CHAPTER 01||JAHAT!

172 7 3
                                    

Annastasya memicingkan matanya menatap layar handphone yang ia genggam dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Annastasya memicingkan matanya menatap layar handphone yang ia genggam dengan serius.

"Dia tenggelam ke dalam air ketika seseorang menjatuhkannya dengan sebuah rantai berbatu besar yang mengikat kakinya." Seseorang di dalam handphone nya bercerita.

"Kesadaran yang semakin menipis di tambah batu besar yang semakin menariknya ke dasar laut membuat Lucanne semakin sulit untuk menyelamatkan diri dan berakhir meninggal."

Di detik-detik kesadaran terakhirnya, bibir putih pucat yang mengkerut itu bergerak pelan "Jahat."

Sebuah Video yang berasal dari salah satu Aplikasi handphone Anna pause sebelum sang pembawa cerita menyelesaikan ceritanya.

"Ga bisa, ga bisa ... " Tangan kanannya menggosok kedua mata yang berair secara bergantian.

2 jam yang lalu, Bella, teman satu bangku Anna merekomendasikan sebuah Channel YouTube yang sedang booming akhir-akhir ini. Temannya itu yang sangat menyukai para pria tampan langsung memberikan Anna saran untuk menonton salah satu video dari Channel itu.

Sebuah video yang menceritakan seorang anak laki-laki Belanda yang suka di rundung oleh teman-temannya, dan orang tuanya yang sangat di sibukkan oleh pekerjaan yang mereka lakoni, kesialan itu tidak berakhir hanya di bangku sekolah dasar, tapi juga atas.

Puncaknya adalah ketika Jepang membantai habis-habisan bangsa Belanda juga campuran, tidak sedikit juga bangsa pribumi yang menjadi korban pembantaiannya.

Lucanne yang pada saat itu sedang belajar di kamarnya tiba-tiba saja segerombol orang berpakaian rapih berwarna hijau datang mengobrak-abrik isi rumah orangtua Lucanne, menangkap Lucanne yang tengah bersembunyi di dalam lemari besarnya. Awalnya Lucanne di kumpulkan bersama dengan para asisten rumah tangga dan juga ibunya yang tidak sadarkan diri, ayahnya yang berusaha membuka pintu dengan cara menendangnya dengan keras.

Entah seperti apa prosesnya, yang Lucanne ingat adalah dia tiba-tiba saja pingsan dan setelah sadar sudah ada di atas kapal bersama orang tua dan para asisten rumah mereka. Lucanne sangat ingat jika semua tahanan di Ikat kakinya menggunakan rantai besi yang ujungnya terdapat batu berukuran besar. Sesampainya di tengah laut, satu persatu tahanan yang berada di atas kapal di lempar oleh para tentara Jepang ke dalam laut yang sangat luas dan dalam. Lucanne yang menjadi korban terakhir pelemparan manusia itu menatap tentara Jepang yang akan melemparnya dengan sorot mata benci.

"Gue kira semua orang Belanda itu kayak Daendels," gumam Anna pelan.

"Tapi tetap aja gue ga suka, mereka itu penjajah. Penyebab banyaknya pribumi yang menjadi korban utama penjajahan itu."

Sebelum Anna mem Play kembali videonya, suara Nouncy -ibu Anna- terdengar dari arah belakang rumah.

"Anna!!"

Anna menatap pintu kamar yang tidak tertutup sebentar sebelum bangkit dari kasur menuju suara Nouncy berada, meninggalkan handphone nya yang bergetar pelan dengan sebuah suara samar terdengar, setelahnya layar handphone tiba-tiba retak dan mati.

LUCANNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang