Chapter 1

23 1 0
                                    

11 tahun kemudian

"Lex kau yakin ingin masuk ke sekolah itu?"
Tanya seorang pemuda tampan berambut hitam kepada gadis dihadapannya.

"Tentu saja Zayn"
Jawab gadis itu yang bukan lain adalah Alexa dengan semangat

"Tapi kau tau kan kalau sekolah itu sering ada pembullyan."
Ucap Zayn tak setuju

"Zayn. Kau tau kan kalau ini impianku sejak dulu"

Zayn ragu, dia menatap Alexa dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.
Dulu memang dia percaya kalau Alexa bisa meraih impiannya. Karna dia gadis dengan penuh talenta. Suaranya yg indah untuk didengar pasti membuat orang-orang pencari bakat akan tertarik padanya.
Tapi kini Zayn ragu kalau semua akan sama seperti apa yang diimpikan Alexa setelah kejadian 11 tahun yang lalu.
Berkat kecelakaan yang menimpa gadis itu dulu, Alexa harus kehilangan fungsi kaki kanannya karna jaringan syarafnya sudah tidak berfungsi lagi.

"Lex coba pikirin lagi! sekolah S&D itu biangnya pembullyan! Lebih baik kau cari sekolahan lain!"
Bujuk Zayn.

Mendengat ucapan Zayn membuat hati Alexa panas. Dia pikir dirinya tidak bisa masuk ke sekolahan elit itu.

"Kau pikir aku tidak bisa masuk kesekolah itu hah? Ku mohon untuk sekali ini saja kau jangan ikut campur! Biarkan aku mencoba untuk mengambil keputusan sendiri"
Teriak Alexa dengan marah. Dia sudah muak diperlakukan seperti orang yang tidak bisa apa-apa oleh semua orang termasuk keluarganya sendiri.

Zayn kembali menatap alexa yang kini sedang marah padanya. Dia tetap Alexa yang dulu. Gadis kecil pemberani, ceroboh, cerewet dan keras kepala tapi dia punya tekat yang tidak dimiliki siapapun.

Zayn tersenyum kemudian mengulurkan tangan kanannya untuk mengacak-acak rambut alexa.

"Jangan pegang-pegang, aku sedang marah tau" kata alexa sambil menepis tangan zayn kemudian duduk dengan kesal.

"Oke-oke, maafkan aku ya. Jadi bagaimana? Kapan kau akan mendaftar?" Tanya Zayn mencoba mengalihkan perhatiannya. Dan berhasil, Alexa dengan semangat memberikan kertas yang Tadi terus dia baca.

"Sebenarnya Aku sudah mengambil formulirnya dan mendaftar seminggu yang lalu. Dan aku juga sudah mengikuti tesnya disana. Sekarang aku tinggal menunggu pengumumannya keluar"

Zayn melongo mendengarnya. Ternyata Alexa sudah mendaftar bahkan sudah mengikuti tesnya.

"Kenapa kau tidak bilang padaku?"
Protes Zayn

"Yah kalau aku bilang pasti reaksimu akan seperti tadi"
Alexa menghedikan bahu acuh tak acuh
Zayn memutar bola mata sebal.

"Jadi kapan pengumumannya keluar"
Tanya Zayn lagi

"Besok sudah keluar. Doa kan aku supaya lulus dan masuk ke sekolah itu ya"
Jawab Alexa dengan riangnya.

"Pasti ku doa kan"
Ucap Zayn tersenyum sambil tangan  kanannya kembali mengacak-acak rambut Alexa.
Zayn sangat menyayangi Alexa. Apapun akan dia lakukan demi membuat gadis itu bahagia.

"Oh iya, bagaimana denganmu?"
Kini Alexa bertanya

"Bagaimana apanya?"
Tanya Zayn bingung

Alexa memutar bola matanya sebal
"Sekolahmu, kau tidak ingin kuliah lagi apa?"

Zayn terlihat berpikir sebentar sebelum akhirnya menjawab
"Yah kurasa aku akan cuti sekolah dulu sementara. Aku ingin menikmati masa-masa remajaku yang tinggal 1 tahun lagi dengan bebas"

Alexa menatap datar kearah sahabatnya itu.
Benar juga, 2 tahun lagi umur Zayn akan genap 20 tahun.
Zayn termasuk anak yang pintar karna di umurnya yang ke 18 Zayn sudah menyandang gelas S1.
Sedangkan Alexa yang berumur 16 tahun baru menyelesaikan sekolah di junior High School.

"Aku tau kau pintar, tapi semakin cepat kau menyelesaikan kuliahmu itu lebih baik dari pada menikmati masa remajamu yang tidak penting itu"
Ucap Alexa menekan kata 'tidak penting' yang membuat mata Zayn melotot.

"Kau bilang masa remajaku tidak penting? Oh Com'on kau tega sekali"
Protes Zayn merajuk

"Btw, em apa kau tidak rindu padaku atau pada yang lainnya?____ Ma, maksudku aku rindu Saat kita semua masih bersama. Semuanya terasa menyenangkan"
Ucap Zayn pelan seraya menatap Alexa hati-hati. Takut kalau dia sampai dia salah bicara

Gadis itu diam, menatap hampa pada kertas yang dipegangnya.

"Kau tau Zayn?" Ucap Alexa
"Aku pernah bermimpi kalau aku sedang sendirian ditempat yang gelap dan melihat kalian semua menangis. Termasuk orang itu! Dia menggenggam bufet bunga kesukaan ku. Dan aku selalu takut mengingat kelanjutan mimpi itu"

Zayn menatap gerak-gerik Alexa. Cara bicaranya seperti orang yang sedang Sakau.
Tapi tidak ada tanda-tanda orang Yang sedang Sakau.
Namun tiba-tiba Perasaanya hampa takala melihat air mata gadis itu mulai mengalir.

Zayn mendekati Alexa lalu memeluk gadis itu.
"Kau tidak apa-apa? Memangnya apa kelanjutan mimpimu?"

"Aku kehilangan semua hal yang ku sukai, orang-orang yang kusayangi, serta orang yang kucintai___aku tidak mau kehilangan siapapun lagi"
Ucap Alexa Menangis didalam pelukan Zayn.

"Aku takut kehilangan kalian semua"
Ucap Alexa lagi. Zayn mencoba menghiburnya dengan mengusap ranbut gadis itu.

"Itu hanya bunga tidur Lex, kau tenang saja. Masih Ada aku disini dan akan ku pastikan yang lain akan selalu ada untukmu___sudah berhenti menangis, besok kau harus ke high School S&D kan? Kau mau nanti matamu bengkak?"
Lanjut Zayn.

Alexa mengusap kedua matanya lalu menggeleng pada Zayn.
Gadis itu tersenyum ramah dan Zayn balas tersenyum.
Itu adalah senyuman yang di sukai Zayn.

Demi senyuman itu, apapun akan dilakukannya Agar senyuman itu tidak pernah pudar.


Yo guys, sumpah ya ini gw lgi over dosis story bergenre romance xD
Biasanya gw lebih suka bikin story bergenre Fantasy, Horror, Action, dll kecuali romance xD
Entahlah namanya juga manua__ eh manusia maksudnya xD

Gw juga punya ego xd
Sanking ego.a story yang laen belom selesai, gw udh bikin story baru xD

Tapi tenang, yang lain pasti gw cicil dikit-dikit :v
Tergantung imajinasi gw jalan apa kaga xD

Oke deh jangan lupa buat ninggalin rantang (vomments) buat gw ya ;)

Have a nace day :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang