Raqueena sarasvati

36 6 0
                                    

10 tahun yang lalu

JDERRR...
"BUNDAAA.... " Teriak sang anak sambil berlari menuruni tangga
"Kenapa sayang.." Ucap Amira tersebut
"bunda.. Takutt suara petirnya kenceng banget " Ucap anak tersebut sambil memeluk Amira
"Ada apa ini anak ayah kok meluk bunda" Ucap Bram sambil duduk di sebelah istrinya
"Rara takutt ayah.. Tadi suara petirnya kenceng banget rara kaget jadi rara lari nyamperin bunda " Ucap sang anak sambil terus memeluk bundanya

Duk.. Dukk
Pranggg
"Mas suara apa itu " Ucap wanita panik,
"Sebentar yah mas cek dulu" Ucap Bram paruh baya sambil keluar melihat keadaan.
DORRR
Terdengar suara tembakan yang begitu kencang
"MASS ADA APAAA" Teriak Amira
"MASS!! "
"sayang kamu tunggu di sini dulu yah bunda cek ayah dulu " Ujar Amira sambil menyuruh anaknya tetap di sini

"MAU APA KALIAN KEMARI!! " ujar Bram marah
"SERAHKAN SEMUA HARTA BENDA KALIAN" ujar pria misterius sambil menodongkan pistol di depan muka Bram.
"MASS!! " teriak Amira kaget
"Amira tetap di belakangku " Ucap Bram
"BACOTT!! KALIAN CEPAT GELEDAH SELURUH RUANGAN CARI APAPUN YANG BISA KITA BAWA" Teriak sang pria misterius kepada anak buahnya

"Ayah sama bunda kok lamaa yahh" Ucap  sang anak sambil melihat ke depan pintu
"Ayahh... Bundaa kalian kok lamaa? "
DORR..
"MASSSS"
"AYAHHHHH"
sang anak berlari ke arah Sang ayah yang tergeletak tak berdaya dengan perut yang mengeluarkan begitu banyak darah
"HIKS AYAHH BANGUN.. HIKS JANGAN TINGGALIN Rara AYAHH.. " tangis sang anak
"LEPASIN SAYAA!!" Teriak Amira sambil menangis
"AHAHAHAHAHAHA PAYAH KAMU BRAM HANYA DI TEMBAK SAJA KAMU SUDAH TERGELETAK TAK BERDAYA" Ucap sang pria misterius tersebut dengan lantang dan mengejek
"Ternyata kamu menyembunyikan putri semata wayang mu ini yah Bram?"
"JANGAN SENTUH PUTRI SAYA BAJINGAN" Ucap Amura
Pria misterius itu pun mendekat ke arah Sang anak.
"Hiks om m-mau a-apaa "
"Tenanglah sayang om tidak menyakitimu hanya saja om mau sedikit bermain denganmu" Ucap pria misterius itu sambil tersenyum jahat
DORR
"BUNDAAA"
Yap tembakan itu mengenai Amira yang melindungi sang anak, punggung Amira mengeluarkan begitu banyak darah
"Hiks bundaa..  Ayahhh..  Jangan tinggal Rara hiks...Rara takut sendiri "
"KALIAN JAHATT HIKS KALIAN PENGECUT KALIAN JAHATTT OM JAHATT KALIAN SEMUA JAHATTTT"

DORR
terdengar suara tembakan, bukan mengenai Sang anak tersebut melainkan suara tembakan yang berasal dari polisi.
Mungkin kalian bertanya mengapa ada polisi? Karena Art yang berada disana dengan cepat menelpon polisi ketika kericuhan itu terjadi.
.......
"HIKS AYAHH BUNDA BANGUNN JANGAN TINGGALIN Rara,HIKSS AYAHH BUNDAAAA"

                 -----------------------------------
setelah tragedi 10 tahun yang lalu dimana Rara kehilangan sosok orang penting di kehidupannya dan dari kejadian itu pula senyum manis Rara hilang yang kini hanya terlihat wajah dingin tanpa ekspresi.

Rara berjalan ke balkon, malam ini terlihat banyak sekali bintang bertebaran di langit malam. Dia jadi teringat tentang ayahnya

Flashback on

"Ayah bintang malam ini cantik cantik yahh" Ujar Rara kepada sang ayah

"Iya cantik seperti Rara" Ujar ayah sambil menoel pipi tembem Rara

"Ihhh ayaahhh" Malu Rara

"Rara tau gak apa arti bintang dalam kehidupan? " Tanya sang ayah

"Emmm ga tau" Ucap Rara bingung

"Bintang-bintang adalah permata malam, dan mungkin melampaui apa pun yang harus ditunjukkan oleh siang."
"Raihlah tinggi-tinggi karena bintang-bintang tersembunyi di dalam dirimu. Bermimpilah yang dalam, untuk setiap mimpi, mendahului tujuan."
"Rara harus capai mimpi Rara,
Hidup adalah mimpi bagi orang bijak, permainan bagi orang bodoh, komedi bagi orang kaya, tragedi bagi orang miskin. Jika memiliki mimpi, kamu harus meraihnya dan jangan pernah melepaskannya."
"Semua mimpi kita bisa menjadi kenyataan, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya." Ujar sang ayah sambil mengusap pucuk kepala sang anak

"Jadi anak ayah yang cantik ini mau jadi apa besarnya? " Tanya ayah

" Hemm...Rara bingung mau jadi apa ayah, tapi Rara berharap Rara bisa membahagiakan ayah sama bunda kalo udah besar nanti, Rara mau sukses sama sama bareng ayah dan bundaa " Ucap Rara semangat
"Gemas banget sihh anak ayahh inii" Gemas sang ayang sambil memeluk putrinya

"Pelukan kok nggak aja bunda sih" Ucap bunda yang tiba tiba datang sambil membawa segelas susu

"Ayo bunda ikut sinii" Seru sang Rara
.......
Flashback off

Cahaya dari balik jendela menyapa pagi ini
Rara yang sudah siap menggunakan seragam putih abu abunya di balut dengan kardigan hitam.
Setelah selesai dia langsung turun untung sarapan di meja sudah ada sang paman, Abimanyu pramananta

"Pagi om abi" Sapa Rara

"Pagi juga Rara" Ucap abi

"Aku pamit berangkat om" Ucap Rara sambil mengambil tangan kanan abi 'salim'
"Nggak mau sarapan dulu? " Ujar sang paman
"Nggak, di kantin aja"

                          -----------------------

Kini Rara sudah berada di kelas dengan kepala yang di rebah kan ke meja dan tangan yang menjadi bantalnya.
Kelas masih kosong Rara berpikir lebih baik tidur sampai bel berbunyi

Namun anehnya ketika dia membuka matanya dia malah berada di rumah sakit???


Haii maaf agak berantakan mungkin hehe soalnya saya baru pemula jadi maklumin yah🐱

Klo ada typo mohon maaf yaa ges yaa hehe

Jangan lupa follow dan vote setelah baca terimakasih ❤❤

Alea's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang