Pertemuan dua insan

30 4 0
                                    

༺❀༻

Untuk hari ini izinkan Isabella bermain dibawah langit yang cerah, rumput dan bunga yang indah. Duduk diatas kain putih dengan susu di genggamannya, bersenandung ria, tawa merdu yang menghiasi dunia.

"Ini sudah setengah jam, tapi Gianna belum juga datang," gumamnya,

Ya, mereka bertemu untuk pertama kalinya di taman pinggir kota. Setelah berkenalan lewat sosial media enam bulan lamanya, bercerita tentang apa yang terjadi di semesta. Kali ini Gianna dan Isabella diizinkan bertemu.

"Isabella?" menepuk pundak insan yang familiar di matanya, suara merdu mengalun indah.

"Oh, hai, Gianna!" tawa serta senyum yang cantik menjadi ciri khas Isabella,

Duduk berdua hingga petang mendatang, bernostalgia tentang dua insan yang bertemu dengan cara yang cukup unik.

"Bagaimana jika waktu itu saya tidak membalas pesan lucu dan anehmu, mungkin kita tidak akan bertemu sekarang"

"Iya kamu benar, meskipun aku merasa senang bisa berbicara dengan teman baru saat itu, namun juga merasa aneh dengan tulisan yang aku buat" Tawa kecil Isabella menjadi musik yang indah untuk di dengar berkali kali.

Gianna menatap Isabella dengan senyum yang tak kalah indah, merapikan helaian rambut yang menutupi mata cantik Isabella. "mata mu sangat cantik, saya suka melihatnya"

Tawa kecil itu mengalun untuk kesekian kalinya, dan lagi lagi Gianna terpesona dengan suaranya "Terimakasih, aku juga suka dengan mata mu, Gianna. Selain cantik, dia juga bersinar"

Ah, Isabella ini pandai bermain dengan kata kata ya, diam lah, Gianna merasa malu dengan kata kata yang keluar dari mulutmu!

Senyum Gianna mengembang semakin lebar, mengusap pipi sang lawan bicara dengan lembut "Terimakasih kembali, Isabella"

Hari semakin malam dan angin semakin berdatangan membawa terpaan yang sangat dingin, Hari ini telah berakhir.

Wajah murung Isabella menjadi tarikan untuk Gianna, Menangkup pipi si manis, dibelainya dengan lembut untuk kesekian kalinya, "Jangan sedih, nanti kita akan bertemu lagi,"

Gelengan kecil ia lakukan dengan wajah yang lucu, "Tidak, aku hanya merasa sedih karna hari ini berjalan dengan cepat, padahal aku masih ingin bersamamu lebih lama"

"Hei, itu sama saja kamu sedih. 'Tak apa, mungkin hari ini hanya sebentar, tapi saya janji untuk bertemu denganmu lagi di ujung minggu mendatang, ya?"

Anggukan kecil menjadi tanggapan untuk untaian kata penenang yang Gianna ucapkan, "akan kubawa janji mu sampai ke rumah, awas saja kalau tidak bertemu lagi ya, aku akan marah kepadamu!" ancamnya

"Iya, kamu berhak marah untuk janji yang saya ingkari nanti, tapi saya tidak akan mengingkarinya, percayalah"

Keduanya melanjutkan untuk mengemasi barang barangnya, melipat kain putih yang menjadi alas duduk, membawanya kembali ke keranjang yang masih tersisa banyak kue dan makanan ringan.

"Pulanglah, saya tau rumahmu sangat dekat dari sini, tapi saya 'tak ingin kamu menjadi kedinginan" Ucap Gianna dengan memakaikan jaket untuk Isabella.

Hendak melakukan protes, namun bibirnya sudah dibungkam dengan telunjuk Gianna, "Saya tidak akan kedinginan, saya tau kalau rumah saya di tengah kota, tapi kamu harus tau bahwa tengah kota sangat panas, jadi saya tidak butuh jaket ini"

Isabella hanya bisa menganggukkan kepala lagi, "Hati hati dijalan, Jangan pernah berbicara dengan orang asing, mengerti?"

"Baiklah, saya mengerti bayi, singa kecil. Saya akan menghubungimu jika sudah sampai nanti"

Pertemuan dua insan yang direstui oleh semesta sudah berakhir hari ini, namun akan ada pertemuan berikutnya. Keduanya 'tak sabar untuk bertemu kedua kalinya.

Menepati janji nya untuk mengabari si manis, Gianna mengirimi pesan singkat bahwa ia sudah sampai dengan selamat tanpa lecet sedikitpun.

Di seberang sana, Isabella mengurai tawanya yang merdu, ah, lucu sekali Gianna mengirimi pesan dengan kata kata yang aneh.

Isabella jadi ingat pertama kali mengirimi pesan aneh kepada Gianna,

Hei, aku beberapa kali melihat postingan mu, apakah minum alkohol itu enak? Bagaimana rasanya, ah, aku menginginkannya, namun ibuku berkata itu tidak baik, jadi aku tidak berani. Sedih sekali

Kamu harus ikut sedih juga ya! biar aku ada teman untuk merasa sedih

Itu memalukan!

Tetapi jika Isabella tidak mengirimi pesan itu, mungkin sekarang mereka berdua tidak akan berteman.

'Tak apa, mungkin pertama kali memang sangat memalukan, namun seiring berjalannya waktu itu menjadi ciri khas Isabella, pesan aneh yang selalu ia kirim pada Gianna, namun Gianna tak merasa terganggu, ia senang.

Hyperaktif kata yang tepat untuk Isabella, untung saja Gianna bisa mengimbangi nya.

Jika Isabella Hyperaktif, Maka Gianna sebaliknya, dia tidak banyak bicara namun perlakuan manisnya terlalu berlebihan. Hati hati Isabella, kamu akan luluh dengan tingkah manis Gianna.

Berbahagialah sebelum semesta mengambil senyum kalian.

Berbahagialah Isabella dan Gianna, semoga semesta selalu berpihak kepada kalian.

Berbahagialah Isabella dan Gianna, semoga semesta selalu berpihak kepada kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺❀༻

Dari sini, kalian tau siapa yang jadi Winter dan siapa yang jadi Karina?

05-12-2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang