Lamaran

135 20 6
                                    

Typo bertebaran

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🌹🌹 Happy reading 🌹🌹

Karya_ by"Lidwinsetya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karya_ by"Lidwinsetya"

_____________________________________

Pernah jatuh hati padamu adalah bagian dari anugerah yang tidak bisa ku pungkiri kedatangannya
Sampai akhirnya aku memilih untuk menyerah dan menerima orang baru dalam kehidupan ku bukan karena sudah melupakan mu
Bentuk cara ku mempertahankan diri pada orang yang selalu menungguku tanpa melihat masa lalu ku

_Gazala Nisa Albagaz_


🥀🥀🥀🥀🥀

Lamaran, mungkin banyak orang mempresepsikan kata itu dalam pandangan luas. Tidak hanya sebuah proses pertemuan dua keluarga yang akan menyatukan dua hati saling berbeda dan mungkin dua pemikiran yang tidak pernah akan sama. Namun di balik semua itu, tentu menjadi kebahagiaan tak ternilai untuk menyatukan keluarga besar.

🌷🌷🌷

Gazala duduk termenung dalam ruangannya, beberapa bulan ini Gazala tinggal bersama Aila. Gazala menyadari ada hal lain yang di sembunyikan Amma nya. Mungkin Gazala harus mencari tahu bagaimana bisa Amma nya tinggal begitu lama bersamanya tanpa sang Ayah. Padahal selama ini Ayahnya tidak pernah sedikitpun mau berjauhan.

"Dokcan, dari tadi saya lihat dokcan melamun aja? Gak takut kesambet?" Bei menghampiri Gazala sambil duduk tepat di kursi depan meja yang diduduki Gazala.

"Bei, menurut kamu, ini waktu yang pas atau tidak  ya, saya menjawab lamaran dokter Baihaqi? "

"Dok, dari awal dokgan mengutarakan cinta sama Dokcan dan serius ingin menunggu Dokcan, Bei rasa gak ada salahnya kan membuka hati? Lagi pula Dokcan sudah berusaha semampu Dokcan tidak berpaling dari si pemberi dompet butut itu. Jika sekarang Dokcan mau menerima Dokgan rasanya sangat pas deh."

"Tapi___Saya takut Bei."

"Dok, selama ini Dokter Sisil membantu Dokcan dengan baik, membantu kesehatan Dokcan agar semakin berkurang mengkonsumsi obat-obatan. Bei, ngerasa sudah lebih dari cukup, kok"

"Kamu gak lagi berpihak atau ada mau nya kan!"

"Ishhh, Dokcan mah suudzon terus sama Bei. Lagi pula gak ada masalah dong, kalau Bei mendukung kalian berdua sampai ke penghulu?"

"Mau nya kamu itu Bei"

"Loh, kenapa gak di aamiin kan? Bukannya do'a baik itu harus di aamiin kan. Siapa tahu malaikat lewat terus nyatet, besoknya Dokcan langsung ke KUA."

Seandainya Kamu 4 (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang