Cerpen

4 1 0
                                    

Tema: cerpen
Pemateri: Jasmine
Tanggal: 21 Oktober 2022

🦋Definisi Cerpen
Ada banyak pendapat dari para ahli yang menjelaskan tentang definisi cerpen. Akan tetapi, dari semua itu bisa kita simpulkan bahwa cerpen adalah suatu bentuk karya sastra yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi dan dikemas dengan pendek (tidak lebih dari 10.000 kata), jelas, serta ringkas sesuai dengan namanya.

Konflik dalam cerpen ini tidak begitu rumit dan lebih mudah dipahami. Selain itu, ceritanya juga cuma berfokus ke satu tokoh aja.

🦋Ciri-Ciri Cerpen
1. Berfokus Pada Satu Konflik.
Jika novel, mungkin bakalan memuat banyak konflik yang nantinya akan dikupas satu-satu sampai selesai. Namun, cerpen berbeda dengan novel dan hanya berfokus pada satu konflik saja. Misalkan, ada satu cerpen yang menceritakan tentang seorang anak yang penasaran dengan mitos di sekolahnya. Maka dari awal hingga akhir, cerpen akan tetap membahas masalah itu.

2. Ditulis dengan Singkat dan Jelas
Istilahnya, to the point, tidak bertele-tele. Dalam cerpen biasanya menggunakan penjelasan yang jelas dan langsung pada intinya, sehingga para pembaca ini jadi lebih mudah memahami maksud yang ingin penulis sampaikan.

3. Penokohannya Sederhana
Berbeda dengan novel di mana kita bisa benar-benar menggambarkan karakteristik dari tiap tokoh, cerpen punya batas sampai 10.000 kata saja, sehingga nggak mungkin bisa menuliskan itu semua dengan detail. Hal lain yang perlu diperhatikan soal penokohan adalah kita nggak perlu menulis kisah dari semua tokoh yang ada. Meskipun misalnya ada lima orang tokoh, kita cuma perlu menceritakan dua atau tiga tokoh dari kelimanya itu.

Jenis-jenis Cerpen
1. Cerpen mini (flash) (750-1000 kata)
2. Cerpen ideal (3000-4000 kata)
3. Cerpen panjang (4000-10.000 kata)

Menemukan Ide
1. Pengalaman Pribadi
Poin ini nggak selalu berarti kita nulis suatu masalah dalam hidup ke bentuk cerpen, ya. Bahkan, hal-hal kecil yang sebenarnya nggak penting pun bisa dijadikan sebagai ide cerita. Aku ambil contoh dari diriku sendiri, ya. Waktu itu aku sedang perjalanan pulang dari les dan saat itu lampu merah. Karena gabut nungguin lampu hijau, pastinya aku lihat-lihat ke sekitar dong. Di situ aku lihat ada dua kupu-kupu yang terbang berdua bersama. Bahkan saat yang satu berhenti, yang lainnya juga berhenti seakan-akan mereka saling berkomunikasi layaknya manusia. Di situ aku langsung kepikiran, "Apa jangan-jangan mereka ini peri yang terlihat seperti kupu-kupu di mata manusia? Mereka sedang menjalankan suatu misi dan ketika mereka berhenti tadi, sebenarnya ada sesuatu yang perlu disampaikan satu sama lain."

2. Karya Orang Lain
Waduh, nggak selamanya ini bisa dikatakan plagiat, ya! Kalian harus bisa membedakan mana yang namanya "plagiat" dan "terinspirasi". Tentu kalian boleh-boleh aja terinspirasi dari suatu konflik atau bahkan adegan kecil yang ada di dalam karya orang lain. Nanti selanjutnya bisa nih dikembangkan idenya menjadi karya original kalian sendiri.

3. Internet
Ini mungkin emang kedengeran kaya sumber ide cerita yang biasa-biasa aja. Tapi jujur, ini adalah sumber ide cerita yang paling manjur bagiku! Idenya keren-keren dan bisa bikin otak ngalir banget.

Selain dari scroll-scroll Pinterest atau pasang-pasang keyword di Wombo, kalian juga bisa banget search di internet dengan kalimat pencarian "(genre yang mau ditulis) plot generator". Meski kebanyakan ada di situs-situs berbahasa Inggris, tapi sekarang zaman udah maju, bakalan ada fitur terjemahnya, kok! Atau kalian juga bisa dapat ide-ide cerita dari YouTube. Buat yang ini, memang agak sulit karena fitur auto-translate di YouTube belum begitu baik, sih, tapi tetap aja recommended!

4. What If
Menurutku ini sumber ide yang paling menarik, sih! Bisa dipakai dalam keadaan mendesak pula, wkwkwk. Secara harfiah, berarti "apa jadinya". Caranya sederhana, cukup dengan memasukkan inti cerita turun-temurun(?) yang kemudian tinggal kamu ubah sendiri menjadi ide baru. Contohnya, "Apa jadinya kalau Bawang Putih yang sebenarnya jahat dan Bawang Merah sebenarnya baik?", "Apa jadinya kalau sepatu kaca yang lepas ternyata tidak muat di kaki Cinderella?", "Apa jadinya kalau kurcaci-kurcaci ternyata bersekongkol dengan penyihir untuk memberikan racun di apel yang dimakan Putri Salju?", dan lain sebagainya.

Membuat Judul
1. Jangan Membocorkan Ending Cerita
Misalnya ada, "Senyuman Terakhir Ibu", "Suamiku Ternyata Selingkuh", atau mungkin "Bapakku ternyata Adikku" (gimana tuh //plak). Yah, kurang lebih kalian sebisa mungkin hindari menggunakan kata-kata seperti "terakhir" atau "ternyata" untuk judul cerpen kalian.

2. Menggambar Isi Cerita
Meski nggak boleh membocorkan ending, tapi judul yang dibuat pasti tetap harus bisa menggambarkan isi cerita, ya. Jangan sampai judul yang kalian buat itu malah nggak nyambung sama isi ceritanya, wkwkwk.

3. Jangan Panjang-Panjang!
Aduh, jangan disamakan dengan judul sinetron, mungkin sekitar 2-4 kata aja. Kalau mau buat 1 kata, masih dibolehin banget, kok! Asalkan kalian tetap bisa membuat orang-orang tertarik. Jangan salah, ya!kadang, yang judulnya cuma 1 kata malah bikin banyak orang penasaran.

Notulensi Materi WWPI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang