Trapped

26 2 0
                                    

NSFW | Dubcon
Unprotected Sex, Anal Sex, Creampie, Overstimulation, Drug-induced sex, Corruption, Tentacles/Vines, Monsterfucking.

Jeno as Hans || Jaemin as Arthur

2,4K words

...

Perjalanan mendaki gunung berakhir berantakan ketika Arthur jatuh ke dalam sebuah lubang. membuatnya terperangkap sendirian dalam kegelapan bawah tanah dengan perasaan bahwa dia tidak sendirian. Seseorang atau sesuatu sedang mengawasinya dalam kegelapan.

...

Arthur mendengus saat dia meluncur menuruni lereng yang berakar dan basah menuju kegelapan di bawah. Suara teriakan panik Raymond dapat terdengar, beriringan dengan gerutu Mario. Erangan samar keluar dari mulutnya saat dia mendarat di atas sesuatu, terbatuk-batuk saat debu dan tanah, memenuhi paru-parunya. Dia terbatuk lagi sambil menatap cahaya dari celah tempat dia jatuh. Samar-samar dia bisa melihat wujud Raymond dan Marco di atas.

"Arthur!" teriakan teredam bergema padanya, "lu ga papa?" suara Marco berteriak padanya.

Arthur melihat ke arah mereka, dan ke arah akar besar serta bebatuan tajam ke atas, "ga papa! Cuman ke gores dikit aja!" Dia menjawab kembali sambil meringis sedikit, pergelangan kakinya sangat sakit.

Terdengar suara-suara teredam lagi sebelum Raymond berteriak dengan cemas, "lu bisa bangun ga?"

"Kayaknya engga!" ucapnya sedikit meringis saat mencoba berdiri. Melihat kembali bebatuan yang curam dan akar-akar yang membusuk.

"Terlalu curam, akarnya ga bakal bisa nahan berat gue... dan kayaknya pergelangan kaki gue terkilir!" ucap Arthur kembali dengan suara menggema di sekelilingnya gua besar.

Keduanya kembali membicarakan sesuatu pada satu sama lain, yang Arthur tidak dapat dengar karena jarak mereka yang jauh di atasnya. Bingung harus berbuat apa, Arthur pun mengeluarkan senternya. Mengguncangnya beberapa kali agar berfungsi karena sepertinya agak rusak. Tapi untung lampunya nyala walaupun agak lemah.

Arthur menyinari gua itu sambil melihat ke atas dan ke sekeliling. Akar menjuntai dari atas, bersama lumut yang tumbuh di sepanjang dinding dan lantai—tipikal sebuah gua. Namun herannya, di tempat yang lembab, gelap, dan terlindung dengan baik dari embun beku itu juga tumbuh beberapa bunga kecil berwarna biru muda di sekeliling dinding dan semacamnya. Terlebih, bunga itu terlihat bersinar dalam kegelapan meski tidak mendapatkan pantulan cahaya matahari sedikit pun.

"Arthur!" mendengar namanya dipanggil, dia kembali menatap teman-temannya, "Kita bakal coba cari orang buat bantu keluarin lu dari sana, jangan kemana-mana. Marco udah tandain pohon terdekat buat petunjuk jalan." Raymond memberitahunya.

Arthur juga pada dasarnya tidak ingin tersesat di gua itu, tetapi keluar juga bukanlah pilihan tanpa tim SAR.

"Ok!" Dia membalas, "Cepetan balik ya!"

Dengan konfirmasi untuk kembali, Arthur mendengarkan suara langkah kaki yang memudar... dan meninggalkannya sendirian dalam kegelapan dengan satu-satunya sumber cahaya adalah celah di atasnya. Melihat sekeliling lagi, Arthur menghela nafas sambil duduk di tanah dan meletakkan tas pendakiannya di sampingnya.

Dia bersiap setidaknya untuk jangka panjang dan bisa bertahan selama 2 minggu dengan jatah di sini. Dia sering mendaki, jadi setidaknya dia tahu apa yang dia lakukan. Dia melihat dengan senternya ke tempat dia jatuh untuk melihat beberapa bunga yang hancur, dia pasti mendarat di atasnya... ya jumlahnya mungkin juga sedikit meringankan benturan jatuhnya. Bunga itu juga tidak terlihat beracun, mengingatkannya pada bunga dalam film Tangled tapi versi biru.

[BL] DreamingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang