"siap untuk kalah, sendovazca?" ujar seseorang remeh sembari menatap kumpulan pemuda dengan jaket berlogo kan ular yang berada di depannya.
"apakah aku tidak salah mendengarnya, bukannya selama ini scarlion lah yang selalu kalah?" jawab seorang pemuda sembari menekan kata scarlion pada ucapannya.
merasa tak terima, pimpinan dari salah satu kumpulan tersebut menggeram kesal dan mengangkat sebuah celurit yang di pegangnya. "MAJU!!!!"
"payah"
sekitar 100 orang pemuda terlibat dalam tawuran yang cukup sengit. pihak satu yang membawa senjata tajam, sedangkan pihak lainnya yang datang dengan tangan kosong.
"untuk kali ini, gua pastiin scarlion bakalan menang!!!"
"dalam mimpi lo, kevin." pemuda yang bernama Kevin tentu saja merasa tak terima. ia langsung melayangkan sebuah pukulan kepada lawan di depannya ini.
tak sampai disitu, Kevin langsung mengambil sebuah belati yang ia simpan di saku celana belakangnya. berniat untuk menyerang lawan dengan menusukkan belati tersebut, namun malah bahunya yang tiba-tiba saja tertembak.
"JIAKHH—"
dor! dor! dor!
"ANGKAT TANGAN KALIAN DAN TARUH SENJATA KALIAN MASING-MASING!!!!"
beberapa orang polisi mulai mendatangi mereka, para polisi tersebut langsung menodongkan pistol dan mengecek apakah mereka telah menyerahkan semua senjata.
"terimakasih sendovazca atas kerjasamanya, tapi demi keadilan kami juga harus membawa kalian ke kantor polisi." para anggota sendovazca yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk paham, lagipula orang tua mereka tak akan dipanggil. karena mereka berada di pihak yang benar.
"inti? cabut, untuk yang lain besok kumpul di markas."
• • •
"mbak!" seorang pelayan cafe langsung menghampiri salah satu meja pengunjung, saat pengunjung tersebut melambaikan tangannya.
"iya, ada yang bisa dibantu?" tanya pelayan cafe tersebut ramah.
"pesen orange juice nya dua, sama kentang goreng satu yang medium satu ya mbak.."
"baik, dua orange juice dan satu kentang goreng medium. ada tambahan?"
"ngga mbak, itu aja dulu."
"baik, silahkan ditunggu dalam waktu sepuluh hingga lima belas menit..." ujar pelayan tersebut, sebelum pergi menuju ke arah dapur.
"theo! pesenan meja nomor enam."
"sip, tunggu ya seilaaa." seorang wanita cantik yang dipanggil Seila tersebut hanya tersenyum dan mengangguk.
10 menit berlalu...
"sei, nih pesanannya." ujar Theo— seorang lelaki dengan surai blonde kebanggaan nya.
"sip, makasih theo!" Seila langsung mengambil nampan dari tangan Theo dan beralih pergi.
"ini pesanannya, silahkan dinikmati..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕺𝐕𝐀𝐙 (HIATUS)
Adventure"gua titip ovaz.." "ja?? LO BERCANDA KAN!!! JA?!! JAWAB GUA ANJING!!!" bugh! "s- sorry, gua nyerah..." "hahaha, ga lucu prank lo ja!!" "tapi gua jujur kal! gua nyerah, gua ga sanggup..." bugh! "MANA JAVIS YANG KUAT? MANA JAVIS YANG SETIA? MANA JANJI...