#4

42 1 0
                                    

ৎ୭


Pagi ini Sunoo bangun lebih pagi, ia mendapat istirahat yang sangat cukup semalam. Raja memerintahkan semua warga istananya untuk beristirahat lebih awal untuk mempersiapkan kedatangan para kerabat mereka di esok harinya.

"Hai" sapa Eunsol.

"Kau terlihat cantik kak"

"Aku bisa mengatakan hal yang sama untuk mu"

"Diamlah dan berdiri yang tegap, mereka sudah di depan" omel Sunghwan.

Suara terompet menyeruak ke seluruh tempat, dilihatnya 2 orang turun dari kereta kuda, seorang Pangeran dan Putri. Keduanya mempunyai Surai hitam legam dan berbeda dengan pakaiannya, tidak sepertinya yang memakai sutra berwarna terang, mereka memakai kemeja dan leather hitam. Mereka terlihat sangat keren.

Sunoo menoleh ke Sunghwan saat ia mendengarnya menghela nafas kasar, dari tatapan matanya ia terlihat sangat terganggu mereka datang.

Ah apakah mereka kerabat yang jahat, seperti di semua cerita kerajaan yang sering ia baca. Mereka terlihat luar biasa, biasanya yang terlihat menarik itu jahat.

"Kak, siapa mereka?"

"Dua angsa hitam kerajaan Swansvale, mereka saudara Pangeran Sunghwan"

Tepat saat itu, keduanya berjalan didepan mereka, si bersaudara menyapa mereka semua termasuk Sunoo. Sang Putri tersenyum padanya, sial dia cantik sekali, tidak kau harus fokus Sunoo.

Sunoo membungkuk pada keduanya sebelum dipersilahkan kembali melakukan pekerjaannya, dan tentu saja Sunoo sedang menempel pada Sunghwan seperti biasa.

Dan Sunghwan tentu saja sedang membaca buku dibawah pohon apel favoritnya. Sunoo beberapa kali memutari taman ini menunggu Sunghwan yang masih setia pada bukunya.

Karena lelah, ia akhirnya memutuskan untuk berbaring disebelah sang pangeran, tetapi ia kembali terduduk karena matahari yang sinarnya langsung mengenai matanya.

"Tidak bisakah kau membaca di dalam, disini sudah mulai hangat."

"Pantas kau pendek, tubuhmu kurang tersinar matahari"

"Jaga omonganmu, aku selalu membantu ibuku bekerja saat tengah hari"

"Tengah hari? kau tau sinar yang sehat itu saat pagi, kalau di siang hari kulitmu akan terbakar dan memerah, dasar bodoh."

"Hei!"

Sunghwan berdiri dan meninggalkan Sunoo sendiri, sang Pangeran sedang malas berdebat. Sunoo menghembus nafasnya kasar, menjadi asisten seorang bangsawan sangat sulit, ralat, menjadi asisten seorang Sunghwan sangat sulit.

Sunoo sekarang sedang merebahkan tubuhnya di kasur, Tidak peduli dengan rambutnya yang sedikit lepek akibat duduk dibawah matahari. Ia menaruh vestnya asal di kasur, dan langsung menarik selimutnya. Ia berdoa kepada tuhan untuk memberikannya istirahat beberapa menit saja.

Tuhan mengabulkan itu, tetapi tentu seperti yang ia bilang, beberapa menit saja. "Ah yang benar saja"

Pintu kamarnya terbuka menampakkan Sunghwan dengan wajahnya yang susah diartikan, ia langsung berbaring disebelah Sunoo dan mengangkat selimutnya untuk menutup mereka berdua.

"Hei apa yang kau lakukan!"

"Shh diamlah, aku sedang bersembunyi"

"Kenapa harus dikamarku!"

"Karena mereka ada di kamarku!"

Sunoo mengangkat alisnya, "Siapa?"

"Si kembar Shim, saudaraku yang paling menyebalkan, dua orang yang datang tadi pagi"

𝐅𝐚𝐭𝐞 | 𝐤𝐬𝐧 (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang