Seorang dokter keluar dari ruangan tempat Laka diobati, "pasien mencari kedua orangtuanya" dokter itu menghela nafasnya.
"Kami orangtuanya dok!" jawab Ayah Laka.
"Kalian dipersilahkan masuk untuk menemui anak kalian" ucap dokter itu. "Kami akan mengawasi kalian dari sini"
Ayah Laka mengangguk lalu ia masuk kedalam ruangan itu diikuti oleh sang istri.
Didalam sana terlihat seorang pemuda yang terbaring lemah dengan kondisi yang tak bisa dijelaskan.
Pemuda itu tersenyum samar melihat kedua orangtuanya masuk dan menggenggam erat tangannya dengan hangat.
Ini keinginannya, dan kali ini terkabul hanya saja ia tak yakin jika akan merasakannya kembali.
"A-yah, ib-u" lirihnya.
Sang ibu menggeleng, ia tak bisa menahan bendungan air matanya melihat sang buah hati yang selama ini ia sia-siakan terbaring lemah ah tidak sangat lemah.
"Panggil bunda sayang, maafin bunda" lirihnya dengan suara bergetar sembari menggenggam satu tangan milik sang putra.
"Bunda... Te-rima-kasih... Uhuk ayah tolong ja-ga bunda" ucapnya tak kuasa menitikkan air mata nya.
"Laka ss-suka lihat senyuman bun-da, walau bun-da tidak pernah uhuk... Senyum dengan Laka" lanjutnya dengan suara terbata-bata.
Bunda laka menggeleng, "adek pasti akan sembuh, kamu harus berjuang buat bunda. Kasih bunda dan ayah kesempatan kedua Laka" ucapnya memohon, kali ini ia akan egois lagi pikirnya sembari tersedu menangis.
Laka hanya tersenyum memandang sang bunda walau pandangannya mulai buram. "Laka sayang kalian" ucap dengan lugas, perlahan mata itu tertutup.
Senyumannya tak luntur, hatinya lega melihat kedua orangtuanya berada disisinya untuk terakhir kali.
"Tidak!!! Nak bangun!!!! Laka!! Ayah gak mengijinkan kamu membantah ucapan ayah!!!" Ayah Laka mengguncang tubuh Laka dengan brutal.
Sang istri memanggil dokter untuk segera mengecek Laka, serta beberapa dokter lain menahan tubuh ayah Laka agar menjauh dari Laka.
Bunda Laka hanya bisa mengikhlaskan kepergian sang putra yang selama ini ia sia-siakan, ia ingin egois pada Tuhan tapi sebelum mengucapkan maaf, tuhan lebih dulu mengambil putranya.
"Arilaka Bumi Wiratama, meninggal pada tanggal 02 Oktober 2022, pukul 19:36 wib" beberapa suster segera menutup tubuh Laka dengan kain putih.
"Tidak jangan bawa putra ku!" Teriak ayah Laka.
Bunda Laka hanya menangis menatap tubuh kaku Laka, "maafin bunda nak" lirihnya.
*****
Dibelahan dunia lain, seorang bocah mengerjapkan matanya perlahan. Ia melihat sekeliling kamar minimalis.
"Athu timana?" Celetuknya.
1.....
2.....
3.....
"Eh suala na thue (gue) em atuh (aku)!!" Ia segera turun dari ranjang, "eh....loh kok inggi anet?!"
Bocah itu berusaha turun dari ranjangnya.
Bugh...
"Uhh... Antat athu atit... Fyuuhhh..." Ia segera berdiri lalu mengusap pantat buletnya... Setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi untuk cuci muka sebelum itu ia menarik kursi khusus anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL (Lives Alone) TAHAP REVISI (END)✓
Teen FictionBUKAN LAPAK BXB! Ini bukan cerita yang mengisahkan tentang protagonis utama pria yang jatuh cinta pada protagonis wanita, bukan juga Antagonis yang terobsesi memiliki protagonis wanita dan berupaya menghancurkan protagonis pria. Cerita ini mencerita...