, Abang bahagia terus ya di rumah ini"
Aydan menggeleng,"Mettasha"
"Metta Aydan sudah malam mari kita tidur, besok juga kalian harus sekolah"
Bundanya setelah mengatakan itu Metta langsung pergi ke kamarnya.
Aydan pun juga menuruti perkataan bundanya.
Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya Aydan masuk ke kamar adiknya.
"Tasha, adik abang. Kamu enggak boleh tinggal kan Abang. Kamu belum lihat Abang bisa sayang sama bunda sama ayah kan. Tasha! Tasha!" Suara teriakan Aydan itu membuat adiknya terbangun dari kasur, Metta pun terbangun dari ranjang nya lalu duduk di samping abangnya.
"astagfirullah Abang dah malem tidur"
Suara tangisan Aydan semakin membuat suasana kamar itu terasa menyedihkan, Metta menatap abangnya dengan senyuman khasnya.
Tangan kecil Metta pun menggenggam tangan abangnya, membuat abangnya tenang, "Abang pasti bisa jalankan semua ini loh tanpa aku."
Aydan langsung meraih tangan adiknya dan menangis kembali di depan adiknya.
"Hustt, Abang enggak malu nih nangis di depan cewek. Abang kelihatan lemah loh kalau nangis di depan cewek." kata Metta dengan santainya.
"ish enggak ya" Abang menoel hidung adiknya.
"Abang ngeselin dah"
"biarin well"
Aydan pun meninggalkan kamar adiknya tersebut.
___
Jadi visual dari Mettasha
(DILRABA DILMURAT AKTRIS CHINA'S)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Sekedar Penasaran
Novela JuvenilJangan lupa vote nya 🥰 Hanya Sekedar Penasaran Beberapa waktu lalu ada seorang laki-laki datang padaku dan bercerita dia disakiti dan ditinggalkan oleh perempuan di masa lalunya. Dia berkata mau mempunyai hubungan yang serius dan tidak mau main-mai...