VIII. The Origin: Car Sex 🔞

364 15 0
                                    

"You haven't doing this in a while, don't you?" Sudah menghakimi, si juri menilai servis di daerah selatan kurang memuaskan.

"Well, usually I don't blew my partner." Wajah Seonghwa memerah, baru ingat bahwa benda penghancur kewarasannya malam kemarin itu ternyata sebesar ini.

Sambil memainkan tangan pada batang, ia telusuri penis yang masih setengah lunglai itu menggunakan kedua netranya. Nafas pun kian memanas, tak sabar akan memberi blow job.

"Then why doing this to me?" Hongjoong selipkan poni si manis di bawah, menghukum karna sudah menghalangi pemandangan sangat indah.

"Because I want to?"

.
.
.
.
.

Slruup slruup
"Emhh~"

Aneh. Padahal ia yang memberikan servis, mamun mengapa malah dirinya juga yang terangsang.

Seonghwa kulum kejantanan dengan bibir indahnya. Memasukkan ke dalam rongga mulut, didorong lagi sampai menyentuh dinding kerongkongan. Kadang bergidik sebentar, takut tersedak oleh ludah sendiri. Kedua tangan dengan aktif ikut memijat, menyusuri urat-urat yang kian mengetat. Ditekan-tekan, diputari, bekerja sama dengan lidah panas beraksi di dalam tirai.

"Hanghh~" Seonghwa lepaskan kuluman, membawa lidah menyusuri panjangnya batang. Karena sudah semakin mengeras, batang pun mencuat melawan gravitasi. Akibatnya Seonghwa harus mengadah demi mencapai pangkal batang.

Dapat ia lihat Hongjoong menatap dalam tenang, tersenyum lebar penuh kemisteriusan. Keheningan ini membuat si aries ragu, apakah kulumannya tidak memuaskan.

"Am I doing good?"
"Why ask?"

Seonghwa miringkan kepala, membuat batang yang kembali ia masukan ke dalam mulut itu mau tak mau menyelip di antara gigi atas dan bawah, membuat pipi mengembung sebelah. Tampak lucu, namun juga seksi.

"If you want me to go faster, just say it." Sindirnya pada dia yang diam.

"You really want to be dominated, don't you?"
Grep! Tiba-tiba Hongjoong Jambak dia yang berlutut. Kadang menginjak pedal rem, kadang menginjak pedal gas. Untung saja mesin mobil dimatikan, memaksa bermain di tempat sepi, memicu adrenalin di masing-masing diri.

"I remember you told me to go rough. You want it rough?"

Seonghwa menyeringai, membuat mata dipenuhi nafsu itu menyipit. Lidahnya menjulur menampani si kejantanan kesukan.
"Yes♡!"

Tak!
"Humph!" Kepala dia yang di bawah pun didorong Hongjoong untuk menabrak selangkangannya. Membuat kejantanan masuk begitu dalam, terus sampai tenggelam dalam kerongkongan.

"Heukh!!" Seonghwa pun tersentak terkejut. Kedua tangan beralih menjadi mencengkram paha dia yang duduk, menahan maka meremasnya.

Dihentak dalam seperti itu, kejamnya Hongjoong malah tidak menarik lagi kepala ke belakang, melainkan menanam terlebih dahulu, membuat penisnya kepanasan dipeluk saliva.

"Hkh!!" Seonghwa menggeliat protes. Tangan pun merayap ke atas, memohon tangan pencengkram rambut untuk melepasnya.

"Puahh!" Sekaian detik kepala pun ditarik kembali. Begitu cepat sampai membuat ludah terciprat ke udara.

Namun belum sempat menghirup nafas kedua, Hongjoong kembali hentakan kepala di bawah untuk menelan kejantanannya.

"Emh! Mh! Hmp!" Tanpa ampun si surai coklat tua keluar masukan penisnya dalam mulut partner. Menikmati permainan sendiri, menikmati dia yang memohon tadi begitu kewalahan.

ReuniónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang