Prolog

143 17 3
                                    

Alandra berjalan di sepanjang koridor sekolah yang sangat ramai karna sekarang adalah jam istirahat. Di saat sedang asik berjalan tiba-tiba seseorang menarik tangan nya kedalam kamar mandi pria, membuat nya terkejut setengah mati.

Alandra lebih terkejut lagi saat tahu orang yang menarik nya tadi. Alandra memundurkan badan nya kebelakang hingga terbentur dinding kamar mandi. Tatapan takut yang di tunjukan oleh Alandra membuat ketiga orang tersebut semakin gencar melakukan aksi nya.

bugh

Salah satu dari mereka tiba-tiba meninju rahang Alandra, membuat wajah Alandra tertoleh ke samping. Alandra merasakan nyeri di rahang, meringis kecil lalu membalas pukulan orang yang baru saja meninju nya.

"Mulai berani lo ya" ujar orang tersebut dan langsung memukul Alandra dengan membabi buta. Alandra tidak bisa menolak pukulan tersebut, menerima pukulan menyakitkan itu sampai kesadaran di ambang batas sadar nya.

Saat dirasa pukulan bertubi-tubi itu berhenti Alandra membuka matanya, dan betapa terkejutnya Alandra saat melihat ketiga pria tadi sudah memegang dua botol miras dan botol caira pembersih toilet.

Alandra dengan sekuat tenaga mencoba bangkit untuk kabur. Namun, saat dia sudah berdiri tiba-tiba seseorang yang memegang botol miras menendangnya membuat terhuyung ke belakang dan jatuh terduduk. Pria tadi yang menendang nya langsung mendekati nya sembari membawa dua botol miras dan mencengkram rahang nya.

Alandra tentu menolak dengan mengatup bibir nya sekuat mungkin dan menolehkan wajah nya ke samping. Laki-laki itu geram dan cengkraman menjadi lebih kuat hingga rahang Alandra menjadi semakin sakit berkali-kali lipat.

Alandra sudah tidak punya lagi tenaga untuk memberontak akhir dia berhenti menoleh-nolehkan kepala namun tetap mengatup kam bibir nya seerat mungkin.

Melihat mangsanya berhenti memberontak semakin gencar untuk mencekoki Alandra, memaksa mulut itu terbuka, air dari dalam botol itu sudah tumpah membasahi leher dan seragam Alandra. Sedikit demi sedikit cairan itu masuk dan membasahi tenggorokan Alandra. Alandra hanya pasrah badan nya sakit dan sudah tidak memiliki tenaga.

Sampai laki-laki tadi mundur menyuruh temannya yang membawa cairan pembersih toilet maju dan kembali mencekoki Alandra. Alandra yang sadar bahwa bahaya baru akan datang, segera menegakkan tubuh nya untuk berlari kabur. Namun sayang, tuhan sedang tidak berbaik hati pada nya. Laki-laki tersebut langsung menahan dan membenturkan lagi badan nya ke dinding sampai kepala nya terasa nyeri akibat ikut terbentur.

"Lo gak akan bisa kabur dari kita" cowok itu menyeringai tajam, dan langsung mencengkram rahang Alandra. Alandra memberontak tentu saja, jika miras mungkin masih bisa dia telan, tapi ini cairan pembersih toilet. Tidak Alandra tidak akan menelan cairan itu.

Alandra memberontak dengan brutal, membuat orang yang mencoba mencekoki nya kewalahan. Mundur selangkah menyuruh temannya untuk menghajar Alandra untuk yang kesekian kali nya.

bugh!!

Satu pukul mendarat dengan mulus di tulang hidung Alandra, dan mengambil botol cairan pembersih dari tangan temannya dan langsung mencengkram rahang Alandra, mencoba memasuka cairan itu ke dalam mulut Alandra.

Seperti tadi, Alandra mengatup bibir nya rapat² dan meneriaki dua nama seseorang berharap dua orang yang ia panggil namanya dari dalam hati itu menyelamatkan nya. Alandra lemas, kali ini ia sangat lemas dan sudah tidak bisa melakukan apapun karna sudah tidak mempunyai energi sedikit pun untuk memberontak. Alandra hanya pasrah ketika laki-laki tadi mencoba membuka mulut dan meminumkan cairan pembersih toilet itu kedalam mulut nya.

Alandra merasakan pahit di lidah dan tenggorokan nya, seperti nya dirinya tidak akan selamat setelah di cekoki lumayan banyak cairan pembersih toilet dan miras.

ALANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang