MCC 24

3.6K 387 6
                                        

AUHTOR POV.

Setelah membuat penguntitnya pingsan Jennie membawa dua orang penguntitnya itu ke sebuah rumah kosong di tepi daerah sana sambil mengikat keduanya di bangku agar tidak kabur.

Sudah 10 menit Jennie menunggu keduanya sadar hingga membuat Ratu bangsa kucing itu lelah, Jennie menoleh lalu melihat adanya botol yang masih terisi setengah air putih di dekat jendela.

Tanpa pikir lagi Jennie menaruh paperbag ke atas meja yang sangat kotor kemudian menghampiri botol air yang dia yakini botol dan airnya itu sudah lama berada di sana, setelah mengambil Jennie berjalan ke arah dua tawanannya lalu membuka penutup botol itu.

Tanpa bicara apapun Jennie menuangkan sedikit air ke tutup botol tersebut kemudian menyiramnya ke wajah dua penguntitnya satu per satu.

Jennie terus melakukan itu hingga keduanya mulai terusik dan kelopak mata mereka bergetar lalu perlahan-lahan membuka.

Dengan datar Jennie menatap kedua orang itu lalu melempar botol yang tidak dia tutup lagi ke sudut ruang hingga air dari dalam botol itu memuncrat ke luar.

Bruk.

Semenit setelahnya, dua orang itu sudah membuka mata mereka dan mereka langsung tercengir tanpa dosa padahal dalam hati sudah sangat ketakutan.

"Hehe apakah kabar Ratu." Ucapnya kikuh, Jennie tidak menjawab hingga dua orang tersebut menelan saliva mereka kasar.

Melihat mata Jennie yang sudah berubah warna membuat nyali mereka sangat menciut dan hanya bisa menunduk menyesali perbuatan mereka, tapi mereka juga tidak bisa melakukan apapun selain menyusul Jennie ke dunia manusia.

"Kenapa kalian menguntit ku hah?! Kalian tau bukan tidak ada yang boleh datang ke sini! Berikan aku alasan yang jelas tanpa bertele-tele! Jika tidak nyawa kalian akan habis meski kalian sahabatku sendiri!!." Bentak Jennie dengan nada suara yang amat sangat dingin.

Dua penguntit itu siapa lagi jika bukan Irene dan Rose. Mereka berdua tertunduk takut, kaki mereka bergetar akan ucapan Jennie yang selama ini tidak pernah main-main.

"Mi-mian Ra-Ratu." Ucap Irene terbata, Jennie berdecih.

"Sudah aku katakan berikan alasan kalian yang jelas tanpa bertele-tele! Kalian tidak mengerti hah?!." Bentak Jennie lagi semakin membuat keduanya ketakutan.

Melihat Irene semakin menunduk Rose perlahan-lahan mengangkat kepalanya lalu menatap Jennie sambil menelan salivanya berkali-kali. "Ra-Ratu.. Maaf, tapi kami ke sini karena kelompok black merencanakan sesuatu Ratu. Mianhae." Setelahnya Rose menangis terisak karena dia benar-benar takut akan sosok Jennie yang satu ini!.

"Merencanakan apa?!."

"Hiks mereka berencana untuk menjodohkan mu dengan seseorang bahkan mereka hiks sudah membawa pria itu ke istana dan hiks akan menikahkan kalian jika kamu kembali hikss huwaaa kau sangat jahat unnie aku membencimu! Kau huwaa membuat ku kencing di celana hiks hiks."

Sontak ucapan terakhir dan tangisan yang meraung-raung itu membuat Jennie mengigit bibir dalamnya guna menahan tawa, tidak tau apa yang harus dia lakukan tertawa atau marah sebab setelah mengatakan itu Rose langsung kencing di celana hingga air kencing nya itu menetes jatuh ke bawah.

Irene yang menunduk juga menggigit bibirnya, Rose memang selalu begitu jika ketakutannya sudah melewati batas maka dia akan kencing di celana.

"Lalu apa yang lagi?!." Kali ini Jennie tidak membentak karena dia masih menahan tawanya.

Dan kali ini Irene mengangkat kepalanya kemudian menjawab Jennie setenang mungkin membiarkan Rose yang masih menangis sambil kencing.

"Mereka juga secara diam-diam menyuruh beberapa anggota mereka untuk memburu dan membunuh manusia di negara-negara yang ada di Asia."

My Cute Cat (G!P) - JENLISA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang