_start_
"Sial, ini panas banget" Gerutu pemuda tampan yang kemejanya ketumpahan kopi yang Alisha bawa.
"Ah, maaf maaf, nggak sengaja" Ucap Alisha yang kaget langsung mengelap kemeja pemuda tersebut dengan sapu tangan yang selalu dia bawa kemana saja.
"Aduh, gimana sih lo. jalan aja kagak bener" Sungut dia lagi. Pagi ini dia ingin menikmati hari dengan damai tanpa ada keributan, tapi lihatlah sekarang, kesialan tak bisa dia hindari. Kemeja putih bersihnya sudah berubah menjadi coklat kehitaman. sial, sebentar lagi dia akan menghadiri rapat koordinasi dengan atasannya.
"Asem, mana mau rapat lagi" Alisha yang mendengar ucapan tersebut semakin bersalah, kecerobohan nya sudah membuat kesialan orang lain.
"A-anu mas, kemejanya bisa dilepas dulu nggak?" Mendengar ucapan Alisha, pemuda tersebut langsung menoleh, dan melotot tak percaya. Melepas kemeja? disini? ditempat umum? sungguh itu sangat memalukan batinnya mengucap.
Melihat itu Alisha buru buru mengucapkan kata lagi, dia takut salah paham.
"Kebetulan saya punya kemeja putih mas, kayaknya muat di masnya. kosan saya deket dari sini mas." Terang Alisha, dia memang punya kemeja putih yang sepertinya muat dipakai oleh pemuda yang tak sengaja dia tabrak, kemeja tersebut adalah hadiah yang akan dia berikan kepada kekasihnya, tetapi tak jadi. Kekasih Alisha ternyata berselingkuh dengan teman sekantornya.
Dengan berat hati, dan penuh pertimbangan, akhirnya pemudanya tersebut mengiyakan saran Alisha. Jarak apartemen dari kantor lumayan jauh, yang ada dia akan terlambat.
"Yaudah, ayo mas..?" Gantung Alisha.
"Raden, panggil gue Raden, stop panggil gue mas, gue bukan mas lo"
"Oke Raden, ayo"
"Lo tadi kesini naik apa?" Tanya Raden.
Alisha menoleh, "Tadi sih naik gojek" Raden hanya mengangguk sekilas.
"Yaudah, bareng gue aja" Raden mengajak Alisha ke parkiran mobilnya.
"Kosan lo dimana?"
"Jalan Sudirman, belakang ruko bakso persis mas eh Den"
"Oh disitu, tau gue"
Lima menit berlalu, mereka berdua sudah sampai didepan kosan Alisha.
"Ayo Den, masuk aja" Alisha mempersilahkan Raden untuk masuk ke ruang tamu kosannya.
"Sebentar, gue mau ambil kemejanya dulu. Lo duduk aja" Raden memilih duduk disalah satu sofa singel. Mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, hangat itulah yang dia rasakan. Ruangan ini minimalis, tak banyak ruang yang tersedia tetapi enak dipandang.
"Nah ini kemejanya, modelnya lumayan beda dikit sih" ucapan Alisha yang membuat Raden sedikit tersentak kecil, dia segera menerima kemeja tersebut.
"Kamar mandinya nya di atas ya, yang dibawah lagi mati airnya" Raden hanya mengangguk sekilas dan pergi untuk mengganti kemejanya.
Selagi Raden mengganti kemejanya, Alisha membuka laptopnya. Dia mengecek apakah ada jadwal pemotretan di hari ini. Ternyata manajer nya mengabari bahwa hari ini ada pemotretan untuk produk baru.
"Kemejanya pas" kata Raden tiba tiba dibelakang Alisha.
"Bagus deh, kemeja kotornya ditinggal aja disini Den. Nanti gue cuci."
"Oke, deh. Eh gue buru-buru nih, duluan ya"
"Iya Raden, sekali lagi maaf ya"
Alisha mengantarkan Raden ke depan gerbang kosannya, lagi lagi Raden hanya mengangguk sekilas dan melajukan mobilnya menuju kekantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly [one shot]
FanfictionIsinya one shot/two shot Lisa and para swami swaminya, baca aja kalau suka. Boleh banget request hehe, atau mau feedback langsung pc aja.