Kata Eyang

5 1 0
                                    

"Sudah selesai!" Tutur Yasuhiro puas setelah menutup luka di tangan Andhira dengan hansaplast.

"Terima kasih banyak, maaf jika merepotkan." Andhira tersenyum dan menundukkan kepalanya sebagai bentuk terima kasihnya.

"Eh, disini saya yang salah, seharusnya saya yang minta maaf, mohon maaf saya membuat mbak jatuh." 

Setelahnya, sembari menunggu hujan reda, mereka sedikit berbincang, berusaha memecah kedinginan dan kesunyian yang tercipta diantara mereka. 

"Saya boleh tau nama mbak?" Tanya Yasuhiro sembari memegang tengkuk belakangnya. 

"Nama saya Andhira, kalau masnya?" Pertanyaan yang terlontar dari Andhira membuat Yasuhiro bingung harus menjawab apa. Jika dirinya menjawab 'Yasuhiro' ia takut Andhira akan heboh, walau dilihat dari betapa lembutnya perilaku Andhira sepertinya hal itu mustahil terjadi. Hingga akhirnya Yasuhiro membuat keputusan teraman.

"Nama ya? Ehm...nama...oh! Nama saya Hiro! Iya, nama saya Hiro." Yasuhiro terpaksa berbohong untuk menghindari kemungkinan terburuk dari yang ia bayangkan. Namun dengan cepat Andhira mengangguk dan meraba meja hingga mendapatkan tangan Yasuhiro, kemudian sedikit mengeratkan tangannya pada tangan Yasuhiro sebagai bentuk salam kenalnya.

"Nama kamu lucu, salam kenal ya Hiro, tapi kenapa jawabnya gugup begitu?" 

"Saya lupa sama nama saya." Jawab Yasuhiro gamblang membuat Andhira tertawa kecil. Yasuhiro tau itu adalah alasan paling bodoh yang pernah dirinya buat. 

"Kamu lucu ya Hiro, oh iya, tadi saat bertabrakan sepertinya kamu menjatuhkan sesuatu, apakah barangnya aman?" 

"Oh, iya tadi saya menjatuhkan buku, tapi karena bukunya masih baru dan dibungkus plastik, bukunya aman." Yasuhiro segera mengambil buku yang tadi dibelinya dan menaruhnya di hadapan Andhira.

"Kalau boleh tau, buku apa itu?"

"Buku ini baru saya baca setengah di toko buku, dan karena menurut saya isinya bagus, saya membelinya, isi bukunya kumpulan puisi yang menggambarkan kehidupan sang penulis, saya suka bagaimana puisi-puisi singkatnya membuat saya terhanyut, judulnya Melekap Angan." Jelas Yasuhiro sembari memegang buku yang tadi dibelinya di toko buku Kakek Moy.

"Wah! Saya kira tidak ada yang akan membaca buku itu, ternyata ada ya."

"Kamu tau buku ini ya? Walau tidak terlalu terkenal, saya seperti menemukan harta karun yang tersembunyi."

"Ehm aku sebenarnya gak baca bukunya Hiro,"

"Eh, saya kira kamu baca bukunya, kok kamu bisa tau tentang buku ini?"

"Soalnya saya yang nulis bukunya Hiro...ehm, makanya saya terkejut ternyata ada yang membaca bukunya hahahaha." jawaban singkat dari Andhira membuat Yasuhiro terdiam. Beberapa detik setelah memproses kalimat Andhira, Yasuhiro segera melihat nama penulis di buku yang ia pegang sekarang. Ya, terpampang jelas nama 'Andhira Ismawan' di bagian bawah cover booknya, membuat muka Yasuhiro merah padam. Dari tadi dirinya membicarakan mengenai bukunya didepan penulisnya. 

"Eh, itu...maaf jika tadi perkataan saya menyinggung kamu Andhira."

"Aduh Hiro santai aja ahahaha, saya tidak tersinggung kok."

"Tapi saya gak nyangka saya ketemu sama penulisnya, dunia sempit ya." Yasuhiro sedikit salah tingkah dengan mukanya yang merah padam, ia merasa sangat malu. Untung saja Andhira tidak dapat melihat mukanya sekarang, atau Yasuhiro bisa saja lebih malu dari ini. Namun, momen lucu dan ringan seperti ini sangat Yasuhiro sukai, apalagi bersama orang yang tak melihatnya sebagai Yasuhiro Gardapati Harana.

"Kalau saya boleh tau, inspirasi kamu menulis itu apa? Tulisan-tulisan kamu sangat bagus Andhira."

"Hahahaha, terimakasih banyak Hiro, saya menulis karena menurut saya itu adalah hal yang paling bisa saya lakukan di kondisi saya sekarang, seperti sajak yang dibuat eyang Djoko Darmono dengan judul Pada Suatu Hari nanti, saya menulis agar saat saya pergi nanti, orang-orang tetap bisa melihat saya di dalam tulisan saya." Jelas Andhira dengan singkat. Namun Yasuhiro justru melihat penuturan Andhira dengan makna lain. Pikir Yasuhiro bahwa Andhira seperti ingin pergi saja. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang