Love at First Sight

1.0 Beginning of the story

Hari demi hari, waktu demi waktu.. Sudah kaya lagu saja ya? Rasanya sangat membosankan. Walau kini aku sudah menginjak kelas 2 SMA, tapi terasa terlalu cepat. To good to be true I can't take my eyes of you~ yaitu dari salah satu alunan lagu, tetapi aku belum menaruh eyes ke siapa-siapa.

Ya setelah selesainya hubungan virtualku dengan kak Ari, apa yang kalian harapkan dariku? Mencari cowok virtual untuk dipdkt lagi? Oh tidak bestie. Aku sudah pensiun dengan dunia virtual, walau ada rasa aku gamon sama kak Ari dan kangen dengan suasananya tetapi... Sudah waktunya aku pamit, dan fokus ke dunia asli! Semangat Nar-

"NARA, INI TEMANMU DATANG!" Cih gak bisa manisan dikit apa ya ngasih taunya itu orang... Ah iya kenalin yang barusana teriak itu kakakku Namanya Keinan Azalea, badan doang kecil tapi suara gede bener... Sampe heran aku.

"HEY! CEPET SINI NARONG!" Teriak kak Kei lagi, hish ganggu aja.. "IYA BENTAR!!" aku pun melangkahkan kakiku menuju pintu utama untuk menyambut temanku yang aku sendiri gak tahu siapa yang mau bertamu.

"Heh! Gua tungguin dari 20 menit yang lalu juga?! Mana masih pake baju piyama lagi.. CEPET GANTI BAJU LO ITU, KITAKAN MAU HEALING NARA!!!" Oalah ternyata yang bertamu macan... Hehe bercanda. Yang barusan teriak tadi itu si Marcella biasa aku panggil "Cella"

"Ah elo... telat 20 menit aja. Hah? Bukannya sabtu depan?" tanyaku dengan penuh kebingungan, soalnya yang aku tahu kita jalan-jalannya Sabtu 28 April... "ELO LIAT TANGGAL DAH" ampun dah ini anak macan ngamuk, aku pun menurut untuk mengecek tanggal lewat HPku.

Walah pantes aja ngamuk, udah hari Sabtu mana tanggal 28 April. Gak kerasa banget... "Yaudah, gue siap-siap dulu bentar" ucapku seadanya. Padahal niatku mau marathon Drakor... Tapi yaudah deh it's okay, it's love.

. . .

"Emang kita jadinya mau kemana sih? Gue aja lupa." Ucapku membuka percakapan, yah jadi sekarang kita udah berada diangkutan umum alias di busway. "Ih elo kebiasaan. Elo temenin gue belanja bulanan sekalian cari makan, tapi kita gak makan di tempat, kita makan selonjoran." Jawab Cella Panjang lebar.

"Oalah... Terus sekarang belanja dulu tah?" Tanyaku lagi, emang ya aku macem orang baru banyak nanya "Belanja dulu atuh, Bi.. lagi mikirin mantan virtual ya?" Goda Cella "Ya enggaklah, kak Ari udah bahagia sama doinya" sahutku sambil mengingat waktu aku memutuskan hubunganku bersama kak Ari aku nangis sedihnya bukan main... Setahun bukan waktu yang singkat lho. Itu waktu yang lama... dan yah berakhir aku yang masih sayang dengannya, sedangkan kak Ari sudah Lost Spark sama aku. Hehehe, keren banget pake bahasa Lost Spark yang alias udah hilang rasanya ke aku.

"Aduh-aduh iyaaa, gausah galau gitu atuh... kan kita mau refreshing bukan ngegalau. Dah elo buang-buang pikiran lo tentang mantan virtual lo itu ya" Lho iya juga... kenapa aku malah ngingat kak Ari.. "Hehehe, khilaf... lagi pula gue sama kak Ari fine kok, putusnya baik-baik. So we're totally fine!" jawabku tersenyum, laluku rasakan Cella menepuk-nepuk bahuku yang berartian it's okay, not to be okay.

"Tenang, gue gapapa kok... Eh iya lo gak cerita gimana jadian sama temen kelas lo?" tanyaku mengalihkan pembicaraan kita "Gua belum cerita ya? Kirain udah hehe.. Jadi tuh gua lagi di kelaskan, eh tiba-tiba si Ana ngasih gua coklat. Gua yang suka coklat gua terima aja dong. Ternyata dicoklat ini ada surat... Eh, Bin kita turun disini" potong Cella tiba-tiba, ish padahal lagi part seru... Aku dan Cella pun turun ke lokasi tujuan kita.

. . .

"Bin, lo yakin beli itu aja?" tanya Cella untuk memastikan, lagi pula apa salahnya aku beli Mac and Cheese yang di microwave jadi dan Chitato rasa keju? Oh jangan lupakan aku juga membeli Fruitea rasa stroberi. "Iyaa, emang ada yang salah?" tanyaku balik "Masa jauh-jauh cuma beli itu-itu aja... tambah satu barang deh, lo genapin" jawab Cella panjang lebar