Perkenalkan Pak Nardi kuli panggul di sebuah pasar induk, berbadan kekar tinggi besar dengan ototnya yang keras, kulit agak legam, di usianya yang lebih dari setengah abad beliau sudah lama bekerja sebagai profesi ini, beliau sangat rajin dalam bekerja, terkadang teman - teman tongkrongannya menyepelekan pekerjaan beliau, tapi itu tidak membuatnya patah semangat malah di jadikannya sebagai dorongan untuk lebih giat lagi dalam bekerja.
Ada suatu kejadian ketika beliau di suruh oleh seseorang bandar bawang dari daerah pedesaan. Bandar bawang itu bernama Pak Deden bertubuh gempal berkulit putih dengan brewok di wajahnya dan usianya sekitar 40 tahun.
Pak.. bisa tolong angkut barang saya ke mobil,. Ucap Pak Deden kepada Pak Nardi yang sedang berdiri menunggu siapa saja yang butuh bantuannya di depan pasar.
"Boleh.. Pak.." Jawab Pak Nardi
Kemudian Pak Nardi mulai bekerja mengangkut semua barang yang ada di dalam pasar menuju sebuah truk besar yang berada di parkiran, beberapa kali dia bulak balik mengangkut barang tersebut berbentuk karung yang berisikan bawang merah, otot kekarnya terlihat seperti baja Koko di kedua lengannya dengan perut yang sixpack dan wajah agak sedikit sangar, terlihat kaos yang di kenakannya sampai basah oleh keringat yang keluar deras dari tubuhnya. Setalah kurang lebih satu jam akhirnya Pak Nardi selesai mengangkut semua barang milik Pak Deden. Kemudian dia duduk di samping Pak Deden dan berucap sudah semua Pak.. beres..! Ucap Pak Nardi.
"Ok.. Pak.. mau kopi..?" Tanya Pak Deden
"Boleh Pak.." Jawab Pak Nardi dengan nafas yang masih tersengal karena kecapaian telah mengangkut barang milik Pak Deden.
Sudah lama Pak.. bekerja seperti ini,,.!? Tanya Pak Deden. Lumayan lama Pak.. saya sepertinya baru melihat Bapak disini. Iyah.. Pak..saya baru memang disini, saya dapat info dari teman saya bahwa disini harganya lebih murah di banding dengan pasar di tempat lain. Ucap Pak Deden. Terlihat Pak Deden terus memandangi Pak Nardi terlihat semua ototnya membuat Pak Deden bernafsu, ternyata dia seorang biseks
"Pak.. mau tidak kontol Bapak saya sepong..!? Tanya Pak Deden dengan berbisik"
"Pak Nardi yang mendengar itu langsung terkejut, dengan jidatnya yang agak sedikit mengkerut tanpa menjawab pertanyaan Pak Deden."
"Nanti saya kasih lebih Pak.. asal Bapak mau kontolnya saya sepong" ucap kembali berbisik Pak Deden.
"Tapi saya belum pernah Mas.. Jawab Pak Nardi."
Udah.. ikut saja Pak.. nanti enak saya jamin lebih enak daripada sepongan istri Bapak.. atau Bapak belum pernah di sepong istri Bapak..!? Tanya Pak Deden.
"Boro - boro di sepong katanya jorok Mas.. jiji istri saya gak mau nyepong kontol saya.." Jawab Pak Nardi
"Kayaknya istri Bapak kelojotan nih kalau di entot sama Bapak dengan badan Bapak yang kekar tinggi besar pasti kontolnya besar dan panjang.. "Ucap Pak Deden
"Gimana Pak.. mau tidak tuh kontol Bapak kayaknya udah setengah ngaceng sambil melihat kearah gundukan Pak Nardi yang duduk di sebelahnya" ucap kembali Pak Deden.
Tapi.. dimana Pak.. saya malu kalau di sini banyak orang..?! Tanya Pak Nardi yang sudah terangsang karena pancingan omongan Pak Deden.
Tenang Pak.. gila saja masa disini, Bapak ikut saja ke penginapan saya sebentar nanti kalau sudah Bapak kembali lagi kesini dan saya kasih uang.. Ucap Pak Deden.
Kemudian Pak Deden langsung beranjak ke penginapannya tak jauh dari pasar tersebut di ikuti Pak Nardi dari belakang berjalan perlahan. Kemduian beberapa lama sampailah mereka berdua di sebuah penginapan sederhana.
To be continue......
Untuk cerita lengkapnya bisa klik link yang ada di beranda Profile karyakarsa.
Boleh minta Vote dan Follownya
Terimakasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuli Panggul
RomanceMenceritakan tentang seorang kuli panggul yang tak sengaja bertemu dengan pria biseks, dirinya terjerat oleh akal bulus Pak Deden untuk memenuhi nafsunya di bayar dengan uang yang jumlahnya lumayan banyak. Sebenarnya Pak Nardi pria normal tapi demi...