City Light #Five

139 11 2
                                    

Pleasure River Apartement

Dipagi hari yang cerah Samuel Manoban tengah menyiapkan makanan diatas meja karena anak kesayangan nya itu akan segera berangkat ke sekolah.

Walaupun ia tak begitu pandai memasak tapi ia bisa membuat masakan sepadan dengan istri tercinta nya karena ia sering belajar memasak bersama Chittip sewaktu ia masih ada.

"morningg daddy" sapa Lisa yang baru saja keluar dari kamar nya dan langsung mencium pipi Samuel yang tengah meletakkan beberapa hidangan di meja.

Samuel menerima morning kiss dari anak nya itu dan langsung tersenyum manis. "morningg too my heroo, how about you sleep?" tanya Samuel.

Lisa tersenyum. "i'm happy because my dad in here" jawab Lisa yang tengah dalam mood yang baik pagi ini.

Samuel mengecupi lembut kening anak nya dan merapikan sedikit poni Lisa. "okey, letss kita sarapan dulu setelah itu kau berangkat kesekolah ya" ucap Samuel seraya menduduki bokong nya di tempat duduk.

Sama halnya dengan Lisa ia langsung menduduki bokong nya di depan sang ayah, Samuel langsung mengambil beberapa hidangan dan meletakan nya di plate Lisa.

Lisa dengan senang hati menerima nya. "thank you dad"

"oh yaa Lalisa, bagaimana dengan PlayStation nya, are u like?" tanya Samuel yang membuka obralan pagi ini, seraya mengambil hidangan untuk nya.

Lisa menganguk. "yes ofc dad, apakah itu keluaran terbaru? aku baru melihat nya" Ucap Lisa karena ia sedikit mengerti tentang PlayStation.

"yess, dad menyuruh Charles untuk membelikan PlayStation keluaran terbaru dari pabrik nya langsung, baguslah jika kau menyukai nya" ucap Samuel yang senang karena hadiah nya disukai oleh anak kesayangan nya itu.

"emm, andd thenn, kau masih sangat nyaman bersama Vespa mu Lisa? apa tak mau dad belikan mobil mu saja humm?" tanya Samuel, dia heran dengan anak nya yang lebih memilih kendraan roda dua itu untuk bepergian kemanapun padahal ia bisa memberikan lebih dari itu yang membuat Lisa nyaman.

Lisa menggeleng dengan cepat. "no need dad, i love so much my vespa oke? jangan pisahkan aku dengan nya. dia sudah ku anggap seperti belahan jiwakuu hehe" jawab Lisa dengan gemas nya.

Samuel terkekeh. "ya ya ya, bila perlu akan dad belikan sepabrik untukmu Lisa" goda Samuel pada anak nya.

"dadd, kau tak bisa memerkan kekayaan mu didepan ku oke? emm setelah lulus nanti akan ku buktikan aku bisa membeli perusahan besarmu itu" balas Lisa yang tak mau kalah karena ayah nya selalu memerkan kekayaan nya di depan nya langsung dan itu membuat Lisa ingin sekali menjadi seperti ayah nya sang miliarder.

Sedangkan Samuel hanya tertawa mendengar ocehan dari sang anak yang menurutnya sangat lucu.

.

.

Yongsan Internasional School

"Whattss? om Samuel disini? mengapa tak memberitahuku sialan" decak Apriel karena sahabat nya itu baru memberitahu keberadaan ayah nya di korea padahal jika dia tau dari awal ia akan kesana menjenguk nya

"yaaa brengsek pelankan suaramu, tak bisakah kau berbicara biasa saja" ucap Lisa tak mau kalah karena Apriel selalu saja meninggikan suara nya dan sukses membuat orang sekitar nya memperhatikan mereka.

"mate, u know aku ini sahabat mu. dan om Samuel sudah ku anggap ayah ku sendiri, ini hal penting bagiku" ucap Apriel kemudian merolling eyes mata nya kesal dengan sahabat nya itu.

"yaa oke i iknow, sor—"

"Apriel, Lisa!" sebelum Lisa melanjutkan ucapan nya ada seseorang yang memanggil nama mereka berdua alhasil mereka menoleh arah ke sumber suara.

City Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang