VEROZKA
Sebuah kerajaan yang dipimipin oleh Raja yang sedikit emosional, didampingi seorang ratu yang terkenal akan kecantikan dan keanggunannya.
Kerajaan ini berada dibawah kepemimpinan Dinasti Oruza, dengan pusat pemerintahan berada di kota Boscha.
Verozka terkenal cerdik dalam strategi peperangan, unggul dalam hal pendidikan akademik, juga kekayaan alam yang melimpah sebagai sumber pencaharian penduduk.
Tapi sebuah kabar yang menjadi duka dan suka bagi seluruh rakyat Verozka, sebuah kabar tentang kelahiran bayi kembar Raja dan Ratu, namun sayang kabar kematian sang Ratu yang menghembuskan nafas terakhirnya tepat dihari beliau menjadi seorang ibu, membuat langit Verozka dirundung kesedihan terutama bagi orang nomor satu di Verozka, siapa lagi jika bukan sang Raja.
•__________________________•
.
.
.
Suara rintihan itu terus keluar dari mulut sang Ratu, keringat terus membanjiri pelipisnya. Tangannya saling mencengkram kuat saat dirasa seluruh tubuhnya merasalan sakit yang kian menjadi, menumpuk pada satu titik yaitu perut.
"Ah.. ken-apa s-sakit sekali?"
Air mata sang Ratu turun membanjiri pipi putihnya, disaat beliau tak lagi sanggup menahan sakitnya. Para pelayan dan tabib segera menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan, terlihat sibuk menyiapkan segalanya.
"Dimana Ra-ja?"
"Mohon maaf yang mulia, Raja tengah berada diruang bawah tanah, mengeksekusi salah seorang tahanan"
"Panggil- beliau.. se-ka-rang!"
.
.
.
Sang Raja berlari begitu saja, menghempaskan pedangnya ke tanah, panik dan segala keresahan menyergap hatinya, kala mendengar sang Ratu akan melahirkan buah hati mereka.
//BRAKKK~
Sang Raja segera menghampiri Ratunya, menggenggam erat tangan yang kini mulai mendingin.
"Suamiku..." Ucapan lirih itu mengalihkan perhatian Raja menatap wajah cantik yang kini berubah menjadi pucat.
"Ada apa? Jangan banyak bicara, kumohon- bertahanlah"
Mendengar itu Ratu mengulum senyuman manis, "Suamiku, apapun yang terjadi nanti, kumohon sayangi mereka dengan segenap hati. Sampaikan kepada mereka bahwa aku akan tetap mencintai mereka, dan sampaikan maafku karena tidak bisa ikut merawat mereka hingga mereka dewasa" Ucapan lirih itu menjadi ucapan terakhir sebelum Ratu menghembuskan nafas terakhirnya, diiringi tangisan bayi yang menggelar diruangan.
"TIDAKKKK! BANGUNLAH KUMOHON, BERTAHANLAH"
"TABIB! LAKUKAN SESUATU PADA RATUKU!"
Tabib tersebut mengangguk tapi setelah memeriksa beberapa titik, Tabib tersebut terdiam dan menunduk.
"APA YANG KAU LAKUKAN? KENAPA KAU DIAM SAJA?"
"Maafkan hamba Yang Mulia, tapi Ratu telah menghembuskan nafas terakhirnya"
Sang Raja tertawa hambar, "OMONG KOSONG APA YANG KALIAN KATAKAN? RATUKU.. DIA BAIK-BAIK SAJA.. DIA HANYA TERTIDUR KARENA KELELAHAN.."
Raja terisak hebat, memeluk tubuh kaku sang Ratu, benar kata tabib- Ratunya telah menutup usia, meninggalkan dia dengan buah hati mereka, kenyataan pahit yang harus diterima Raja dihari yang seharusnya penuh sukacita. Kini Raja masih setia menangis disamping jasad sang Istri, sebelum sebuah suara mengalihkan atensinya.
"Mohon maaf Yang mulia, dua buah hati anda menunggu digendong oleh Ayahnya."
Raja menghapus kasar bekas air matanya, kemudian berdiri bersiap menggendong kedua bayi mungilnya.
"Eric Van Zameer, dan Lethia Van Zameer, putra putri kerajaan Verozka, keturunan ke-17 Dinasti Oruza, buah hati dari Raja Morgan Van Zameer dan Mendiang Ratu DeLuna Van Zameer"
ו•••×
Tahun silih berganti, kini kembar tak seiras itu telah memasuki usia ke-19 tahun, Eric menjadi sosok yang tampan dengan segala tingkah lakunya yang benar-benar menunjukkan eksistensinya sebagai putra mahkota, yang pandai mengayunkan pedang serta pandai membidik tepat sasaran dengan panahnya.
Begitupula dengan Lethia, ia tumbuh dengan segala kecantikan yang mewarisi dari sang ibu, pahatan wajahnya benar-benar bak duplikat dari mendiang sang Ratu. Lethia tumbuh dengan kecerdasan dan ketangkasannya, pandai menggunakan belati sebagai senjata pamungkasnya.
Eric Van Zameer
(Putra Mahkota kerajaan Verozka)Lethia Van Zameer
(Princess of Verozka)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN'S OF WORLD:[WAR STORM]
FanfictionDendam dan kekecewaan yang masih terpendam mencetuskan sebuah perang besar, merusak seluruh tatanan kehidupan, membuat banyak korban berjatuhan. Perebutan tahta demi sebuah reputasi, justru menjadi malapetaka. Dan dari sinilah, kisah seorang putri...