hi everyone!!
call me ona≧▽≦
HAPPY READING ALL'∩。• ᵕ •。∩'
♡♡♡"Woi cowo kriting!" panggil seorang cewe
sembari terus berlari menuju si cowo."Siapa si panggil panggil, gajelas banget" batin Aksara dengan kesal.
"Heh, lo denger gue ga sih?!" panggil cewe itu lagi dengan nada yang meninggi, kayanya sih udah kesel banget.
"Apa?" jawab Aksara dengan wajah datar.
"HAHAHA" tawa si cewe itu meledak, saat melihat cowo yang ada di dekatnya itu masih memakai helm.
"Kenapa?" tanya Aksara bingung.
"Pfttt, lo yakin mau masuk kelas pake helm gitu?" tanya Arasya yang masih berusaha meredakan tawanya.
"Helm?" tanya Aksara yang masih bingung seperti orang linglung.
"Lo liat noh pala lo hahaha" tunjuk Arasya pada kepala si empu.
"Oh" ucap Aksara sambil menuju parkiran meninggalkan si cewe yang menurutnya absurd itu.
"Lah? ga salah nih 'oh' doang?" batin Arasya bingung.
Sebelum Aksara melanjutkan perjalanannya, dengan cepat Arasya pun berteriak "DASAR COWO KRITING!!!"
ʕっ•ᴥ•ʔっ
Setelah ditinggalkan si cowo kriting Arasya pun berjalan menuju kelasnya dengan wajah sedikit merah karena menahan kesal.
Diperjalanan Arasya melihat pemandangan yang menurutnya kurang mengenakan bukan kurang lagi sih lebih tepatnya sangat tidak mengenakan. Dia melihat anak anak cewe sedang mengerubungi pujaan hatinya.
"Heh lo pada ngapain ngerubungin calon suami gue?!" sentak Arasya kesal dengan sedikit berteriak.
"Apaansih, orang gue lagi liat fotonya ayang Bright" sahut gerombolan cewe cewe itu kesal.
"Ayang bright? dia itu suami sah gue tau, gausah ayang ayangan deh!" teriak Arasya dengan pedenya.
"Ayang gue!" teriak cewe dengan bando kelinci di kepalanya.
"Suami gue!" kesal Arasya yang masih memperebutkan Aktor Thailand itu.
"AYANG GUE!" teriak si cewe berbando.
"SUAMI GUE!" teriak Arasya dengan tinggi sambil menahan mulut agar tidak berkata kasar. Enak aja orang Bright itu suaminya.
"Ayang gue! lagian Bright itu ga cocok kali sama cewe modelan kaya lo! rambut kok warnanya kaya tai ngambang disungai ewh!" maki si cewe dengan bando kelinci berwarna pink itu.
"HEH! enak aja lo! lo bilang rambut gue kaya tai ngambang disungai? ga salah? lo liat dong rambut kaya gini tu sekarang lagi trend?! tapi masih mending gue sih, daripada lo rambut kok kaya ekor kuda segala dipakein bando kelinci pink lagi ewhhh, harusnya tu bando kepala kuda bukan bando kelinci HAHAHA!" tawa Arasya meledak seketika sehingga membuat dirinya tak sadar menjadi pusat perhatian.
"STOP! kalian itu kenapa sih, pagi pagi udah ribut, liat tuh diliatin kakak kelas?!" Vania berdiri diantara mereka dan langsung melerai perdebatan antara istri istrinya Bright ini.
"Hah? emang iya ya" ucap Arasya yang baru menyadari bahwa dirinya menjadi pusat perhatian.
"Iya Araaa cantik, liat tuh disekitar lo" ucap Vania dengan setengah kesal sambil menengokkan kepala Arasya ke arah sekitar mereka, karena sahabatnya ini selain bar bar juga sedikit dongo.
"Oh, yaudah si mata juga mata mereka, jadi biarin. Gue mah santuyyy" Arasya berkata dengan santainya.
"Santuy pala lo santuy, gue yang malu bego" kesal Vania.
"Udah ah, ini masih pagi lo jangan marah marah mulu, mending ayo ke kelas" ajak Arasya sambil berjalan menuju kelas tanpa memedulikan sahabatnya Vania.
"EH!! tungguin Araaa!" teriak Vania sambil berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Arasya.
ʕっ•ᴥ•ʔっ
Sesampainya di kelas Arasya dan Vania melihat salah satu sahabatnya yang bernama Cia sedang bermain ponsel."WOI!" teriak Arasya dengan kencangnya sambil menggebrak meja Cia, sehingga menimbulkan suara yang sangat keras.
"Heh Ara bisa diem ga si lo? gangguin orang tidur aja" ucap Raden kesal dengan wajah bantal.
"Apasih orang gue teriaknya ga keras keras banget. Lagian lo tu ketua kelas harusnya jadi teladan yang baik buat kita, bukan malah turu" ucap Arasya panjang lebar setengah berceramah.
"Ck iyaiya" pasrah Raden dengan sifat Ara yang bar bar itu.
"Huuu mending lo cuci muka deh, sepet gue liat muka lo" suruh Arasya dengan enaknya.
"Dih, gausah diliat kali kalo sepet, lagian gue lebih sepet liat muka lo" kesal Raden.
"Terserah lo si, hanya orang buta yang bilang gue ga cantik, muka kaya Lisa blekping gini dibilang ga cantik" puji Arasya pada dirinya sendiri seraya mengibaskan rambut pirangnya.
"Iyadeh iya terserah lo" ucap Raden sambil berjalan keluar kelas menuju toilet.
"Udah deh ra, lagian lo udah tau Raden itu kalo tiap pagi tidur di kelas, pake acara gebrak meja segala, kesel kan tu orang" nasehat Cia karena Arasya telah mengganggu ketenangannya menonton suami suami gepengnya.
"Hehehe iya iya, gitu aja kesel" cengir Arasya dengan tak berdosanya.
"Eh ci lo tau ga sih? tadi Arasya abis ngomong sama Aksara anjaiiii" ucap Vania dengan heboh.
"Hah? ga salah Arasya ngomong sama triplek gitu?" tanya Cia.
"Ga lah anjir, orang gue tadi liat kalo si Arasya ngomong sama Aksara, si cowo triplek tapi gantengnya melebihi Suho itu" kata Vania melebih lebihkan dasar hiperbola.
"Lah emang yang ngomong sama gue tadi namanya Aksara?" sahut Arasya.
"Iya Arasyaaa yang cantiknya kaya nenek lampir" kesal Vania.
"Oh namanya Aksara, gue baru tau" ucap Arasya sambil manggut manggut.
"Lo sih sibuk haluin Bright mulu, sampe ga sadar kalo di sekolah kita ada cowo yang gantengnya spek Suho" sahut Vania dengan hiperbola emang orangnya itu serba hiperbola.
"Yaudah sih lagian juga gantengan suami gue Bright dari pada si cowo kriting" ucap Arasya dengan angkuhnya.
"Hm ya deh terserah lo pada, cape gue sama kalian" keluh Cia pasrah.
ʕっ•ᴥ•ʔっ
Hallo All-!!
Gimana nih ceritanya?
Makasih udah baca cerita aku, sorry kalo masih banyak typo, kalo typo tandain okeyy!!
Jangan lupa vote, follow sama komen yyaa!!
Papaiii-!!!
YOU ARE READING
AKSARA
RomanceKisah cerita cinta anak muda yang sering disebut "cinta monyet" Aksara, seorang anak lelaki yang hidupnya penuh dengan harta, namun tidak dengan penuh kasih sayang. Tetapi sejak bertemu dengan gadis yang kerap disapa dengan 'Arasya' atau 'Ara' hidup...