Papah pulang

0 1 0
                                    

Kini keduanya sudah sampai di gerbang rumah kanaya

"makasih bim udah anterin gue"ucap naya

"yoi sama sama kaya sama siapa aja,gue balik kesekolah lagi cepet sembuh nay

"ucap bimo sambil mengelus puncak kepala naya

Tak lama setelah bima pergi hendra papah kanaya yang baru turun dari mobilnya setelah perjalanan jauh melihat kanaya dari ambang pintu mobil

"kenapa anak itu sudah pulang?padahal jam masih menunjukam pukul 11.20siang"ucap hendra dalam hati ia pun menghampiri kanaya dengan wajah datarnya

"percuma saya sekolahin kamu kerjaan kamu saja begini terus bolos bolosan,kamu cuma mau buang buang uang saya aja iya.. bayar sekolah itu mahal kanaya kamu bisa ngga sihh ngga bikin saya emosi bikin susah aja"ucap hendra pedas

"naya sakit pah makannya naya pulang"jawab kanaya dengan wajah lemasnya

"alasan saja kamu"lalu hendra meningggalkan kanaya dan langsung masuk kedalam rumahnya

~~~•~~~

Jam sudah menunjukan pukul delapan makan bi mira sudah menyiapkan masakannya kemeja makan untuk makan malam majikannya

Kamila datang dari arah tangga menuju dapur dan duduk dihadapan meja makan
Tak lama kemudian hendra pun datang menghampiri mertuanya itu

"hai bu"sapa hendra

"ehh hai ayo makan malam bi mira sudah masak kesukaan kamu"ucap kamila
hendra hannya tersenyum sebagai tanda jawaban

"eumm kanaya kenapa tidak keluar untuk makan malam ya"tanya kamila pada hendra

"udah lah bu biarin paling anak itu tidur"jawab hendra dengan wajah malasnya ketika membahaa kanaya

"anak kamu hendra bukan anak itu"tutur kamila

"saya keatas dulu bu tidak selera makan malam hari ini "Hendra yang sudah malas dengan mertuanya itu karena membahas kanaya pun meninggalkan mertuanya itu dimeja makan

"ya allah kapan hendra akan mengakui kanaya sebagai putrinya,aku menyuruh dia untuk tinggal disini  agar hendra akrab dengan putrinya tidak membenci kanaya lagi semua itu sudah takdir kalau sofiana putri ku itu tidak ada bukan karena kanaya yang membunuh tapi karena dia melahirkan malaikat kecilnya.seorang ibu mana yang rela dia hidup tapi anaknya meninggal"doa kamila setelah hendra pergi peninggalkan dirinya sambil mengusap air mata

Mengapa nasib cucunya seperti itu?
dia dari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang ibunya karena meninggal

Papahnya yang seharusnya menjadi ibu sekaligus seorang ayah pun malah membenci kanaya karena ia perempuan dan menganggap bahwa kanaya yang telah membunuh istrinya

Kamila berharap ada kebahagian di cucunya itu

Kamila menuju ke arah pintu kamar kanaya dan membuka nya ia melihat cucunya tertidur pun kamila mengulurkan senyuman
Saat kamila mencium pucuk kepala kanaya tiba tiba badan kanaya panas dan menggigil membuat sang nenek khawatir akan keadaan cucunya

"ya allah sayang badan kamu panas banget "khawatir kamila sang nenek

Ia segera turun ke bawah untuk mengambil kompresan

dan mulai mengompres cucunya setelah beberapa menit kamila pergi ke kamarnya untuk tidur

"selamat tidur sayang cepet sembuh cucu nenek"senyum kecut kamila

              
                

Kanaya[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang