Chapter 1

1.2K 32 0
                                    

Mingyu menghela napas melihat kelakuan Housematenya itu. Selalu saja Mingyu merapikan sepatu atau alas kaki apapun itu yang baru dilepas oleh sang housemate didekat pintu masuk apartmentnya. "Tinggal taruh di rak langsung apa susahnya sih..." gerutunya.

Mingyu melanjutkan dengan mencuci kaki, tangan dan membasuh mukanya. Baru saja di ia sampai pada ruang tengah, ia sudah menemukan jaket dan celana kain tergeletak dilantai begitu saja. Lagi lagi ia menghela napas. "Selalu begini..." lirihnya.

matanya melirik pada sofa besar diruangnya, sang Housemate sudah tengkurap diatasnya. Hanya dengan bra & CD Sport yang selalu ia pakai jika sedang menjalankan misi-nya. Mingyu ikut merebahkan diri setelah meletakkan pakaian yang ia pungut tadi di keranjang pakaian kotor.

"Geser dong! Rebahannya yg bener!" Ucapnya, sofa itu seharusnya bisa untuk rebahan dua orang karna lebar san cukup panjang.

Tapi karna sang Housemate itu meletakkan badannya miring jadi yaa mana muat.

"Ish udah PW!" Jawab sang Housemate.

"Geser ah.! Bersihin badan dulu Won, kebiasaan.!" Mingyu sedikit mendorong badan Wonwoo. Ya Jeon Wonwoo. Gadis berusia 30 tahun, asal Changwon.

Ia sudah lama kembali menetap di tempat kelahirannya selama 4 tahun, setelah ia mengundurkan diri dari Badan Intelligent  Korea.

4 tahun lalu ia mengalami hal yang benar benar tidak ia sangka. Ia harus kehilangan sahabatnya saat melakukan misi penangkapan senjata ilegal.
Ia menembak sahabatnya itu. Entah sengaja atau tidak. Tidak ada yang tau.

Bukannya beranjak ke kamar mandi, dirinya malah memposisikan diri tidur dengan lengan besar Mingyu untuk bantalan kepala lalu memeluknya. Kakinya pun ia lingkarkan pada paha Mingyu. "Bentar lagi, masih PW, Kim!"

"Terserah! Kalo gatel gatel jangan ngerengek!" Tak ambil pusing Mingyu memejamkan mata. Sungguh tubuhnya capek hari ini.

Tlingg..

Matanya kembali terbuka, ia baca pesan yang baru saja datang.

           Churros in.

"Nice.." gumamnya.

"Wae? (kenapa)?" Wonwoo yang anteng bertanya. Matanya masih terpejam.

"Churros terlacak..."

"Hwaksilhae(Kau yakin?)"  Kali ini matanya terbuka, bahkan kepalanya terangkat menatap Mingyu.

Mingyu mengangguk, ini kesempatannya. Mingyu bangkit, mengangkat Tubuh Wonwoo dan ia bawa ke kamar mandi. Ia letakkan Wonwoo pada Bathupnya lalu ia nyalan kran.

"Kau juga harus mandi Kim! Ketek mu Bau!." Kesalnya, saat Mingyu keluar kamar mandinya.

Wonwoo sebenernya bukan pemalas jika urusan mandi. Ia hanya ingin istirahat dulu (sampai bahkan tertidur) ia akan mandi jika istirahatnya sudah selesai. Mingyu tidak suka cara seperti itu. Wonwoo terlalu sering mandi dini hari. Benar benar tidak sehat.

Mingyu keluar kamar untuk menjemur handuk di balkon, aneh. Tidak ada tanda tanda kehidupan dari Wonwoo. Tangannya membuka pintu kamar Wonwoo, sepi. Kaki nya ia langkah kan menuju kamar mandi "astaga!!" Geramnya. Wonwoo tertidur dalam bathup.

"Kau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau. Bisa. Tidak.. ah sudah lah!!" Kesal Mingyu, saat ini dirinya menopak kedua tangan pada pinggang, berniat memarahi Wonwoo yang sudah memakai bathrobe dan bersila diatas ranjangnya dengan memajukan bibirnya. Kesal juga ia. Ia melirik Mingyu yg menatapnya tajam.

Tidak bisa dibiarkan Mingyu marah seperti ini.
Wonwoo tarik tangan besar Mingyu hingga ia terduduk di ranjangnya. Wonwoo mesang puppy eyes nya memeluk lengan Mingyu

"Mianhae~ eung?~ Mianhae~ , dasi anhalke~ (maaf~ eung? Maafin aku~ ga bakal aku ulangi~) " aegyo nya dengan menopang dagunya pada bagu Mingyu.

Chu~

"Cup~ eung??? Cup~ cup~" Wonwoo kecupi bibir Mingyu. Tidak ada reaksi. Wonwoo menggerutu dalam hati, perlakuannya tidak mendapat respon. Mingyu kampret. Wonwoo dengan kecepatan berfikirnya, ia berpindah duduk pada pangkuan Mingyu, melingkarkan tangannya pada leher Mingyu. "Arasso! Daeume baro baro ssisso halke! Dweji? (Oke, lain kali akan langsung bersih². Puas?)"

"Kkok!(harus!)" Ucap Mingyu tegas. Wonwoo tersenyum dan mengecup bibir Mingyu lagi, kali ini Mingyu membalas kecupannya.

"Heheheheheh" Wonwoo tertawa lalu memeluk Mingyu.

"Pigonhae, ja haeya dwe (capek, kita harus tidur)" ucapnya tanganya membalas pelukan Wonwoo.

"Eung!!(okay!)"

"Pakai baju dulu.."

"Ambilin~ pakein juga! Tapi ga mau turun!"

Apa kalian yakin ini benar benar Wonwoo, salah satu member agen Rahasia Korea yang mampu membunuh orang tanpa Ragu?

"Kalo masih peluk gini gimana mau pakai bajunya.?"

Wonwoo terkekeh melepas pelukannya lalu berdiri di ranjang berhadapam dengan Mingyu, melepas bathrobenya dan mingyu mulai memakaikan gaun tidur kepada Wonwoo.

"Malam ini tidur disini ya?"

"Hmm.." Mingyu hanya berguman.

"Aaahhh neomu pigonhae~ hindeulke hajima Churros-sii~ (aahh capek banget~ jangan nyusahin ya Churros~)" gumamnya dalam pelukan badan Besar Mingyu.

It's called Friend With Benefits ? Let's see

tbc..
JEON 🌻

JUST AS USUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang