Baikan Deh

1 0 0
                                    

Sampai saat ini taina masih saja ngembek dengan antero, bahkan hari ini ia minta diantar maminya pagi-pagi sekali dengan alasan ia harus membersihkan kelas padahal kenyataannya ia berangkat pagi untuk menghindar dari antero.

Sesampainya di sekolah taina langsung menuju perpustakaan, karna jika ia langsung ke kelas pasti antero akan mudah menemukannya.

Kini taina sedang duduk sendiri di perpustaan ia tidak peduli dengan puluhan misscall dari antero, ia sedang kesal dengan cowok itu karna masalah kemarin.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 6.55 taina akan kembali ke kelas tapi dengan cara diam-diam, ia tidak mau jika antero sampai melihatnya.

"Huh akhirnya sampe kelas" gumam taina saat ia sudah sampai dipintu kelas.

"Coyyyy, lo darimana aja hah?" Tanya alice.

"Iya ih, darimana aja lo, asal lo tau ya cowok lo udah 10 kali masuk kelas ini buat mastiin lo udh ke kelas belom" ucap dhea.

"Udah kalian diem aja aku pusing, bete, betmuttt pendekare terluka parah" ucap taina dengan nada seperti di tiktok.

"Plis lah na, lo harus denger penjelasan antero dulu jangan gini" ucap alice.

"Iya, lo kan belom tau cerita aslinya gimana jadi mending lo dengerin penjelasannya dulu deh kasihan gue sama cowok lo, dari semalem gelisah bahkan kata gery semalam antero ngabisin rokok 1 bungkus" ucap dhea.

"Gila si antero" ucap taina

"Okelah nanti aku dengerin dulu penjelasan dia" sambung taina.

Tak lama kemudian guru pun datang.
.
.
.
.
.

Bel telah berbunyi dan guru juga sudah keluar, taina membereskan buku-bukunya.

Tiba-tiba saja antero duduk disampingnya lalu menggenggam tangannya dengan erat.

"Sayang jangan gini dong, jangan hindarin aku, aku bakal jelasin semuanya tapi jangan jauhin aku gini" ucap antero dengan wajah memelas.

"Cepet jelasin" ucap taina singkat.

"Aku jelasin tapi kamu janji jangan jauhin aku ya" ucap antero.

"Cepet jelasin atau aku tinggal lagi" ucap taina.

Antero langsung menjelaskan semua bahwa orang yang ngasih dia bekal adalah adek kelas tetapi ia tidak mengenalnya ia menerima bekal itu karna ia tidak mau dikatakan sombong atau hal-hal buruk lainnya.

Setelah menjelaskan panjang lebar dan taina juga sudah mencernanya dengan baik akhirnya mereka berbaikan.

"Gimana? Kamu percayakan sama aku? Maafin aku kan? Plizz jangan jauhin aku yang" ucap antero dengan memelas.

"Iya aku maafin kamu" ucap taina.

"Yeyyyy akhirnya" girang antero.

Sungguh antero merasa senang sekali karna ia sudah berbaikan dengan taina antero tak peduli jika ia dianggap lebay oleh orang- orang yang ia pedulikan hanyalah dia dan taina sudah berbaikan.

ANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang