One day with you

3 0 0
                                    

Weekend ini taina dan antero memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama. Dimulai dari joging bersama pagi tadi, lalu memasak dan memakan hasil makanan mereka yang rasanya sangat absurd. Telur yang terasa manis, tumis cumi yang terlalu asin dan nasi yang terlalu lembek. Ini semua karna ulah antero yang selalu merecoki kegiatan memasak taina.

........flashback........

"Ay, ini tumisnya kurang asin aku tambahin garem ya" ucap antero.

"Jangan, itu tadi udah aku cicipin pas kok rasanya" ucap taina.

"Udah terlanjur aku tambahin ay hehe" ucap antero

"Kamu tambahin seberapa?" Tanya taina.

"1 sendok" ucap antero

"Kamu udah gila! Asin bangett nanti" omel taina.

"Maap yang aku gatau" ucap antero.

"Hmm" taina hanya membalasnya dengan deheman.

"Yang telurnya aku tambahin gula biar manis kayak kamu" ucap antero.

"Udhh terserahh kamu aku capek yang" pasrah taina.

............ Flashback off............

Begitulah kira-kira kerusuhan yang terjadi, setelah acara makan-makan selesai mereka melanjutkan dengan pergi ke suatu tempat, tempat dimana akan ada senyuman dari banyak anak-anak.

PANTI ASUHAN KASIH IBU.

Ya mereka datang ke panti asuhan, antero yang mengajak taina untuk ke panti asuhan bukan tanpa sebab ia mengajak taina ke panti asuhan.

"Kita ke panti asuhan, ro?" Tanya taina.

"Iya,na gue bakal ceritain masa kecil gue ke lo" ucap taina.

"Owh oke ro" ucap taina.

"Assalamualaikum buna" ucap antero.

"Waalaikumsalam nak" jawab bunda.

"Lohh kamu kesini nak, udah lama gak kesini, anak-anak kangen sama kamu" lanjut buna.

"Buna kenapa ga telpon aku sih? Aku pasti bakal dateng buna" ucap antero.

"Buna gamau ngrepotin kamu" ucap buna.

"Ga ngrepotin buna aku kan dah dari kecil disini" ucap antero.

"Ini ada anak cantik siapa namanya? Pacar antero ya?" Tanya buna.

"Hai buna, aku taina" ucap taina malu-malu.

"Cantik banget hih" ucap buna.

Setelah itu mereka saling bercerita, menceritakan tentang anak-anak, menceritakan tentang masalalu antero mereka juga bermain bersama anak-anak panti asuhan.

Anak-anak terlihat sangat bahagia sekali, bermain, bernyanyi, belajar dan melalukan banyak hal lagi.

Pemandangan sore hari begitu indah, duduk diatas motor dibelai lembutnya angin dan ditemani cahaya jingga dan hiasan lampu-lampu disepanjang jalan.

Setelah menempuh waktu yang cukup lama akhirnya antero dan taina sampai dirumah taina.

"Mamiiiii! Taina dateng" teriak taina.

"Hust jangan teriak- teriak gitu ihh" peringat antero.

"Hehe gapapa kan biasa kalo sama mami mah" ucap taina dengan cengirannya.

"Ehh anak-anak mami udah pulang" ucap mami sambil membukakan pintu.

"Antero disini dulu, ikut makan malam dulu jangan langsung pulang" lanjut mami.

"Iya mii siapp" jawab antero dengan semangat, jika orang lain akan menolak berbed dengan antero ia malah menunjukkan semangat 45.

Antero dan taina memasuki rumah, setelah mereka membersihkan badan mereka langsung menuju meja makan untuk makan malam bersama.

Setelah selesai makan mereka berbincang sebentar di meja makan.

"Kalian tadi kemana aja?" Tanya mami.

"Kita tadi ke panti asuhan" jawab taina dan antero bersamaan.

"Ngapain ke panti asuhan?" Tanya mami dengan heran.

Pasalnya kebanyakan anak muda akan pergi ke kafe,pantai atau tempat- tempat romantis lainnya untuk menghabiskan waktu bersama tapi tidak dengan mereka berdua yang justru malah pergi ke panti asuhan.

"Ya kita main sama anak-anak lah mi, mami tau ga sih mereka itu lucu banget tapi aku juga kasian sama mereka dimasa yang seharusnya tumbuh bersama orang tua tapi tidak dengan mereka" ucap taina sambil berkaca-kaca.

"Makanya kamu harus bersyukur kamu diurus sama mami yang superr baikk hati ini" ucap antero pada taina.

"Aku selalu bersyukurr taukk, aku tu sayang banget sama mamii" ucap taina.

"Iya deh sipaling sayang" ucap antero.

"Iyalahhh aku gituloh"ucap taina.

Mami hanya bisa tersenyum melihat interaksi mereka, entah mengapa ia melihat kedua anak ini begitu dekat seperti kakak adek padahal mereka berdua ini berpacaran.

"Udah - udah kalian ini berantem muluk sih" ucap mami.

"Si antero nyebelin sih mi" adu taina.

"Kamu lebih nyebelin ya" balas antero.

Karna sudah mulai malam antero memutuskan untuk berpamitan pada mami.

"Mi, antero pamit dulu ya udah malem" pamit antero.

"Oh iya nak, hati- hati loh" ucap mami.

"Iya mi, pulang dulu" ucap antero sambil menyalami tangan mami.

"Ayo aku anter kedepan" ucap taina.

Sesampainya didepan rumah

"Naa, pulang dulu ya have a nice dream" ucap antero dengan manis.

"Hati-hati ayang, have a nice dream to" ucap taina dengan malu-malu, pasalnya ini baru pertama kalinya ia mengatakan itu pada seorang cowok.

" Ihh kok pipinya merah" ejek antero pada taina.

" Ihh apa sih, sana pulang sana keburu malem" ucap taina menahan malunya.

" Iya iya aku pulang" ucap antero.

"Jangan lupa kabarin aku kalo udah sampe rumah" peringat taina.

Antero menaiki motor kesayangannya lalu memakai helm, sesaat sebelum pergi ia melambaikan tangan dan memberikan finger love pada taina, sungguh pacar yang sweet bukan.

Taina kembali masuk ke rumah, lalu berjalan ke kamar ia merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Sungguh hari yang menyenangkan bagi mereka berdua yang sedang dimabuk asmara, berjalan berdua menikmati weekend dengan anak-anak yang lucu dan mendengar cerita masa kecil antero yang cukup menyedihkan.

"Huhh hari yang menyenangkan dan akan slalu aku inget" ucapnya sambil tersenyum melihat dinding- dinding kamarnya.

"Masa kecil antero ternyata kasihan juga, aku harus jadi pacar yang baik buat dia" gumamnya.

"Ting" suara notifikasi handphone taina.

                                  Anteroo🦖

Byy aku udah sampe rumah.
Kamu cepet tidur ya jangan
begadang.

                                                   Iya ayang, kamu jg

Setelag membalas pesan tersebut taina lalu memejamkan matanya menjelajahi mimpi diatas pulauu kapuk ternyamannya.

ANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang