Lavender Sand by Lavender-Long-Stories

BAB 11

-ooo-
Bab 11

Hinata membenci dewan. Lebih khusus lagi, dia membenci dewan Hyuga. Ini adalah dewan baru yang tidak pernah bertemu dengannya, dan itu akan menjadi tugasnya untuk menangani mereka, jadi sebaiknya dia memulai dengan kuat. Seluruh ruangan menjadi kaku dan sunyi saat mereka masuk. Dia mengikuti tunangannya untuk memastikan dia cukup dekat sehingga dia tidak terlihat meringkuk di belakangnya. Dia hanya tidak tahu di shoppingmode mana mereka harus berdiri. Udara terhenti saat mereka mengambil tempat, awal yang baik.

Dia bisa merasakan ketegangan darinya. Dia tidak yakin bagaimana dia akan mengambil ini. Dia yakin. Dia lebih peduli tentang bagaimana dewan ini akan melihatnya. Dia telah menyatakan bahwa dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan dewannya.

Tidak ada yang berbicara selama satu menit penuh. Hinata melirik ke tempat dia melihat Temari. Dia saat ini memelototi siapa yang tampak seperti kepala dewan yang masih duduk. Dia benci melakukan apa yang akan dia lakukan, tapi setidaknya itu akan membuat kesan abadi.

Dia tiba-tiba membungkuk dengan hormat. Namun, bukan busur penuh. Taktis, membungkuk penuh akan tunduk. Setengah busur menunjukkan tempat dan kekuatannya. "Aku Hinata Hyuga, senang bertemu denganmu." Dia memperkenalkan dirinya. Keheningan membuat suaranya bergema di seluruh ruangan. Semua mata beralih dari dia ke dia. Dia merasa ruangan menjadi kaku, dan udara menjadi dingin, sempurna. Dia berdiri tegak kembali. Dia menatap kepala dengan penuh harap dengan puncak yang tenang dan baik hati di sudut mulutnya.

Hal ini menempatkannya di tempat untuk memperkenalkan dirinya dan grup apakah dia mau atau tidak. Wajahnya sudah memerah.

"Hyuga-sama." Dia menyapanya. Dia hampir bisa mendengar giginya digertakkan. Dia menyebutkan namanya dan memperkenalkan dewan secara keseluruhan melalui gigi terkatup dan senyuman tegang. "Selamat datang."

Dia tersenyum ringan dan menundukkan kepalanya, mengabaikan ketidaknyamanannya. Dia akan berubah menjadi ayahnya.

"Kami terkejut dengan pertunanganmu, Kazekage-sama. Kamu telah menolak setiap upaya untuk menikahimu di masa lalu." Dia memanggil Gaara. Apa pun yang bisa dia lakukan untuk berhenti menatapnya. Ada yang tersembunyi 'Mengapa wanita ini dan bukan wanita yang kami pilih untukmu' di sana.

Hinata tidak membiarkannya pergi darinya. Geliatnya adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh dewan Hyuga. Dia dengan kejam menikmatinya. "Klan saya berpikir ikatan yang lebih dekat dengan Suna akan lebih mudah dicapai dengan cara ini. Perdamaian adalah sesuatu yang ingin kami pertahankan." Dia sangat jujur. Dia tidak akan berpikir untuk bertanya jika ayahnya tidak membuatnya sangat jelas bahwa dia sedang digadaikan. Gaara, bagaimanapun, telah mengambil umpan dan kemudian seluruh kolam pemancingan. Itu meluluhkan hatinya setiap kali dia memikirkannya.

Senyumnya menegang. "Tentu saja, kami hanya bingung mengapa kami tidak diberi tahu tentang masalah ini."

Dia tersenyum, jelas palsu, taktik lain, beri tahu mereka bahwa Anda tahu mereka berada di bawah tumit Anda. "Yah, dari apa yang kami pahami, kamu ingin Gaara-sama menikah secara politis. Karena dia tidak bermitra, dan Konoha adalah sekutu terdekatmu, persetujuanmu tentang masalah itu tampak jelas." Dia berhenti, tetapi ketika dia membuka kembali mulutnya untuk berbicara, dia melanjutkan. "Selain itu, dewan Hyuga juga tidak sepenuhnya ditangani, Gaara-sama secara pribadi mengusulkan."

Mata berubah menjadi piring, mulut ternganga, saat semua orang di ruangan itu menggeliat.

Dia mulai mengerti mengapa ayahnya sangat menyukai taktik kekasaran semacam ini. Itu membuatmu merasa kuat. Saat pria itu menunduk untuk berpikir. Dia melirik ke arah Temari, yang menutup mulutnya dengan satu tangan, berusaha menahan diri untuk tidak tertawa. Tiba-tiba Hinata merasa bangga menjadi tahun-tahun pelatihan konyol itu. Mereka mungkin berguna baginya.