⚠️
□"Panggilkan Jaemin, suruh dia pergi ke ruanganku"
"Baik tuan"
Jung Jeno, seorang yang bekerja di dalam bidang keamanan negara itu melangkah menuju meja kerjanya, duduk kemudian melonggarkan dasi yang terasa mencekik leher miliknya karena terlalu lama memakai setelan itu.
Jeno yang juga menjalankan sebuah perusahaan properti hasil peninggalan keluarganya itu bergerak melepas jasnya, menyampirkannya di kursi lalu beralih untuk membuka dua kancing kemeja paling atas.
"Permisi tuan, tuan memanggilku?"
Sebuah suara terdengar, berasal dari seorang remaja manis bernama Jaemin yang melongok di pintu ruangan Jeno.
...
Jaemin baru berusia 7 tahun saat Jeno menemukan anak itu di pinggir jalan, keadaannya sangat memperihantikan. Jaemin memakai pakaian kusam tak tertata, bahkan ada robekan di beberapa sisinya.
Waktu itu Jeno menolong Jaemin dari kurang lebih 5 pria mesum yang hendak memperkosanya, pakaian Jaemin sudah di tanggalkan dan tangannya di ikat di belakang badan.
"Cantik sekali anak ini? Kira kira berapa penis yang sudah pernah masuk ke analnya? hahahaha"
Jaemin menangis sesenggukan, ia takut. Mulutnya di sumpal dengan kain sehingga ia tak bisa berteriak kencang meminta pertolongan.
"Aku tidak peduli. Yang penting malam ini kau harus memuaskan penis kami, oke?" Pria bertubuh gendut itu mengusap sisi wajah Jaemin.
Kemudian setelah itu mereka berdiri mengelilingi Jaemin yang sudah telanjang. Pria dengan baju warna merah memainkan jarinya pada puting Jaemin sambil mengocok penis pendek miliknya yang sudah tegang.
Tak jauh berbeda, pria lain yang memakai baju hitam tengah mengusap ngusap penisnya sambil ikut menggerayangi bagian tubuh Jaemin.
Jaemin terduduk pasrah di aspal pinggir jalan, ia sudah tak bisa apa apa, apa lagi untuk melawan 5 pria dewasa ini. Air matanya berlinang membasahi pipi tembam yang sedikit kemerahan akibat hawa dingin malam ini. Anak manis itu hanya bisa berharap datang seorang pahlawan seperti halnya di dongeng dongeng dan menyelamatkannya.
Kemudian, saat itu itulah Jeno datang.
Ia langsung menyerang kelima pria mesum tadi hingga mereka terkapar tak berdaya dan lari terbirit birit ketakutan.
Jeno menoleh menatap Jaemin dengan tatapan miris, ia berjongkok di depannya sembari melepas kain yang tersumpal di mulut anak itu.
"Siapa namamu?" Tanyanya dengan wajah datar.
Jaemin tak bisa menutupi seri di wajah kecilnya. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Jeno, tangisnya berhenti, ketakutannya berganti menjadi binaran pada matanya kala ia melihat laki laki berbadan tegap yang telah menyelamatkannya itu.
"J-Jaemin" jawab anak manis itu dengan suara gugupnya.
Jeno menganggukkan kepala paham. Laki laki itu berdiri, melepas jas yang ia pakai sebelum ia lempar ke arah tubuh telanjang Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours | Nomin (on hold)
Fanfiction⚠️ nomin |mature | bxb | agegap | mpreg Jeno merasakan perasaan lain pada Jaemin yang selalu ia sebut sebagai alat. Alat yang mampu menuruti semua keinginan bejatnya.