ৎ୭
Matahari menyinari ruangan ini lewat sela-sela tirai yang terpasang rapi, sinar hangat itu mengenai wajah si pemilik kamar. Kamar yang di dominasi warna putih, dengan beberapa bingkai foto yang terletak di meja, juga-"KIM SUNOOOO"
Kim Sunoo adalah pemuda berusia 16 tahun yang baru saja pindah kembali ke rumah lamanya, sang ayah mendapat pekerjaan baru dan memutuskan untuk pindah agar kantor dan rumahnya tidak terlalu berjarak.
Lelaki itu terbangun dari tidurnya mencoba menyeimbangkan deru nafasnya, ia memegang dadanya sebelum menghampiri sang pemilik suara.
Terlihat sang ibu sekarang sedang memasak, ayah masih dinas di luar kota jadi seminggu ini mereka hanya berdua dirumah. Sunoo menatapi punggung ibunya yang sedari tadi masih berjalan mundar-mandir di dapur.
"Kenapa sih" katanya sambil duduk di meja makan.
Setelah menaruh makanan di piring, ia mengelap tangannya lalu meletakkan sapu tangannya asal. Sang ibu duduk menghadap anaknya sambil melihatnya melahap makanan yang baru saja ia buat.
"Gak siap-siap nak?"
"Kita mau pergi?" tanyanya, hari ini hari sabtu jadi tidak ada hal yang harus ia lakukan.
"Katanya kamu mau liat sekolah baru sama Jungwon dan Riki" Kata sang ibu tanpa memalingkan pandangan dari meja yang sedang ia lap.
Sunoo langsung menghabiskan apa yang tersisa di piringnya dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi, bagaimana ia bisa lupa, ini adalah hari yang sangat ia tunggu-tunggu.
"Hati-hati!!" teriaknya, mengingatkan Sunoo yang sering terpeleset di kamar mandi.
Setelah bersiap-siap, Sunoo memakai sepatunya dan memilih untuk berjalan kaki kesana karena sedang berhemat, lagipula jika naik bus ia tidak akan bisa melihat-lihat sekitar dengan jelas.
Sudah lama sekali ia tidak berada disini, sekarang ia bersekolah di sekolah yang ditempuh teman masa kecilnya--Jungwon dan Riki. Selama ini mereka hanya bertukar pesan karena tempat tinggal mereka berjauhan.
Ia sangat tidak sabar untuk bertemu mereka tapi tetap menyempatkan waktu untuk membelikan teman-temannya roti di minimarket. Roti isi kacang merah dan roti coklat, seperti yang mereka sukai.
Setelah berjalan lumayan jauh, ia akhirnya sampai didepan gedung putih besar yang sangat cantik. Ia tercengang, tempat ini terlalu cantik untuk disebut sekolah. Banyak patung-patung bernuansa yunani dan air mancur cantik tepat didepan.
Saat duduk di air mancur ia bisa melihat dari kejauhan, dua orang berlari sambil melambaikan tangan kearahnya. Sunoo langsung melompat dan ikut berlari menghampiri mereka.
Sunoo masuk kedalam dekapan keduanya, ini adalah perasaan yang sangat ia tunggu-tunggu. Tercium parfum vanilla favorit Jungwon yang sedari dulu ia pakai dan lotion citrus Riki yang sangat menyengat penciumannya.
Ketiganya melepas kerinduan mereka untuk beberapa saat, Sunoo melepas pelukannya terlebih dahulu yang kemudian diikuti kedua temannya.
Jungwon masih terlihat sama, wajah yang bulat dan kacamatanya yang membuatnya terlihat lebih imut. Riki di sisi lain, Riki yang dulunya sepantaran dengan yang lain sekarang sudah menjadi lebih tinggi dari keduanya.
Jungwon kemudian berlagak menjadi tour guide dan mengarahkan Sunoo kedalam. Riki dan Sunoo tertawa saat melihat kelakuan temannya dan langsung mengikutinya masuk.
ৎ୭
Mereka melewati koridor dan berhenti di salah satu ruangan, ia melihat ke atas 'Kelas Tulip'. Nama kelasnya saja sangat unik, Jungwon dan Riki menemaninya melihat-lihat sekeliling, terdapat jendela besar yang memperlihatkan pemandangan luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐭𝐞 | 𝐤𝐬𝐧 (hiatus)
Historical Fiction"𝙆𝙖𝙠 𝙎𝙪𝙣𝙜𝙝𝙤𝙤𝙣?" 𝙆𝙞𝙢 𝙎𝙪𝙣𝙤𝙤 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙪𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙪𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜, 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙖𝙣𝙚𝙝 𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙙𝙖𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙩𝙖𝙝𝙪𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞...