Hai semoga kalian suka cerita ini<3
Happy reading yaa♡♡
Galen arazhan namanya, ia memiliki wajah yang tampan, otak encer, anak sultan, famous di sekolah namun mempunyai sifat yang sulit dipisahkan dari Galen, yaitu sifat dingin, sedingin kutub. Meskipun Galen mempunyai sifat yang dingin namun percayalah banyak yang ingin memiliki hati cowok itu sampai banyak kaum hawa yang terobsesi dengan nya dan tak kalah juga emak-emak tetangganya pun ingin menjodohkan Galen dengan anak mereka.
Meskipun banyak cewek yang ingin dekat dengan Galen tapi hanya satu orang yang berhasil dekat dengan Galen yaitu, Auzora lysandra. Zora itu cantik, ceria, lemah lembut, dan juga pintar namun ia lemah dalam perhitungan. Zora dan Galen sudah berteman sejak dari kecil, dulu mereka tetangga namun satu hal yang membuat Zora pindah rumah dan membuat jarak rumah mereka agak jauh.
Sekarang Galen siap menjemput zora namun terlebih dahulu ia berpamitan kepada orang tuanya yang sedang makan.
"Galen berangkat dulu," ucap galen.
"Gak sarapan nak?" tanya Dewi, ibu Galen.
"Nanti di kantin." Jawab Galen.
"Jemput Zora?" Kini giliran fatan, ayah Galen membuka suara.
"Jemput." Balas Galen dengan singkat
"Yaudah sana jemput Zora, tapi hati-hati ya nak." Ujar Dewi.
"Iya bunda." Setelah mengatakan itu Galen keluar rumah namun langkah kakinya berhenti mendengar suara adik laki-lakinya.
"Hati-hati bang."
"Malas." Jawab Galen dengan singkat.
Rigel memasang muka masam. Kenapa abangnya begitu cuek. Huh
♡♡♡
Saat ini Zora telah rapi dengan seragam putih abunya. Ia berdiri di cermin melihat penampilannya namun ia rasa bibirnya cukup kering. Kemuadin Zora memakai lipbam agar bibirnya tidak terlihat kering.
"ZORAA, GALEN UDAH DI DEPAN." Ema, ibu Zora berteriak memanggil anak semata wayangnya itu.
Zora mendengar teriakan ibunya bahwa Galen udah di depan menunggunya. Dengan cepat Zora mengambil tas kemudian memakai sepatu lalu turun menemui Galen.
"Zora, sarapan dulu nak," ujar Ema.
"Galen udah nunggu Bun, gak enak sama dia," Balas Zora.
"Ajak Galen sarapan bareng."
"Gausah Bun, udah terlambat nih."
"Yaudah kalau gitu. Hati-hati ya nak," ucap Ema dengan mengecup singkat kening Zora.
"Iya bunda." Setelah mengatakan itu Zora menemui Galen di depan rumah.
"Selamat pagi Galen," sapa Zora kepada Galen namun Galen hanya diam. Pahamlah Galen gimana orang nya hehe
"Naik." Hanya satu kata keluar dari mulut Galen membuat Zora menghela napas panjang. Kebiasaan Galen selalu bersikap dingin, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In High School
Teen Fiction"Hati itu tidak pernah salah, yang salah adalah sebuah perasaan cinta yang datang tak terduga."