Temptation

81 1 0
                                        

NSFW | Slight Dubcon
Unprotected sex, Anal Sex, Creampie, Overstimulation, Mpreg, Mention of blood, Mention Alcohol, Mind control, Vampire!au.

Jeno as Giovano || Jaemin as Nanda

1,7K words

...

Tugasnya hanyalah untuk tetap sadar agar bisa mengantar pulang sahabatnya. Bukannya bersenang-senang dengan pria tampan yang misterius hingga berakhir terjebak pada sebuah jebakkan tak berujung.

...

Nanda tidak tahu persis bagaimana dia berakhir di situasi ini, terjepit dalam jalinan keringat dan seprai yang sudah tidak berbentuk sambil berpegangan pada pria yang belum ditemuinya bahkan satu jam sebelumnya. Dia bahkan tidak dapat mengingat apa-apa dengan jelas apa yang dilakukannya hingga berada dalam situasi yang menagihkan ini.

Satu-satunya yang teringat olehnya hanyalah bagaimana dirinya ditinggal begitu saja di tengah kerumunan besar setelah diseret paksa untuk menemani sahabatnya bersenang-senang di sebuah klub elite ternama yang baru buka sedari sebulan yang lalu di kota mereka, sebelum dirinya jengah dan memutuskan untuk menepi mencari udara segar.

Saat berjalan keluar, Nanda tanpa sengaja bertemu sosok tinggi yang terlihat sangat atraktif, benar-benar definisi tipenya. Mengeluarkan lolipop yang sedari tadi dihisapnya, Nanda dengan nekat datang mendekatinya. Pria itu sedang merokok dan dia terus menghela nafas berat sambil melamun.

Butuh beberapa saat baginya untuk menyadari keberadaan Nanda di dekatnya, dan ketika dia akhirnya melihatnya, dia menyeringai.

"Biar kutebak. Temanmu mungkin sedang berkencan dengan seseorang saat ini, ya?" Dia tiba-tiba bertanya. Nanda terus menghisap lolipop sambil memandangnya dengan rasa ingin tahu. "Dan kau?"

"Right. Giovano, kau dapat memanggilku gio." Dia kembali menghisap rokoknya.

Sesuatu tentang Gio membuat Nanda penasaran. Siapa pria ini dan mengapa dia terlihat begitu misterius baginya. Belum lagi, menggoda.

Menyadari bahwa Nanda tidak mengatakan apa-apa, perhatian Gio tidak bisa berhenti teralihkan pada cara Nanda menghisap dan menjilat permen lolipop merah di mulutnya.

Gio menjilat bibir bawahnya dan akhirnya memecah kesunyian, "apakah aku semenarik itu hingga kau tidak bisa berhenti menatapku?"

Terkejut dengan pernyataannya yang tiba-tiba, Nanda akhirnya membuka mulut untuk memprotes, "bukannya kau juga melakukan hal yang sama barusan?"

Nanda memutuskan untuk menggodanya sedikit dan perlahan-lahan dia memindahkan permen lolipop lengket itu ke bibir bawahnya lalu kembali ke dalam. Gio memperhatikannya dengan intens, tanpa memutuskan kontak sedikit pun. Dia juga penasaran, siapa sebenarnya nanda?

Saat Gio mengambil isapan terakhir dengan cepat, dia menjatuhkan rokoknya ke tanah dan menginjaknya. Perlahan, dia mengikis jarak di antara mereka tanpa menyisakan banyak ruang, membuat Nanda yang awalnya berani menjadi gugup dan panas di bawah sana. Seluruh auranya membuat kaki Nanda terasa seperti jeli. Dia membenci perasaan itu, tetapi pada saat yang sama dia juga menyukai sensasinya.

Tanpa peringatan Gio menarik keluar permen lolipop dari mulut Nanda dan memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri, menyesap rasa manis dari permen tersebut dan juga sisa ludah Nanda tertinggal. Kegembiraan menyerbu Nanda saat dia melihatnya terkejut dengan tindakannya sendiri.

"Hanya ingin menghilangkan rasa pahit dari rokok itu."

Ketegangan seksual di antara keduanya sangat kental seakan dapat memotongnya menjadi dua dengan pisau. Tanpa mengepal, Nanda merapatkan pahanya, dan yang bisa dia lakukan hanyalah menyeringai melihat betapa menyedihkannya penampilan Nanda saat itu.

[BL] DreamingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang