NSFW | Dubcon
Unprotected sex, Barebacking, Fingering, Hair pulling, Mind break, Degradation, Harsh wordsJeno as Ian || Jaemin as Jansen
2,1K words
...
Tentang jansen yang terjebak dalam perangkap tidak berdasar milik Ian, akibat efek samping kemampuannya yang dapat menembus mimpi orang lain setiap malamnya.
...
Sejak malam itu, Jansen secara terus menerus terjebak dalam mimpi yang sama selama berhari-hari, bertemu dengan pria bernama Ian yang entah bagaimana selalu berhasil mengerjai tubuhnya tanpa bisa mengingat apa yang dibicarakan mereka sebelum dirinya terbangun. Tidak peduli seberapa keras dirinya mencoba mengingat, tidak ada yang muncul selain permainan panas yang membuatnya tidak bisa berhenti meminta lebih hingga lemas. Jansen tidak mau mengakuinya, tapi dirinya sepertinya sudah mulai kecanduan dengan rasa nikmat yang belum pernah dirasakannya itu seumur hidup.
Pagi ini Jansen kembali terbangun sambil merintih dan menangis sendiri, tercengang tanpa bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi padanya. Lubang terus berkedut sakit seolah-olah dihantam oleh sesuatu yang jauh lebih tebal dari lengannya, perut terasa lebih penuh dari hari sebelumnya, dan tubuh tidak dapat berhenti bergetar dengan gelisah seakan tidak puas karena tidak berhasil keluar.
Meski begitu, Jansen memilih untuk tidak mengatakan apa-apa tentang kondisinya kepada orang tuanya dan juga Rangga sepanjang hari. Dia terlalu takut mereka akan menganggapnya aneh jika tahu bahwa dirinya ke toilet setiap 30 menit untuk mencoba mengeluarkan apa pun yang membuat perutnya terasa penuh, hanya untuk mendapati gumpalan cairan berwarna putih yang keluar mengotori lantai.
Setiap kali melihat cairan tersebut tubuhnya secara otomatis akan mulai berkeringat tidak beraturan dan terasa sakit, terutama di bagian lubangnya, seakan memanggil seseorang untuk menghancurkannya.
Jadi ketika dirinya ditarik masuk ke dalam sebuah ruang kelas kosong oleh pria dengan paras yang familier, tepat lima belas menit sebelum kelas berikutnya mulai, Jansen dengan sukarela membiarkannya.
Ian bersenandung puas ketika mendapati ruangan itu gelap gulita di dalamnya, sebelum dengan cepat mengunci pintu dan menyeret Jansen bersamanya. Begitu dia berbalik, dia mengulurkan tangannya ke wajah Jansen dan bergerak mendekatinya, sekaligus menariknya ke arahnya.
Jansen tersandung, tangannya terangkat ke lengan Ian untuk menenangkan diri tepat saat bibir mereka saling bertabrakan. Napas berat keduanya beresonansi satu sama lain saat mereka mencium satu sama lain dengan penuh gairah dan sedikit rindu.
Ian melepaskan ranselnya dan menjatuhkannya ke lantai, sama seperti Jansen yang perlahan-lahan melepaskan tasnya untuk meletakkannya di dekat kaki. Memastikan tidak ada satu hal pun yang dapat menghentikan apa pun yang mereka lakukan, sebelum mata saling tertutup dan bibir mengejar satu sama lain.
Tangan Ian yang kasar menemukan jalan ke rahang Jansen dengan hati-hati, menahan kepalanya agar dia bisa memimpin. Dia bisa merasakan jari-jari Jansen perlahan mencengkeram punggungnya, mencoba menemukan sesuatu untuk dipegang atau ditarik–bergerak ke atas, berjalan di sepanjang punggungnya dari leher ke kepalanya, hingga akhirnya menyisir lembut rambutnya.
Ian melepaskan tangannya dari rahang Jansen setelah beberapa saat, menyelusur ke bawah dan berhenti di pinggangnya. Berjalan perlahan membawanya mundur hingga punggungnya membentur meja dosen yang terletak di tengah. Dia meremas pinggang Jansen mengangkatnya untuk duduk di tepi meja dengan tidak sabar kala mendengar erangan yang dinantikannya dari mulut si manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Dreaming
Fanfiction[🔞Oneshoot] ⚠️Mengandung unsur dark nsfw themes⚠️ • dubcon • drugging • mindbreak • possessiveness dan obsession ⛔MINOR DNI ⛔ Harap bijak dalam memilih bacaan! © 2022 chocolxttees ✧ 𝙖 𝙣𝙤𝙢𝙞𝙣 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 ✧ BL (Boys Love) || Jangan salah lapak!