Awal🍃

28 13 4
                                    

Oleh: Rely Noviyanti Lumbantobing

   Seorang gadis sedang berdiri menatap langit yang sebentar lagi akan turun hujan, sepertinya alam memahami suasana hati gadis itu. Gadis bernama Viola Nathalia biasa dipanggil Vio. Vio sedang berdiri di halte dekat sekolahnya menunggu sang abang yang tak kunjung datang menjemputnya. Vio mempunyai seorang abang yang bernama Kenzo Nathanael. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, tetapi sampai sekarang yang ditunggu-tunggu belum juga datang. Vio sudah menelepon berkali-kali tetapi tidak diangkat, mungkin Kenzo lupa atau bahkan tidak mau untuk menjemputnya. Vio sudah terisak karna hari sudah semakin gelap dan suasana di lingkungan sekolah sangatlah sepi. Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya ia memutuskan untuk berjalan pulang ke rumahnya. Diperjalanan tiba-tiba hujan datang, Vio tetap menerobos hujan agar ia segera sampai di rumah dan beristirahat dikamarnya.

   Sesampainya di rumah, Vio melihat Kenzo yang sedang duduk dimeja makan. Vio ingin menegur Kenzo tetapi ia mengurungkan niatnya. Vio bergegas pergi ke kamarnya. Vio duduk dibalik pintu dan menangis.
  
    Sudah lima bulan Vio dan Kenzo tidak bertegur sapa, lebih tepatnya sang abang tak menghiraukan keberadaan Vio. Vio selalu berusaha untuk mendapatkan perhatian Kenzo, tetapi usahanya selalu sia-sia.

   Pagi ini cuaca cukup cerah, Vio terbangun dari tidurnya, Vio berangkat ke sekolah, Disinilah dia berada sekarang di Starla High School. Dengan rambut yang diikat satu, Vio memasuki sekolah dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya membuat banyak orang mengagumi Viola. Tetapi tidak dengan Kenzo yang sangat membencinya, semuanya bermula dari kejadian lima bulan lalu.

Flashback Lima Bulan

   Saat ini rumah Vio sangat ramai dengan teman-teman Kenzo sedang berkumpul di ruang keluarga. Mendengar suara yang cukup ribut membuat tidur siang Vio terganggu. Vio pun keluar dari kamarnya dan melihat teman-teman abangnya sedang bermain game. Ia langsung menyapa semuanya. Disana ada Kenzo, Arga, Jerry, Dafa dan tidak lupa kekasih dari Kenzo yang bernama Clara sedang duduk disamping abangnya. Vio bergabung bersama mereka karena dia cukup bosan sendirian dikamar.
Melihat adik dari kekasihnya turun Clara merasa tidak suka, terbukti kini kekasihnya dan teman-temannya lebih memperhatikan Vio dari pada dia. Clara benci melihat semua temannya tertawa bersama Vio dan melupakan dirinya. Clara mulai menyusun rencana agar semua orang benci kepada Vio dan lebih berpihak kepadanya.

   Tiga hari setelah kejadian itu Clara berkunjung ke rumah Kenzo untuk menemui kekasihnya.

Ceklek (suara pintu dibuka)

    Clara memasuki rumah dan melihat Vio yang sedang fokus menonton televisi. Clara mendekati Vio dan duduk disampingnya. Vio terkejut melihat kedatangan Clara yang tiba-tiba,

   “Kak Clara kapan datang? Mau ketemu sama bang Kenzo ya?" Tanya Vio secara beruntun.

  “Baru aja nyampe, kamu si fokus banget nontonnya, sampe gak lihat sekitar. Iya nih, kakak mau ketemu bang Kenzo, ada yang mau dibicarain,” jawab Clara dengan kekehan palsunya.

   “Maaf kak, abisnya film nya seru sihh,” jawab Vio sambil terkekeh lucu “Oh iya, bang Kenzo baru aja pergi ke Alfamart mau beli cemilan, soalnya cemilan Vio habis dimakan teman-teman abang pas kumpul kemarin,” jawab Vio masih dengan gayanya yang seperti anak kecil.

  Mengetahui bahwa rumah sedang sepi, Clara segera melancarkan aksinya untuk membuat drama yang akan membuat orang-orang benci kepada Vio. Clara mulai mengeluarkan smirk nya lalu menarik paksa Vio kearah dapur. Vio yang tidak mengerti apa-apa hanya meringis kesakitan karena perlakuan Clara.

  “Vio lo bisa gak sih gak usah manja sama Ken, lo itu udah besar. Bukan anak kecil lagi yang apa-apa harus diturutin, dan ditemenin. Gua muak ngelihat lo manja sama Ken sampe gua gak  punya waktu berdua sama Ken. Lo selalu aja gangu, kalo boleh lo musnah aja deh dari bumi ini,” maki Clara sambil mencengkram dagu Vio.

  Vio hanya bisa menangis menahan takut dan sakit, ia berusaha melepaskan tangan Clara dari dagunya tetapi dia tidak memiliki kekuatan yang cukup kuat, Vio hanya bisa menangis dan meminta maaf.

  “kak Clara, Vio minta maaf kalo ada salah sama kak Clara, lepasin kak, Vio janji gak bakal ganggu kak Clara sama kak Ken,” ucap Vio masih terisak.

  Clara sudah muak melihat Vio, tiba-tiba  terdenggar suara deru mobil dari luar. Clara gelagapan itu pasti Ken.

  “Lo jangan pernah ngadu sama siapapun masalah ini, kalo sampe lo ngadu gua bakalan lakuin hal yang lebih dari ini,” ancam Clara.

  Vio hanya bisa menunduk. Kemudian Clara melihat sekeliling dan melihat pisau dapur. Clara pun menggoreskan pisau itu ke lengannya dan langsung memberikan pisau itu ke Vio. Vio yang masih terisak tidak mengerti apa-apa dan melihat senyum jahat dari wajah Clara sambil berteriak.  Kenzo yang baru datang langsung berlari ke sumber suara dan melihat darah yang mengalir deras dari lengan kekasihnya dan dia melihat sang adik yang menggenggam pisau. Kenzo yang melihat itu langsung mendorong adiknya dan menggendong Clara agar membawanya ke Rumah Sakit. Clara yang melihat Vio jatuh dilantai tersenyum puas.

  Teman-teman Kenzo yang mendengar kabar bahwa Clara masuk rumah sakit langsung menjenguk wanita itu. Sekarang mereka berada di ruangan Clara dan mendengar cerita dari Kenzo apa yang sebenarnya terjadi. Awalnya mereka tidak percaya gadis selugu Viola dapat melakukan hal demikian. Tetapi karena melihat Clara yang terus menangis dan ketakutan mereka pun mempercayainya. Dari sanalah Kenzo dan teman-temannya mulai menjauhi dan mencaci maki Viola yang tidak mengerti apa-apa.

Flashback Off

Permainan Akhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang