Salting 💌 [NamiLu] (2)

44 4 1
                                    

Ini part 2 dari tenang ya, ini adalah cerita Nami, happy reading shippers
.


.


.


.


.


.

"Gimana sih Nami ceritanya?".

"Zoroo lu jangan ikut ikutan Napa"

"Namiii... AhH Nami sakit.. jangan gigit kuping gue dong huhu"

"Jangan berhenti gue bercerita ffy".

"So jadi gini....."
.



.



.


.

💌

"Oittt Luffy!!"

"Ha?"

Nampak 2 orang berdiri di taman sekolah, 2 orang itu adalah Nami dan Luffy.

"Ngapa Nam?"

"L- huh hahh, di- hah cariin.. hah kakel tuh"

Luffy membalikkan badan nya menghadap Nami sambil bersilang dada.

"Akhhh jangan di jewer juga dong ffyyyy" melas Nami kesakitan kupingnya di jewer.

"Huf Lo tuh ngeganggu gue tau gak?"

Mau tak mau sekarang Luffy dan Nami harus ke tempat yang Nami tunjuk karena di panggil oleh kakak kelasnya Luffy, sungguh kurang ajar batin Luffy, berani berani nya kakak kelas itu mengganggu waktunya.

.





.




💌





.



.


"Aish sisiisi Luf lepasinn sakit" rintis Nami yang masih di jewer oleh temannya itu.

Luffy tak memperhatikan orang yang menunggu nya, ia hanya memarahi Nami.

Saat sudah dekat dengan keberadaan sang 'kakak kelas' Nami langsung angkat bicara.

"Ah itu kakak kelasnya!"

"Siapa-" belum sempat bertanya dirinya langsung membeku seketika, muka merah padam menjulur dari pipi hingga daun telinga nampak muncul, panas matahari membuat dirinya semakin panas, matanya membelalak terkejut menatap siapa yang menunggu nya, orang yang pikirnya tak mungkin ia lihat berada di depannya, pikirannya kacau, rasanya ingin mengulang waktu, belah mulut terbuka mencoba untuk berbicara namun rasanya seperti ada bongkahan es yang membuat mulutnya seperti dingin, tak tahu harus apa, membuat badannya diam di tempat seperti sedang melihat istana berlian.

"Ah, Luffy, ya?" Ucap orang tersebut.

Datang kedepan Luffy, membuat yang di datangi sadar, menatap orang yang lebih tinggi di depannya dengan sedikit lebih tenang namun dengan pikiran yang kemana mana.

Membungkukkan badan agar posisi sejajar dan menatap wajah merah tersebut, membuatnya terkekeh kecil.

"Ah, kenapa ya kak? Saya berbuat buruk kah?" Tanya Luffy kepada OSIS baru dengan nada panik.

"Ya" jawab OSIS itu singkat.

"Nama kakak Law, salam kenal" ucapnya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Oh! Iya, saya.. Luffy salam kenal juga" ucap dirinya membalas jabatan tangan tersebut, dirinya seperti sedang bermimpi, 'dokter' yang bersekolah di sekolahnya, orang yang selalu di kerumuni gadis, dan juga idola nya, mengajak nya bertemu? Itu sudah gila, dan sekarang berjabat tangan? Sungguh Luffy tak kuat, hanya melihat wajahnya saja membuatnya terbang.

Sahabat | Zolu | NamiLu |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang