Epilog

14.2K 665 53
                                    

"Aku itu orang yang dingin, tapi dia (Haechan) berhasil meruntuhkan dinding yang aku bangun selama ini."

Memang benar, Mark adalah orang yang dingin, ia masuk pada jajaran orang-orang introvert dalam NCT.

Tapi semenajak ia bertemu Haechan sikapnya perlahan berubah menjadi lebih hangat. Haechan menjaga Mark dengan baik hingga mereka menjadi cukup akrab di awal-awal pertemuan mereka.

Hingga satu fakta membuat Mark membangun temboknya lagi. Fakta bahwa Haechan adalah adik seibu dengannya, dan pengorbanan Haechan yang memberikan kehidupan pada Mark yang membuat keluarga Haechan hampir hancur membuat Mark sedikit menjauh dari Haechan.

Rasa bersalah lagi-lagi membuat Mark mengambil keputusan yang salah. Menjauhi Haechan karena rasa bersalah yang ia miliki justu membuat semuanya menjadi kacau. Hubungannya dengan Haechan benar-benar memburuk.

Saat Mark sadar akan segala kesalahannya dan ia ingin memperbaiki justru waktunya telah habis, ia terlambat. Ia tak memiliki lebih banyak waktu lagi dengan Haechan.

Tuhan sudah berkehendak lalu Mark bisa apa?

Dua ambulace melaju dengan kecepatan maksimal membelah jalanan kota Seoul, kedua ambulace itu beriringan membawa dua pasien kritis yang mengalami kecelakaan mobil beberapa saat lalu.

Bukah hanya ambulance tapi banyak sekali mobil-mobil yang mengikuti ambulance itu.

Ada beberapa orang yang mengenali Haechan dan Mark sehingga berita kecelakaan mereka langsung mengemparkan duania maya. Beberapa fans dan awak media memenuhi halaman rumah sakit tempat dimana Haechan dan Mark mendapat penanganan.

Kedua pasien langsung dilarikan ke ruang IGD untuk mendapat penanganan. Cidera Mark cukup serius, sedang cidera yang dialami Haechan sangat fatal.

Mark langsung masuk ruang operasi, ia mengalami beberapa patah tulang rusuk dan ada cidera pada kepalanya. Sedang Haechan, dokter sudah angkat tangan dengan kondisi Haechan. Haechan mengalami kerusakan parah pada ginjalnya yang mengakibatkan pendarahan hebat. Haechan hanya memiliki satu ginjal dan kini ginjal itu telah rusak-- dokter tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Hanya sebuah keajaiban yang dapat menyelamatkan Haechan.

"Hey kau kenapa Haechan~ah? Kau pamit padaku hanya pergi sebentar, kenapa jadi seperti ini?" Doyoung mengenggam tangan lemah Haechan yang tengah berbaring di ruang VIP salah satu rumah sakit terbesar di Seoul itu.

Ada nyonya Lee, Doyoung, Taeil, Johnny, dan juga Jeno dalam ruangan itu. Sebagian lain anggota NCT ada yang diluar ruangan dan juga ada yang menunggui proses operasi Mark.

Nyonya Lee hanya terus menagis, ia dijaga oleh Johnny karena sudah beberapa kali pingsan.

Kesadaran Haechan terus saja terenggut beberapa kali, ia selalu merintih kesakitan saat ia sadarkan diri.

Doyoung terus mengenggam tangan Haechan yang tak bertenaga dan dingin itu. Semua orang yang berada di ruangan itu menangis tak terkecuali Doyoung. "Haechan~ah... kenapa jadi seperti ini?"

"Hyung..."

"Emm?" Doyoung mendekat kearah Haechan supaya ia dapat mendengar suara yang terlampau parau itu.

"Ma-rk hyung..."

"Mark baik-baik saja, dia sedang di ruang operasi, kau tak perlu khawatir."

"Uhuk..." Saat Haechan terbatuk, selalu saja ada cairan merah pekat yang keluar dari mulutnya. Pendarahan yang dialami Haechan memang separah itu. Dengan telaten Doyoung selalu mengelap ceceran darah itu dengan tangan bergetar.

"Aku in-ngin bertemu Ma-rk hyung..."

"Kau harus sembuh kalau ingin bertemu Mark, ayo sembuh Haechan~ah... hiks..."

MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang