Cowok Nyebelin

2 2 0
                                        

"Jangan ngasih harapan, kalau gak ada niatan untuk menetap lebih lama."
_Alsya Nafia_

Suara bel istirahat sudah berbunyi, janji yang Alsya ucapkan tadi saat dirinya dan Agam bertemu di koridor pun harus ditepati.

"Gue malas banget," keluhnya. Laras yang berada di samping Alsya pun menyahutinya.

"Kenapa? Bukannya lo udah janji ya sama dia," sahut Laras.

"Lo gak tau seberapa nyebelinnya tuh cowok? Gue, baru ketemu aja udah dibuat emosi. Apalagi tiap hari Ras, aduh gak kebayang deh," jelasnya

"Ya gak usah dibayangin, kalo lo bayangin gak akan ada habisnya. Udah sana lo,  temanin dia, apa mau gue temenin juga?" tawar Laras.

Alsya yang sudah tau ke mana arah tujuan Laras pun menyetujuinya. Mungkin tidak akan membosankan jika Laras ikut.

"Oke, ayo!" ajak Alsya.

Keduanya pun keluar, berjalan menuju kantin. Baru hendak melangkahkan kaki,  di depan pintu kantin begitu banyak manusia yang sedang berdesak-desakan di sana.

"Ya Allah, sepi banget nih kantin kayak pasar," ucap Laras kagum.

Alsya mengerutkan keningnya bingung, bingung dengan tingkat laku sahabatnya satu ini. Gadis itu selalu mengeluarkan leluconnya.

"Pasar rame Ras, yang sepi itu kuburan," sahut Alsya.

"Sama aja, yang beda itu cuman perasan gue sama dia aja," balasnya.

Alsya mengelengkan kepalanya, setelah itu ia melangkahkan kakinya masuk ke kantin. Alsya mencari-cari keberadaan Agam, namun tak ia temukan juga. Sampai akhirnya, ada sebuah tangan yang menariknya.

"Woi, ayo ke sini!" ajaknya.

Alsya pun tertarik, mengikuti langkah laki-laki itu.

Mereka pun duduk berpasang-pasangan. Erwan dan Laras, Alsya dan Agam.

"Kalian mau pesan apa?" Agam bertanya.

"Gak mau apa-apa," balas Alsya. Sedangkan Laras langsung memesan makanan kesukaannya, gadis yang terang-terangan.

"Gue mie ayam, minumnya jus jeruk ya," ujar Laras.

"Mau lo? Pesan sendiri!" ucap Agam. Laras merasa geram, ternyata apa yang dikata kan oleh Alsya itu benar.

"Sumpah, nyebelin banget lo jadi cowok. Gimana mau dapat cewek kalo kayak gini," cerocos Laras.

Erwan yang diam dan mengamati sahabatnya dan gadis yang bedebat dengannya tadi pagi, pun melerai keduanya. Pasalnya mereka sedang dalam keramaian.

"Udah, udah, jangan pada ribut. Gak malu apa? Ini tempat umum loh," katanya.

"Teman lo tuh nyebelin," balas Laras tak mau kalah.

"Lo ya, bukan gue," protes Agam.

Alsya berdiri, beranjak dari tempatnya. Melangkah keluar, Agam pun langsung mengejarnya. Sedangkan Erwan menenangkan Laras, sekaligus pendekatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GamonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang