ৎ୭
"Ayo Sunoo, sekarang giliranmu" kata Yeonjun. Benar, mereka berdua masih menginap disini beberapa hari terakhir.Pagi ini Sunoo dan si kembar telah memutuskan untuk bermain Croquet, permainan yang biasa dimainkan di Swanvale. Cara bermainnya mudah, hanya memukul bola dengan palu kayu yang tersedia melewati beberapa lengkungan besi.
Ia mengangkat palu itu tinggi-tinggi lalu mengayunkanya pada bola berwarna biru itu, tapi bukannya masuk, bola itu malah mengenai sisi lengkungannya dan menjauh.
Sunoo menggerutu setelag mengalami beberapa kesulitan, apalagi kedua lawannya sudah mahir dan familiar dengan permainan ini.
"Oh ayolah permainan ini terlalu sulit!"
"Bukan permainannya yang sulit, kau saja yang payah"
"Sudahlah aku lelah"
Sunoo menaruh palu kayunya lalu duduk bersandar di pohon didekat mereka, keduanya juga memutuskan untuk menyudahi permainannya. Sojung duduk disamping Sunoo, sedangkan Yeonjun berbaring disamping Sojung.
Angin sepoi-sepoi dan matahari pagi jadi membuat pagi ini sangat indah, surai hitam legam Sojung terkibas angin yang membuat dirinya menjadi tambah menawan.
"Kau harus banyak berlatih, kau tidak mau terus kalah saat bermain dengan kami kan" kata Seojung dengan nada meledek.
"Kalian berbicara seperti itu karena sering memainkannya, bagaimana kalau kita sekarang memainkan permainan yang biasanya ku lakukan dirumah?"
"Baiklah, lain kali tunjukkan kepada kami"
Yeonjun yang berbaring disebelahnya sekarang sedang memegangi perutnya, jika diingat-ingat ini mereka memang belum sarapan sedari tadi.
"Apa kau lapar?"
"Ah kau menyadarinya, kalau begitu ayo kita makan. Aku sudah tidak sabar"
"Kau terlalu sering makan" Sojung berkata.
"Hei kita selalu makan bersama, itu artinya kau juga terlalu sering makan"
"Kita memang makan bersama, tapi aku tidak diam-diam mencuri biskuit di dapur saat tengah malam"
Sunoo tertawa kecil, ia ingat akan Jungwon dan Riki yang sering meledek satu sama lain. Baru bertemu sehari, ia sudah harus berpisah lagi dengan mereka, sayang sekali.
Yeonjun merotasikan bola matanya, Sunoo yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum. Ia lalu langsung menarik keduanya masuk kedalam, menurut pengamatannya selama ini, mereka memang agak sensitif saat lapar.
ৎ୭
Ia kira jika ada Yeonjun dan Sojung disini, ia jadi bisa melewati pelajaran-pelajarannya. Namun tidak, Sunghwan tetap menyeretnya untuk mengikuti pembelajaran hari ini, pelajaran pertama adalah bahasa Inggris yang diajar oleh tuan Louis.
Ia menatapi pergelangan tangannya, terpasang cantik gelang berwarna putih pemberian Asteria saat pesta dansa kemarin. Walau terlihat seperti pendiam, ia sangat menyenangkan, mendatanginya malam itu adalah pilihan yang tepat.
Dia dan Asteria beberapa kali mengirim surat untuk satu sama lain, Asteria sering menceritakan kesehariannya di Glacier dan Sunoo terus juga menceritakan kesehariannya disini kembali ke Asteria. Ia terlalu terlelap dalam pikirannya sampai-sampai tidak sadar Tuan Louis telah memanggilnya beberapa kali.
"Sunoo"
"Hei!" Sunghwan menyenggol sikunya.
"Are you okay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐭𝐞 | 𝐤𝐬𝐧 (hiatus)
Historical Fiction"𝙆𝙖𝙠 𝙎𝙪𝙣𝙜𝙝𝙤𝙤𝙣?" 𝙆𝙞𝙢 𝙎𝙪𝙣𝙤𝙤 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙪𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙪𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜, 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙖𝙣𝙚𝙝 𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙙𝙖𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙩𝙖𝙝𝙪𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞...