"HAN?!" Felix terlihat panik saat tubuh Han tergeletak jatuh ke trotoar seperti layaknya kain sutra yang jatuh tertiup angin. Ia terlihat panik.
"BERTAHANLAH, HAN!" Ia langsung memapah tubuh lemah sahabatnya itu dan segera menggendongnya ala bridal style. Karena ia yang sering panik, ia langsung menghentikan taksi yang melintas di sekitar mereka dan dengan segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
"TOLONG! DOKTER! SUSTER!SIAPAPUN TOLONG SAHABAT SAYA! DIA PINGSAN! TOLONG!" teriak Felix langsung saat setibanya mereka di Rumah Sakit. Felix bahkan langsung berlari membawa Han yang masih setia tak sadarkan diri dalam gendongannya itu, menuju ruang UGD. Terlihat beberapa para medis yang berdatangan menyambut Felix yang masih terlihat panik dengan lelaki yang memucat dalam gendongannya itu.
"Baik, kami akan berusaha semampu kami. Adik tunggu di luar ya," ucap salah seorang dokter yang baru saja datang seusai tubuh Han ditaruh di sebuah brankar kosong dan segera dibawa masuk ruang UGD. Felix mengangguk cepat-cepat. Manik matanya bahkan terlihat berkaca-kaca.
"Han? Kamu kenapa?" Semoga Hannie tidak kenapa-kenapa, ya Tuhan." Felix terduduk lemas. Kedua tangannya itu membungkam mulutnya yang bergetar. Ia terlalu takut jika ada hal buruk yang menimpa sahabat kecilnya itu.
Ia hanya bisa duduk termenung di kursi tunggu depan ruang UGD rumah sakit Incheon Hospital. Dengan perasaan tak keruan, Felix hanya bisa memanjatkan doa agar sahabatnya, Han Jisung, tidak kenapa-kenapa.
Setelah beberapa jam ia menunggu, bahkan sampai membuatnya mengantuk, dokter akhirnya keluar ruangan dan melepas masker medisnya. Felix tersentak saat mendengar suara derit pintu UGD yang terbuka. Ia langsung menoleh pada dokter yang telah menangani sahabatnya itu, bermaksud meminta penjelasan resmi tentang reka medis yang sedang diderita Han sehingga membuatnya pingsan.
“Ah! Dokter, bagaimana dengan keadaan Han Jisung, sahabat saya, dok?” tanya Felix kepada dokter dengan nada yang bergetar karena panik. Dokter menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan lelaki berdarah campuran itu. Iris mata blue sapphire milik Felix berkilat meminta kepastian akan keadaan sahabatnya.
“Kondisi temanmu, Han Jisung... sebenarnya sudah sangat kritis," jawab dokter pada Felix dengan lirih dan terdengar menyesal harus memberitahukan kondisi yang sedang Han alami. Felix membelalak shock.
"AP-APA, DOK?! HAN KRITIS?" tanya Felix yang langsung membungkam mulutnya. Ia seperti tak percaya dengan jawaban dari dokter di hadapannya itu. Dokter menghela napasnya lagi.
"Ternyata, Han sudah lama mengidap penyakit gagal jantung, dik. Ia harus dengan cepat ditangani, jika tidak akan sangat berbahaya dan...” Ucapan dokter terhenti. Membuat lelaki berumur 18 tahun itu mengernyit, menunggu ucapan dokter selanjutnya.
"...Bisa merenggut nyawanya," sambung dokter lagi. Felix melemas.
"Bahkan sekarang, Han koma karena aliran darahnya yang tak stabil itu, memicu kecepatan jantungnya yang berlebih. Jika dari diagnosa kami, Han mungkin akan siuman selama satu sampai dua Minggu ke depan," ucap dokter lagi. Felix yang sedari tadi berkaca-kaca, akhirnya meloloskan beberapa butir air matanya. Dadanya begitu sesak mendengar sahabat kecilnya yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, harus berjuang melawan sakit yang bahkan telah lama ia derita, tapi Felix tak tahu. Setahunya, Han tak punya riwayat sakit apa-apa karena Han juga selalu menceritakan hal sekecil apapun padanya jika ia merasa sedang sakit dan tak enak badan.
“Ya Tuhan, kenapa cobaanMu ini selalu datang pada sahabatku yang manis ini, ya Tuhan? Dia terlalu lembut untuk menerima semua cobaanMu yang bertubi-tubi tiada kiranya ini!” Felix terisak. Dokter sudah meninggalkan tubuhnya yang bergetar hebat itu karena akan ada operasi setelah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home • Han Jisung ✓
FanfictionFt. Felix Lee (BFF Story) Bercerita tentang bagaimana kehidupan seorang Han Jisung yang biasa dipanggil dengan sebutan Han, lelaki yang hidup kesepian karena ibu dan ayahnya yang selalu bertengkar dan tak memedulikannya. Sehingga, takdir hidupnya be...