Bulan berikutnya.....tidak tau mengapa,Satria jadi gemar sekali melukis.
Dia ingin melukis untuk Kirana,melukis ketenangan.untuknya.
Di saat Satria melukis itu ada sang adik yang melihat itu,dan langsung ber tanya kepada abangnya."Buat siapa tuh,bagus bener" Saut Starla
"Kepo kamu anak kecil" Jawab Satria
"Anak kecil?siapa?aku udah besar" Saut Starla lagi kepada sang abang
"Ya deh seterah kamu" Jawab Satria
"Bang...itu buat aku ya?" Tanya Starla
"Dih,ger banget... yang jelas bukan kamu"
"Ouh gitu...pasti Kirana"Setelah adiknya menyebut nama Kirana,Satria pun diam.
"Tuh kan bener" Kata Starla
Satria pun tetap diam,sehingga Starla pun tinggal dan pamit untuk pergi ke lapangan.
Dan Satria mengiya kan dan mengechat Aira,untuk awasi Starla,tidak hanya Aira,tapi Canva juga mau ikut mengawasinya.Setelah Satria melukis,Satria pun janjian untuk ketemu di taman.Oleh Kirana.
Di saat , Satria ingin pergi tak lama itu,Starla pulang.Dan bertanya kepada Satria ia mau kemana.
Tapi Starla hanya di suruh menjaga rumah."Ada urusan bentar" Jawab Satria.
"Mending kamu jaga rumah cuma sebentar kok tenang."
"Urusan atau mau ketemu Kirana bang?" Tanya Starla.
"Jangan bohong bang kalo bohong kaya pinokiyo idung nya."
"Tuh di tangan kiri ada kanvas yang tadi di lukis kan?untuk Kirana." Kata Starla
"Apa si,sok tau" Saut SatriaAbis itu Satria pergi meninggalkan adiknya di rumah sendiri,tapi ia sudah menyuruh Aira untuk main di rumah nya, bersama Starla.
Tidak lama itu,akhirnya Satria sampai di tempat ia janjian oleh Kirana.
"Kirana" Saut Satria
"Iya,Satria" Jawab Kirana
"Nih buat kamu"
"Apa itu?" Tanya Kirana
"Liat aja"Tanpa ragu lagi Satria mengasih lukisannya ke Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Satria
Teen Fiction"Semua manusia di dunia pasti akan mati" -Satria Laut Aksara Seorang lelaki yang suka menulis tentang hidupnya di salah satu buku favoritnya. Hidup dengan seorang adik perempuan nya,yang harus dia jaga.Karena orang tua mereka sudah tiada,di sisi me...