Part 01

10.5K 829 96
                                    

    Seorang anak laki-laki berumur 6 tahun tengah menangis dipojok kamar dan ia berharap tidak ada yang menemukannya ditempat itu, namun tempat bersembunyi kali ini adalah tempat yang salah sehingga anak tersebut diseret oleh seorang perempuan.

"Sini kamu! berani sembunyi dari saya hah!" perempuan itu menjambak rambut sang anak hingga anak tersebut menangis.

"Ampun Bu"

Perempuan itu tidak memperdulikan rengekan sang anak, ia terus saja menyeret anak itu hingga sampai di gudang belakang rumah.

BRUK!

Membanting tubuh lemah sang anak hingga membentur lantai dengan keras tanpa belas kasihan.

"Sekarang kamu ibu hukum disini jangan keluar sampai besok!"

"Gak mau Bu, Asa takut" Asahi si anak tersebut memegang erat kaki perempuan yang disebut ibu itu dengan erat tetapi ia malah mendapat tendangan sehingga kembali tersungkur.

"Diam disini!" ibu Asahi menutup pintu lalu menguncinya dari luar, Asahi dibiarkan dikurung digudang belakang.

Asahi memukul-mukul pintu sambil berteriak memanggil ibu nya. Setelah tenaganya habis ia menidurkan badannya dilantai yang dingin dan banyak debu itu.

Asahi terus menangis sambil menggumamkan kata maaf dengan lirih sehingga tertidur dengan mata sembab.

Akibat dari hukuman yang Asahi terima ini hanya karena dirinya tak sengaja merobek baju ibu nya yang tengah ia cuci. Asahi memang sering disuruh mencuci pakaian oleh ibunya, dan tadi ia tak sengaja merobek baju ibunya karena tersangkut.

Memang sejak kecil Asahi sudah sering diperintah mengerjakan pekerjaan rumah. Yang seharusnya seusia Asahi bermain dengan teman sebayanya tapi tidak dengan Asahi, ia harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah jika tidak ia akan mendapat hukuman dari ibu nya.

Sejak bayi Asahi tidak diurus dengan benar dipanti asuhan oleh wanita pengurus panti itu, Asahi selalu diperlakukan beda dari anak-anak lain.

Tidak diperbolehkan main, makan pun tidak teratur sehingga badan Asahi sekarang kurus. Alasan Asahi diperlakukan seperti itu karena Asahi ini anak dari selingkuhan suaminya.

Beberapa tahun lalu suaminya pulang dengan menggendong seorang bayi yang baru lahir, suaminya mengungkapkan yang sebenarnya lalu meminta agar mengurus bayi itu karena selingkuhannya itu meninggal sehabis melahirkan Asahi.

Dengan sangat terpaksa ia mengurus Asahi dipanti tetapi diperlakukan tidak baik. Suaminya juga telah meninggal akibat kecelakaan 3 tahun lalu jadi sekarang ia mengurus panti sendirian.

Keesokan harinya Asahi terbangun dan masih didalam gudang, matanya bengkak akibat menangis semalaman juga bajunya yang kotor akibat tidur dilantai.

"Ibu"

Setelah beberapa menit kemudian pintu dibuka oleh ibu nya, wanita itu memegang sapu lalu langsung dilempar kepada Asahi.

"Bersih bersih sana!"

"Asa mau makan bu"

"Gak ada makan kalo halaman sama rumah belum bersih" setelah mengucapkan itu sang ibu langsung pergi.

Asahi berusaha berdiri sambil memegang perutnya yang perih karena belum makan dari kemarin sore.

Mulai dari halaman rumah Asahi menyapu daun daun yang berjatuhan dari pohon, banyak anak-anak bermain sesekali melihat Asahi tetapi mereka tidak peduli sama sekali, setiap hari juga seperti itu Asahi tidak pernah diperbolehkan main oleh ibunya.

Padahal Asahi sangat ingin seperti mereka, bisa bermain dengan teman-teman.

Selesai dengan halaman rumah Asahi berpindah kedalam rumah, keadaan didalam sangat berantakan banyak mainan berserakan dan juga bungkus makanan dimana-mana.

Maklum pasti banyak anak yang sedang bermain jadi berantakan seperti ini.

Saat sedang menyapu ada anak yang berlarian sampai tak melihat Asahi sehingga anak itu terjatuh tersandung sapu lalu kepalanya terbentur ujung meja sehingga dahi anak tersebut mengeluarkan darah.

Anak itu langsung menangis kencang dan beberapa anak yang melihatnya juga terkejut, salah satu anak yang melihat pergi untuk mencari ibu panti.

Si ibu panti itu datang dengan wajah cemas karena melihat salah satu anaknya menangis kencang serta dahinya yang berdarah.

"Astaga Jungwon, kenapa ini kalian bertengkar?"

"Gak bu, tadi Jungwon jatuh kena sapu yang Asahi pegang terus kena meja" jawab salah satu anak yang melihat kejadian tadi.

"Asahi iseng halangin Uwon lari bu" ucap Jungwon dengan segukan tangisnya.

"Sekarang kita obatin dulu Jungwon ya ke klinik, dan Asahi berdiri didapur sampai ibu pulang"

"Bu Asa gak iseng, Asa- "

"Diem kamu! Sekarang pergi sana!" Bentak ibu panti itu lalu menggendong Jungwon untuk membawanya ke klinik.

Setelah pulang dari klinik dan langsung membaringkan Jungwon dikamar karena anak itu tertidur kecapean menangis. Untuk luka Jungwon ia mendapat dua jahitan didahi nya.

Setelah memastikan Jungwon istirahat wanita itu keluar dari kamar dan menemui Asahi kedapur.

Asahi sedang berdiri didapur sendiri dengan wajah menunduk serta tangannya memainkan ujung bajunya, matanya juga terpancar ketakutan.

"Anak bandel" wanita itu menjewer telinga Asahi dan langsung menyeret ke kamar mandi.

"Sakit bu"

Brak!

Wanita itu membanting tubuh kecil Asahi ke kamar mandi sehingga mengenai ember disana.

Memgambil air lalu langsung mengguyur tubuh Asahi sampai basah kuyup, tangis Asahi serta kata maaf terus saja Asahi ucapkan tetapi tanpa dihiraukan wanita itu.

"Dasar anak haram, kamu ga pantes buat lahir kedunia"

"Nyusahin, gara gara kamu hidup saya hancur!" Teriak wanita itu didepan Asahi sambil beberapa kali melayangkan pukulan.

Kamar mandi itu jadi penuh teriakan Asahi serta makian yang wanita pengurus panti itu lontarkan kepada Asahi.

Anak anak panti lain seakan sudah biasa mendengar Asahi menangis karena dihukum ibu panti, jadi mereka tidak memperdulikannya.

"Asa kasian banget" gumam salah satu anak yang tak jauh dari dapur.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Tbc

Ini cerita pertama aku jadi maap kalo berantakan xixi.

Jangan lupa vote sama komen ya, komen apa aja soalnya aku suka banget baca komen apalagi kalo komen positif suka nambah semangat buat nulis.

Oke sekian terima Asahi

MY DADDY [Jaesahi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang