MCC 25

3.8K 363 14
                                        

AUTHOR POV.

Hari semakin sore, Jennie, Lisa, Irene, dan Rose belum kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju istana bangsa kucing.

Setelah dua sahabatnya membawakan air yang Rose curi dari permukiman yang ada di daerah sekitar hutan tempat mereka berada sekarang, Jennie meminumkan Lisa air tersebut lalu Jennie juga sedikit menggunakan air itu untuk membersihkan muntahan Lisa yang sedikit terkena pakaian kekasihnya itu.

Lisa hanya tersenyum melihat Jennie yang sangat tidak merasa jijik akan dia yang muntah, membuat rasa cintanya berkali-kali lipat semakin besar.

"Maaf karena tidak mempertimbangan kamu saat aku bawa kamu melesat." Ucap Jennie sambil menunduk, Lisa menggeleng lalu memegang dagu Jennie kemudian mengangkatnya lembut.

Lisa menatap Jennie penuh cinta begitu pun dengan Jennie kemudian wanita setengah pria itu mengusap-usap pipi mandu Jennie. "Jangan minta maaf sayang, kamu tidak salah hanya aku saja yang lemah hehe." Jawab Lisa sambil terkekeh gemas.

Jennie mengerucutkan bibirnya kemudian menaiki tubuh Lisa yang sudah dia pindahkan di bawah pohon yang cukup besar lalu Jennie memeluk erat leher Lisa bahkan kakinya melingkar sempurna di pinggang si Manoban.

"I love you." Bisik Jennie, Lisa tersenyum lalu mengusap dan menepuk-nepuk pelan punggung Jennie.

"I love you too, baby."

Kemudian Lisa melihat ke arah Rose dan Irene, dia menjadi canggung karena kedua wanita itu terus melihat ke arah mereka dengan cara pandang yang tidak biasa, terkejut.

"Mohon maaf Ratu, tapi kita harus segera pergi." Ucap Rose.

Dia dan Irene sedari tadi selalu memanggil Jennie dengan sebutan Ratu karena mereka tidak hanya bertiga, tapi berempat bersama seorang manusia membuat keduanya harus selalu memanggil Jennie dengan sopan.

Jennie berdecak karena waktunya bersama Lisa terganggu, sedangkan Lisa terus dibuat penasaran akan panggilan untuk kekasihnya itu. "Ratu? Baby sebenarnya kamu ini siapa? Kamu bilang mereka adalah sahabatmu, tapi kenapa sedari tadi mereka memanggilmu dengan sebutan Ratu?." Tanya Lisa bingung, tapi tidak melepaskan pelukan mereka.

"Nanti aku akan menjelaskan padamu sejelas-jelasnya honey." Lalu Jennie menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Lisa kemudian menatap Lisa gemas. "Sekarang kita bisa melanjutkan perjalanan kita? Kamu bisa aku bawa seperti tadi?." Lanjut Jennie.

Sontak Lisa langsung menggeleng cepat. "Aku tidak bisa baby, itu sangat mual bagiku maaf." Ujar Lisa sedih begitu pun Jennie karena dia harus secepatnya kembali ke istana untuk memarahi pamannya itu yang sudah seenaknya bertingkah.

Melihat Jennie sedih dan tau akan pentingnya perjalanan mereka ini cepat-cepat Lisa berbicara lagi. "Bisakah kita perginya berjalan kaki saja Nini? Sungguh jika kita pergi dengan cara seperti tadi aku tidak sanggup sayang."

Jennie menghela nafas panjang kemudian mengangguk meski waktu mereka akan panjang untuk sampai di istana. "Baiklah honey apapun untukmu."

Sedangkan Irene serta Rose langsung mengajukan protesan mereka. "Ratu, itu tidak bisa kita akan lebih lama sampai ke istana." Protes Irene.

Rose mengangguk setuju. "Apa yang dikatakan Irene unnie benar, kita tidak bisa melakukan itu dan itu akan sangat melelahkan. Lagipula kenapa Ratu mendengarkan ucapannya, kau adalah Ratu, jadi kita seret saja dia ke istana."

Wushh..

Lisa dan Irene terkejut akan Jennie yang melesat ke arah Rose lalu membawa tubuh Rose ke pohon dan mencekiknya. "Berani sekali kau berucap seperti itu hah?! Dia adalah calon Raja mu!. Ingin mulutmu, aku buat tidak bisa mengeluarkan suara lagi?!." Omel Jennie.

My Cute Cat (G!P) - JENLISA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang