chapter 29

437 39 1
                                        

POV: Vegas

Dengan mobil yang melaju sangat kencang , ntah kenapa aku tidak tahu kalau dalang semua ini adalah koy, apakah paman sengaja membuat keluargaku hancur, dan menjadikan koy penyebab semua ini atau bagaimana?, Apa dia tidak puas karena sudah membunuh ayah, adik kandungnya sendiri.

Dan apa yang sebenarnya terjadi pada pete semenjak kehadiran koy di keluarganya dia semakin berwaspada, ketakutan dan tidak mau jauh dari keluarga terdekatnya. Apakah ada sesuatu antara koy dan juga Pete.

Jika benar Pete ada sesuatu dengan koy kenapa dia tidak memberitahuku kenapa dia hanya diam dan membiarkan ini semua terjadi. "Vegas..." Aku yang mendengar Pete sudah sadar dan memanggil namaku.

Dengan bangkit dari sofa dan menghampirinya. "Pete..Pete..kamu tidak apa-apa?, Atau ada yang sakit, atau apa bicara Pete..biar nanti aku panggil dokter biar rasa sakit yang kamu rasa hilang." Vegas yang mulai mencemaskan keadaan Pete.

"Vegass..maaf."

"Maaf kalau aku tidak memberi tahu kamu semua ini." Dengan menahan air matanya.

"Pete.. sayang, tidak apa-apa kita akan ceritakan ini semua kalau kamu sudah sembuh." Dengan mengusap-usap kepala Pete, Pete yang hanya menganggukkan kepalanya.

_____

"Lepaskan!!!!." Koy yang memberontak

"Diam kamu!!... setelah apa yang kamu lakukan pada tuan Pete, itu tidak akan membuat kamu merasa tenang hidup di dunia, karena kamu sendiri yang menjemput ajalmu."_card.

"Apa istimewanya pria itu, dia hanya pria layanan!!.". Card yang tidak tahan dengan bacotan koy tanpa berfikir memukul wajah koy.

Vegas yang mulai memasuki ruangan dengan tatapan datar dengan membawa sebuah pisau yang sangat tajam. Pria tengil yang banyak bicara itu langsung memasang wajah ketakutan dengan menelan ludah kasar.

"Tangan mana yang berani melukai wajah istriku?." Dengan mengasah sebuah pisau.

Wajah yang semakin takut badan yang bergetar, koy yang tidak sengaja membuang air kecil di celana, dengan rasa takutnya membuat dia kencing di celana.

"Heuuu... apakah ini pria yang belaga jago dan hampir melecehkan istriku?."

"Hahahaha...dia pantas di lecehkan.. karena seorang pelayan tugasnya hanya melayani." Dengan tawa di ujung sudut bibirnya. Merasa takut pun dia berani mengatakan seperti itu.

Vegas yang memukul wajah koy tanpa henti.. dengan menarik kemeja koy ke dalam genggamannya. "Kamu mau mati seperti apa?." Ucapan Vegas yang sangat mengerikan.

Koy yang menelan ludah kasar, itu tidak bisa di tipu karena matanya menandakan bahwa dia sangat takut. Salah satu bodyguard yang masuk ke dalam ruangan dengan memberitahu Vegas kalau Pete hari ini bisa pulang. "Maaf tuan Vegas..pihak rumah sakit mengabari kami kalau tuan Pete bisa boleh pulang."

Vegas yang mengalihkan pandangannya kepada koy. "Kamu aman, setelah Pete kembali ke rumah ini..aku akan bermain-main bersamamu, dan kita pikirkan bagaimana kematianmu." Ucap vegas mengancam.

Vegas yang meninggalkan ruangan itu. "Card kamu urus dia, jangan kamu buat dia mati, karena kematian dia hanya di tanganku."

"Baik tuan.." card yang membungkukkan badan.

_____

"Maaf tuan..koy saat ini tertangkap oleh Vegas dan di kurung di ruang bawah tanahnya tuan Vegas." Salah satu bodyguard yang memberi tahu pria tua itu.

"Pria bodoh.. bagaimana bisa di tertangkap oleh Vegas?."

"Dia menyuruh seseorang dan orang itu juga tertangkap oleh tuan Vegas dan mengatakan siapa yang menyuruhnya."

"Bunuh dia bagaimanapun caranya, dan Vegas Tidak boleh tahu siapa yang membunuh koy pria bodoh itu." Dengan berbicara di balik kursi.

"Baik tuan." Bodyguard itu yang langsung menjalankan perintah pria tua itu.

"Bagaimanapun.. cerita ini tidak akan pernah berakhir selagi si penulis mengakhirnya." Dengan senyum di ujung sudut bibir nya, dengan tangan yang memegang sebuah batang rokok.

___

"Hati-hati Pete.. pelan-pelan saja." Vegas yang membantu Pete untuk duduk di sofa.

"Vegass.." dengan menatap Vegas yang masih berdiri di depannya.

"Iyah.. kenapa?."

"Aku ingin bicara sama kamu tentang koy."

Vegas yang mendudukan pantatnya di sofa bersampingan dengan Pete. "Aku tidak tahu kamu akan membenciku atau akan menerima ini semua..Vegas..aku memang pria brengsek.. tetapi semua itu bukan kemauanku." Dengan wajah khawatir dan cemas.

"Aku dan koy Memang mempunyai hubungan, tetapi itu semua sudah berlalu semenjak aku lulus SMA , aku memegang mencintai dia, aku bodoh karena aku terlalu mencintai dia, dia mampu menjebakku dengan menjualku kepada pria brandal di bar." Dengan menangis histeris tiada henti Vegas hanya terdiam dan menenangkan Pete yang saat ini mengalami traumanya.

"Pete.." dengan mengusap air mata Pete yang membasahi pipinya. "Sudah..tidak perlu kamu ceritakan itu kembali..aku tidak membencimu pete, selagi kamu masih mau merubah dirimu agar menjadi lebih baik itu tidak akan pernah buruk Pete."

"Seburuk apapun masa lalu mu, aku tetap menerimanya, karena itu hanya masa lalu yang sudah berlalu sedangkan di masa sedang kamu sudah menjadi bagian dari hidupku." Dengan tersenyum yang ada di sudut bibir Vegas .

Pete yang terkejut dan menarik nafasnya, terkejut karena dia tidak pernah melihat Vegas selembut ini, dengan tatapan matanya bertanda kalau dia benar-benar mencintai Pete, sikapnya yang biasanya keras, sekarang menjadi lembut terhadap Pete.

"Kamu jangan berfikir kalau aku akan membencimu, dalam kamusku tidak ada kata-kata membenci Pete treepanyakul.." Pete yang mendengar itu pun tersenyum dan memeluk tubuh Vegas yang hangat itu. "Terimakasih Vegas.. terimakasih telah menerima kekuranganku."

"Di setiap hubungan pasti harus menerima kekurangan dan kelebihan di setiap pasangan itu pete..dan aku sebagai pasanganmu harus menerima kekurangan dan kelebihanmu." Dengan mengusap kepala Pete.

"Aku mencintaimu."_pete.

"I love you more." Dengan mengangkat kepala Pete dan mencium kening pete, di lanjut dengan bibir Pete.

____

Dengan berdiri di tepi kolam renang, Porsche yang masih memikirkan siapa dalang di balik kekacauan keluarga minor.. apakah ini rencana ayahnya kin..tidak mungkin Korn sudah berjanji akan menjaga Vegas dan juga Macau.

Bagaimana dia bisa mengingkari itu, atau ada seseorang di balik semua itu..argh.. memikirkan tentang masalah Pete dan Vegas itu membuat Porsche prustasi.

Kin yang melihat Porsche begitu banyak Pikiran, dengan berdiri di tepi kolam renang sambil melihat pemandangan kota Bangkok. "Porsche." Dengan memeluk tubuh Porsche dari belakang.

"Kinn..kamu membuatku terkejut." Dengan melirik kearah kin yang saat ini memeluk Porsche di belakang.

"Kin.. siapa orang yang membuat keluarga Pete menjalani setiap masalah, dan apa masalnya?." Ucap Porsche dengan pikiran.

Kin yang melepaskan pelukan itu dengan berdiri di samping Porsche dengan pandangan ke depan. "Dalangnya tidak akan jauh dari kita Porsche." Ucap kin.

"Maksud kamu?..apa kamu tahu siapa dalangnya."

"Tidak..." Porsche yang menepak kepala kin Sampai membuat kin terkejut. "Porsche!!." Dengan menangkap Porsche dan menggendong Porsche . "Kamu berani memukul ku?.. baiklah kamu harus di kasih hukuman sekarang." masuk ke dalam kamar untuk menghukum Porsche.

___













Bersambung....



















Vegas Family | End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang