mb 12

93 9 0
                                    

DOR!!

"Akhh bangsat siapa?!!"

Gavin berteriak nyaring

Bukan

Suara tadi bukan dari pistor gavin tapi dari seorang laki laki dengan pakaian serba hitam

"Lo siapa anjing!?"

Gavin berteriak marah sambil memegangi perutnya yang mulai mengeluarkan darah

Dorr!

Dorr!

Dorr!

"Akhhh!"

Nafas gavin terhenti dengan mulut menganga dan mata yang terbuka lebar

"Goodbye"

Laki-laki itu memasukkan pistolnya kembali kedalam sakunya dia berjalan ke arah alana yang masih gemetar ketakutan di dalam lemari

"Kenal gue hm?"

Gelap

Alana tak sadarkan diri namun dia ingat betul siapa yang menolongnya tadi

×××××××

Alana terbangun dari pingsannya
Dia melihat sekeliling

Ini bukan kamarnya

Kamar dengan nuansa hitam abu membuat kesan gelap dan sepi tapi entah kenapa alana merasa nyaman

"Sudah bangun nona?"

Seorang perempuan berpakaian pelayan berdiri disamping ranjang alana

"Saya dimana dan kamu siapa" alana

Alana bangun sambil bertanya pada wanita paruh baya itu
Alana menyandarkan badannya ke sandaran ranjang

"Saya kepala pelayan disini nama saya sofia"

"Jadi? Kenapa saya ada disini" alana

"Anda dibawa oleh tuan muda nona" sofia

"Tuan muda?"

"Tuan Kenneth"

"Kenneth?"

" Ya tuan alpha Kenneth Maximilian"

"Alpha maksudnya?"

"Jika itu nama panggilan nona ke tuan muda maka iya benar tuan alpha" sofia

Brak

Pintu dibuka

Seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan pakaian kasualnya memasuki kamar yang ditempati Alana

"Bagaimana keadaannya sofia"

"Sudah sadar tuan" sofia

"Keluar"

"Baik tuan permisi" sofia

Sofia berjalan ke arah pintu dan keluar dari kamar

"Kenal gue?"

"Anak baru itu kan" alana

Alpha mengangguk anggukan kepalanya

"Nama gue?"

"Alpha"

"Ya ingat terus nama itu alana tanpa gue yang nolongin lo kemarin,lo mungkin udah mati" alpha

"Yaa ya makasih" alana

"Masih ingat perjanjian di telpon kan?"alpha

"Gue bayar kok,tapi gue mau nanya kok lo bisa nolongin gue kemarin, apa jangan jangan lo orang yang gue telpon kemaren" alana

"Smart gril" alpha

" Kok bisa!?" Alana

Alana kaget kalau yang ditelpon itu adalah nomor alpha berati yang menulis nomor di buku diary nya juga alpha

"Takdir" jawab alpha cuek

"Nggak mungkin alpha nomor itu ada dibuku gue,apa jangan selama ini lo ngikutin gue" alana

Alpha menggidikkan bahunya

"Gue nggak peduli itu,gue nemuin lo sekarang mau nagih bayaran gue"alpha

"Oke fine sebutin nomor rekening lo gue transfer berapapun lo mau"alana

"Sayangnya gue nggak mau uang lo" alpha

"Terus"alana

"Gue mau lo" alpha

.......

Vote yaaaa

Nggak maksa sih tapi harus

Salam manis
Dari yang manis
Untuk yang manis

See youu

Holy Destruction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang