❤️10. Melangkah Lagi.

195 19 3
                                    

..
P

lay Afgan- Lyodra- Ada.

"Pada akhirnya, penantian tanpa kepastian adalah seni mematahkan perasaan"















Taehyung sedang membujuk anak semata wayangnya begitu dia datang. Hari ini dia terlambat pulang,  dan hal itu membuat apa yang dia janjikan pada Ji Eun tadi pagi tentu saja batal.

"Minjae papa minta maaf, besok saja ya kita perginya"

Tapi Minjae tetap tidak bergeming, anak itu masih sibuk dengan mainannya dan berencana mengabaikan sang papa. Sampai kemudian mamanya datang menghampiri ke ruang tengah dan ikut duduk di karpet bulu.

"Minjae, papa sudah minta maaf kenapa tidak di maafkan?"

Wanita itu dengan nada lembut bertanya pada anak semata wayangnya yang masih merajuk. Mencoba membantu Taehyung agar tidak didiamkan Minjae. Dari tadi dia telah memperhatikan bagaimana suaminya itu mencoba membujuk anak mereka

"Minjae masih marah mama"

Minjae berkata dengan raut wajah sedih. Dia baru saja menangis sore tadi saat tau mereka batal pergi, padahal sejak baru saja bangun tidur dia sudah dengan mandiri pergi mandi dan meminta di pilihkan baju.

" Papa memang salah, tapi kan papa sudah minta maaf dan berjanji kita akan pergi besok sayang"

Minjae kemudian menghela nafas, meletakkan mainannya lalu menatap pada mama.

"Besok kan hari libur jadi papa pasti tidak ingkar janji lagi, kita pergi besok ya?"

"Kita pergi besok?"

"Iya"

Lalu Minjae menatap pada papanya. "Besok kita pergi kan pa?"

"Iya, maafkan papa ya sayang"

Taehyung dengan tulus meminta maaf sekali lagi, lalu meminta sebuah pelukan setelahnya. Hal itu membuat hati Ji Eun menghangat, keluarga kecil yang dia impikan adalah melihat Taehyung begitu menyayangi Minjae.

Dia memperhatikan bagaimana dua pria kesayangannya itu kini telah kembali bercanda bersama. Taehyung yang menggelitik sang putra sampai anak itu menggeliat dalam dekapan nya.
Makin bertambahnya usia dia merasa bahwa Minjae begitu menduplikat suaminya. Semuanya, dari mata hidung dan bibir Minjae begitu menurun dari Taehyung padahal Minjae hadir ke dunia ini saat bahkan orangtuanya tidak saling mencintai.

"Kamu kenapa? Kok melamun?"

Dan untuk memanggilnya saja Taehyung tidak pernah menyelipkan kata sayang untuknya.

"Enggak kok, "

"Beneran gak papa kan?"

"Gak papa, mmmm aku bikin kue tadi sebentar ya titip Minjae "

Dan kemudian berlalu menuju dapur memeriksa kue kering yang tadi sudah dia angkat dari oven sebelum menghampiri Minjae.
Menatanya menjadi dua toples berukuran sedang.

Dari dapur dia bisa memperhatikan Taehyung yang masih asik mendengarkan celotehan khas anak -anak milik Minjae.

Perasaan bersalah tiba-tiba saja menelusup ke dalam hatinya. Dulu ketika dia di jodohkan dengan Taehyung, dalam pertemuan pertamanya dia sudah jatuh cinta karna laki-laki itu begitu sopan. Dia baik.
Laki-laki itu bahkan jujur bahwa dia sudah punya kekasih ketika mereka di minta untuk  berbincang berdua. Dia sendiri akhirnya merasa dia ingin menolak saja. Dia masih mengesampingkan perasaannya. Sampai pada akhirnya Taehyung menjelaskan dia tidak bisa menolak semua permintaan orang tuanya maka saat itu juga dia seolah punya kesempatan.

Sessaw [Taehyung] End  SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang