Jengukan [Zolu]

94 8 1
                                    

Happy readings, readers!
.
.
.
.
.
.

*NING NONG*

Tak ada balasan.

*NINGG NONGG*

*Ceklek*

"Lah katanya kekilir kakinya kok bisa jalan?".

"Gue kekilir bukan lumpuh".

Itu adalah Luffy yang sedang mengunjungi kos kosan Zoro.

"Ngapain?" Tanya Zoro.

"Kan gue kan baik jadi gue jenguk" jawab Luffy yang langsung melangkahkan kakinya ke kos kosan Zoro.

"Sip si paling baik" jawab Zoro di sambut dengan tawa Luffy.

*BRUKK*

"ANJING" Terdengar teriakan yang nyaring di kuping Luffy.

"HAH?! MALING?! MALING MASUK?!" Teriak Luffy kaget yang langsung menoleh ke belakangnya.

"LHO ZORO?" Melihat Zoro yang tersungkur ke lantai membuat Luffy menghampiri nya.

"Lo kok jatoh?" Tanya Luffy yang agak khawatir karena bunyi jatuhan itu sangatlah keras dan nyaring.

"Kepeleset gue, khawatir ya?" Jawab Zoro yang menggoda Luffy.

"Brengshake udah gue baik juga" Jawab Luffy dengan Kesal.

Disaat Luffy ingin berdiri Zoro meminta tolong padanya.

"Tolongin dong gue gabisa diri nih".

"Ah ck ngerepotin Lo mah" jawab nya meskipun dalam hatinya ia masih khawatir pada teman dekatnya itu.

Luffy membantu Zoro untuk berjalan dan duduk di sofa, lalu diikuti Luffy duduk di sebelahnya.

"Gue bawa bubur jamur nih, Lo suka kan" tanya Luffy.

"Tumben bat Lo" jawab Zoro sambil tersenyum dan menaikkan satu alisnya.

'Anjing ngeselin amat' pikirnya Luffy.

Hanya dibalas senyuman Luffy yang tak menampakkan giginya.

Zoro mengambil remot TV dan menyalakannya, ia menonton acara kesukaannya saat ia bosan yaitu bola.

Bertolak belakang dengan Luffy, Ia sangat membenci bola, ia tak suka olahraga atau apapun itu.

"Gue ada gossip dari murid murid sekolah" Kata Luffy berusaha mengalihkan perhatian Zoro dari TV karena ia merasa di diamkan.

"Apa?" Tanya nya yang masih menatap TV.

"Lo liat TV Mulu ah sebel gue mendingan ke Nami kalo gini" kesalnya Luffy sudah tak terbendung lagi, apapun caranya Zoro itu memang sangat menyukai bola.

Zoro terpaksa menjeda acaranya itu dan melihat ke arah temannya yang duduk di samping kanannya.

"Iya apa Luffy, gosip apa?".

Luffy tak menjawab hanya memalingkan wajahnya, berharap sang temannya peka.

Namun naas temannya itu memang otaknya sangat lelet.

Luffy yang sudah emosi hanya bisa membuka hpnya dan mendiamkan Zoro begitu saja.

"Luf kenapa?" Tanya nya berusaha membuat Luffy melanjutkan omongannya.

"Gak gue ngambek".

"Jangan ngambek dong kalo ngambek ntar gue sedih" perkataan nya membuat Luffy melihat nya lalu mencoba melanjutkan perkataannya tadi.

"Gue kan remed Ekonomi, gue disuruh buat belajar Ama Lo, tumben banget Lo gak remed" Luffy melanjutkan omongannya tadi.

"Itu mah bukan gosip Luf".

"Bacot gosip nya ntar aja, Btw kakak kakak Lo, Sanji, sama bokap Lo mana?" Tanya nya yang tak melihat keluarga Zoro disana.

Kok bisa kos kosan muat 1 keluarga? Luffy gabisa bedain apa itu kos, apart, villa, dll, jadi dia sebut kos walau sebenernya itu adalah apartemen yang cukup besar.

"Owh lgi pada belanja bulanan, kalo kakak kakak gue lagi pada beli baju, Sanji lagi beli buku resep" jawabnya menjelaskan.

"Btw Lo kok gak remed?" Tanya Luffy.

"Gue kan belajar cil" ledeknya.

"Yaudah ajarin".

"Sekarang?".

"Kalo gak sekarang gak ngomong gue".

.
.
.
.
.

Sudah beberapa jam mengajari Luffy ekonomi membuat Zoro pusing, anaknya tidak mengerti apapun.

"Lo gimana sih? Itu Lo itung aja kan bisa? Coba 789x12 berapa?" Tanyanya Zoro yang sangat emosi.

"Gue gak tau.." jawab Luffy yang sekarang hanya memainkan pulpen nya dan mencoba menghitung kebawah.

"Lo itung kebawah gitu aja masa gabisa?7x2 berapa astaga LUFFY!" Teriak emosinya yang sudah membeludak.

"Gue gak pinter MTK!" Teriaknya yang tak kalah kencang.

"ITU TINGGAL 8X2 MASA LO GATAU?" Teriak nya yang semakin emosi.

"LO PIKIR GUE HARUS BISA SEMUANYA GITU?!".

"LO BODOH BANGET SIH? ITU JUGA MANA 9X2 = 19?!".

"KAN GUE BILANG EMANG GUE HARUS BISA SEMUA MATA PELAJARAN?!".

"LO INI LAGI DIAJARIN GAK TAHU NGELUNJAK PULA!!!".

Luffy hanya diam suara Zoro sekarang benar-benar kencang, ia kembali duduk dan menundukkan kepalanya ke lantai, ia merasa seperti saat ia diajarkan matematika oleh kakeknya.

"Maaf, gue gak pinter kayak yang lain..." Diakhir suara nya benar benar pelan, ia sedang menahan Isak tangisannya.

Zoro cuma melihat temannya itu dengan rasa bersalah memarahi nya, ia lalu duduk di lantai dan kembali berusaha mengajarkan Luffy.

"9x2?".

"...".

"Jawab aja gue gak bakal marah.

"1..19?" Jawab nya.

"Salah, coba kalau 9+9 berapa, coba di hitung pakai jari" Zoro berusaha menjelaskan dengan hati hati agar tak di kendalikan amarahnya.

Luffy benar benar menghitung menggunakan jari, lalu ia menjawab.

"18..."

"Nah kan bisa trus kalo ini?".

.
.
.
.
.

"Gimana udah selesai pr Lo?" Tanya Zoro yang sekarang bersender di sofa nya selagi duduk di lantai.

"Iya makasih Zoro" Jawab Luffy dengan senyum kecilnya tanpa melihatkan giginya.

"Oiya! Gosip nya! Zoro Lo tau kan dokter yang gue damba dambakan ituu yang cuma beda setahun sama gue tapi udah bisa jadi dokter??".

"Iya gue tau tapi gue bingung kok bisa jadi dokter ya padahal masih sekolah ".

"Ish kan gue pernah bilang itu tuh RS nya warisan nya ke dia!!".

"Ya trus kenapa?" Tanya Zoro.

"Ka, KATANYA DIA PINDAH KE SEKOLAH KITA AJAHHAHAHSHA, OENGEN KETEMU" Teriak Luffy yang antusias.

"Heleh palingan gantengan gue".

"Ship si paling ganteng".

_________

Pendek dulu

Kok pendek?

Y.

Gitu aja sih, gaje? MAAP

Bay bay~

Sahabat | Zolu | NamiLu |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang