Tuduhan 13

464 52 6
                                    


" Ta-tante___"

Plak!

" Kenapa kamu ngelakuin ini sama anak saya!? Kamu buat celaka anak saya! Gara-gara kamu anak saya krits! "

" Tante i-itu semua gak bener tan saya__"

" Apa!? Kalau bukan kamu siapa lagi? Arif bilang kamu yang udah buat rem anak saya blong! "

" Tapi tante saya beneran gak ngelakuin itu, saya gak mungkin ngelakuin hal itu ke Hema tante. "

" Gak mungkin gimana Vino! Saya tau jelas kamu sama Hema gak pernah akur! Kamu pasti ngambil kesempatan ini buat ngelukain Hema kan!? Jawab! " Marah Ibu dari Hema, setelah dijelaskan kejadian yang telah terjadi oleh Arif teman dekat Hema

" Tante walapun saya sama Hema musuhan, saya gak ada niatan sama sekali buat Hema celaka. Segak sukanya sama Hema saya gak akan berbuat hal keji kayak gitu, apa lagi sampe urusannya nyawa " Ucap Vino membela dirinya

Sekarang mereka sedang berada dirumah sakit, tidak hanya ada Vino dan ibu Hema, di sana juga ada Najril dan Arif.

Setelah Vino dimintai kejelasan pada pihak polisi. Ia segera ke rumah sakit bersma dengan Najril. Namun ia tidak tau jika ia yang akan di tuduh mencelakakan Hema dengan membuat rem Hema blong.

" Lu gak usah ngelak deh! Kalau bukan lu siapa lagi!? Lu gak denger penjelasan polisi tadi hah! Gak mungkin kan tiba-tiba rem motor Hema jadi putus kayk gitu! " Ujar Arif, sebelum ke rumah sakit Arif mendapat penjelasan dari polisi jika ada yang sengaja memotong rem Hema dan pengemudi mobil yang mabuk.

Saat di tempat kejadian Arif juga ikut mendengarkan penjelasan dari Vino. Sebelumnya ia tidak menuduh Vino, tetapi saat salah satu polisi memeriksa motor Hema. Polisi itu menemukan rem motor yang dikendarai Hema telah dipotong, polisi mengatakan dari potongan tersebut terlihat sengaja yang dibuat oleh seseorang.

Dan dari situ Arif menuduh jika Vino yang melakukan. Karena tidak terima Arif menghampiri Vino, dan langsung menghajarnya. Mereka pun terlibat cekcok, namun beberapa orang di sana membantu untuk memisahkan mereka, salah satunya Najril.

" Apa buktinya kalau gua yang ngelakuin!? "

" Gak perlu bukti gua udah tau! "

" Tapi gu__"

" Stop! Lebih baik kamu pergi Vino! " Ucap Ibu Hema

Vino ingin bicara kembali, namun Ibu Hema kembali bicara

" Saya bilang pergi! Atau saya akan melaporkan kamu ke polisi! " Ujarnya lagi

" Vin... Ayok " Ajak Najril, yang sedari tadi hanya diam. Karena ia takut jika memperkeruh masalah dan ia takut salah bicara.

" Tapi Jril... "

" Sekarang mending kita pergi dulu Vin. "

" Pergi Vino! Saya gak mau liat kamu di sini! "

" I-iya tante Vino pergi__ Vino minta maaf ya tante? " Ucap Vino

Ibu Hema tidak menjawab, ia mengalihkan pandangannya tidak ingin melihat Vino.

" Ayok Vin... " Ujar Najril, setelah nya membawa Vino pergi dari sana.

Mereka berjalan di lorong rumah sakit, meninggalkan tempat Hema dirawat.

" Jrill lu percaya gua kan? Lu tau gua gak akan ngelakuin itu kan? Lu tau kan sebencinya gua sama orang segak sukanya gua sama orang gua gak akan celakain mereka, Jrill lu percaya gua? " Ucap Vino dengan nada liriknya, ia terus menatap ke bawah sambil berjalan dengan Najril disamping nya

Kisah Vino  || ( Lee Jeno  ) End [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang