LEMBAR KEDUA

3 1 0
                                    

"anjirr woi! anak jaman sekarang napa pada cantik ples ganteng dah? tapi tetap aa haikal sih yang paling yang ganteng."

Rendra yang mendengar perkataan Haikal langsung menatapnya datar dan mendorong kepala Haikal cukup keras, hingga hampir terjungkal. "najis!" sentak Rendra.

"gapeduli, wleee!" ejek Haikal sembari menjulurkan lidahnya yang mampu membuat Rendra geram.

"aw-"

"permisi kak, mau tanya donggg" Haikal dan Rendra sontak menoleh ke arah belakang mereka. terlihat seorang perempuan cantik berambut pirang membuat Haikal tak berkedip tetapi mampu membuat Rendra menatap sinis.

"apaan?"

"tau, yang namanya javis abraham ga??" tanya perempuan tersebut.

"javis? javis it- hpmhh!" Rendra dengan segera memotong ucapan Haikal dengan membekap mulut Haikal, hingga membuat Haikal sedikit kesusahan bernapas. "ga, kita ga kenal javis." ketus Rendra.

"yahhh... yaudah deh, maaf ganggu ya kak!"

Rendra akhirnya melepaskan tangannya dari mulut Haikal dan langsung mengusapkannya pada seragam Haikal, "apa-apaan deh ndra?! tuh anak tadi tanya si paketu anjing."

"shttt, lo ga tau-tau apa mending diem. sekarang ikut gua nyari javis!"

• • •

tringg!

"selamat datang di rain's cafe ad-, m- mas yeza?"

"seila?!" Seila sedikit memundurkan tubuhnya kala pria tersebut memandangnya dengan tatapan tajamnya.

"ternyata sekarang kamu hanya jadi seorang pelayan? hahaha.." Seila semakin menundukkan kepalanya dikala pria tersebut tertawa dengan senyuman (seringaiaan) nya.

keadaan cafe yang begitu sepi karena memang hari ini masih pagi dan beberapa pekerja yang sibuk di dapur. "saya benar-benar tidak menyangka jika kamu akan menjadi serendah ini setelah bercerai dengan saya."

"maksud kamu apa bilang aku rendahan?!" Seila benar-benar tak terima saat dirinya dikatakan rendahan, persetan dengan orang di depannya ini adalah seorang pengusaha yang sukses.

Yeza Immanuel seorang pengusaha sukses yang mampu membuat cabang perusahaan hingga keluar negeri. di usianya dulu yang baru 20 tahun, ia berhasil membuat nama I'L company sukses dipasaran. banyak perusahaan besar yang mengajaknya bekerjasama, baik dalam negeri ataupun luar negeri.

bercerai dengan sang mantan istri tanpa alasan yang jelas, membuat orang-orang banyak bertanya-tanya. apa hal yang membuat Yeza marah hingga menceraikan sang istri?

Yeza terkekeh perlahan melihat wanita di depannya ini membentak dirinya dengan tatapan yang tersirat ketakutan, "hahaha, lihat kau sudah berani membentakku? ah~ atau jangan-jangan putraku juga seperti ini?" ujar Yeza dengan menekan kata 'putraku'.

Seila menggeram marah, tak tahan ia langsung melepas celemek yang ia gunakan, dan menarik tangan Yeza untuk keluar dari cafe.

"maaf mas aku ga tahu kamu punya masalah atau dendam apa sama aku, sampai-sampai kamu benci sama aku kayak gini! dan sekali lagi javis itu putraku bukan putramu! atas dasar apa kamu tiba-tiba mengakuinya sebagai putra mu? ohh~ atau jangan-jangan kamu membutuhkan seorang putra untuk meneruskan perusahaan mu?"

Yeza yang mendengar perkataan Seila mulai tersulut emosi, tak memperdulikan orang-orang yang melihat mereka berdua, ia langsung mencengkram dagu Seila kasar.

"dengar ya nyonya seila, saya akan membawa pu.tra.mu itu hingga anda tidak bisa menemukannya. dan apa? saya membutuhkan seorang penerus? ya benar seperti ucapan anda, saya akan membawa javis sebagai penerus i'l company." Yeza langsung melepaskan cengkraman dagunya pada Seila dengan kasar, dan langsung pergi begitu saja.

𝕺𝐕𝐀𝐙 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang