"Sifa, Gue suka sama Lo, mau bagaimanapun gue ngehindarin diri dari Lo, tetep aja Lo yang gue suka, Sifa. Gue mohon kasih gue kesempatan buat nunjukkin rasa sayang gue." Lelaki itu menatap pasangannya dengan lembut berharap dia mau memaafkannya.
"Lo tau kan, gue kecewa sama Lo! Kenapa setiap ada masalah lo lampiasin sama gue?! Kenapa Lo hindarin gue, Do?! Gue salah apa?!"
Lelaki yang sebelumnya bicara tadi melangkah cepat menghampiri orang yang dia sukai dan mencium bibirnya sambil memeluk pinggulnya erat.
"Ck!"
Seorang laki-laki berjalan mendekati kulkas, dia mengambil botol dan mengisi gelasnya, ia melihat perempuan yang sedang menonton TV di sofa dengan ekspresi tak suka diwajahnya.
Setelah ia melihat acaranya, ia jadi tau kenapa perempuannya berekspresi seperti itu.
"Enak banget ciuman sama orang lain kayak begitu." Sindir perempuan itu.
"Itu pekerjaan aku, Lan. Hal kayak gitu normal, kamu harus kurangin rasa cemburu kamu." Ucap laki-laki itu.
"Terserahlah. Yan"
Rian menatap Wulan yang masih menonton filmnya, yang padahal sudah tau akan membuatnya merasa sakit.
"Kamu kalau enggak suka, ya jangan ditonton acaranya. Kenapa kamu terus ngulang-ngulang acara ini yang buat kamu kesel sendiri?"
Wulan memutar bola matanya lalu melirik Rian, "Yan! Ini tuh acara udah terkenal dimana-mana! Rating yang bagus! Gimana aku bisa gak nonton acaranya?! Gimana sih!"
"Kita udah berkali-kali bertengkar karena masalah ini, Wulan. Itu karena kamu selalu nonton acara ini."
Klik! Wulan mematikan TV nya dan menghadap Rian. "Aku cuma mau ngeliat begitu jagonya kamu ciuman sama artis lain, sedangkan kamu gak pernah nge-treat aku kayak gitu! Kita ciuman aja enggak pernah loh Yan." Ucap gadis itu.
"Kamu ini kenapa selalu ngomongin soal ciuman! Ciuman terus! Itu aku kerja! Bukan buat ngelampiasin nafsu!" Bentak Rian, Wulan tau kalau dia membahas ini Rian akan selalu marah, entah kenapa Rian tak pernah keberatan untuk mencium orang lain di berbagai film yang ia bintangi. Tapi seakan selalu menghindar ketika Wulan mengungkit masalah ini.
"Terus kamu ngapain ajak aku kesini? Cuma buat liatin kamu nugas gitu? Atau mau nanya soal yang gak kamu ngerti?? Aku ini pacar kamu, Yan! Bukan tutor kamu!"
Rian mengambil nafasnya dalam-dalam berusaha untuk menstabilkan emosinya pada gadis dihadapannya ini. "Wulan, pacaran itu gak hanya menyangkut hal yang mesra-mesraan, kita harus ngerti kondisi satu sama lain."
"Aku mau pulang! Kalau kamu mau ada yang tutorin, cari aja tutor sendiri! Kalau kamu ngebawa aku kesini cuma buat sebagai tutor, lebih baik enggak usah ajak aku kesini!" Ungkap Wulan langsung beranjak dari sofa.
Sebenarnya ia belum lama berada di rumah Rian, ia hanya menghilangkan rasa bosan dengan menonton TV, karena Rian bilang dia mau mandi dulu.
Wulan tadi memeriksa isi laci Rian tempat beberapa benda disimpan di laci tersebut. Jadi di dalam laci itu ada beberapa foto yang disitu terdapat Foto Rian dan artis Calista, aktris di dalam film yang Wulan tonton tadi. Ada banyak sekali.
Permasalahannya adalah... Calista dan Rian sering sekali di perankan sebagai pasangan di beberapa film oleh sutradara terkenal. Ada yang bilang "Chemistry mereka sangat kuat lah... Mereka adalah pasangan yang serasi lah..." So many people ship of them.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Actor boyfriend
RomanceAktor memang pekerjaannya, gue tau itu. Bersentuhan dengan lawan mainnya itu memang normal di dunia industri, cuma guenya yang enggak kuat.